Act 2 : Allergo giusto

53 9 0
                                    

"Cepat, lebih cepat Felix!"

"Perhatikan tempo, perhatikan kakimu!"

Felix terengah-engah, berapa kalipun ia berlatih gerakan tarian white swan ia tidak bisa sempurna, tentu saja, karena dia adalah seorang black swan. Felix mengulang gerakan yang sama, namun tetapp mengulang kesalahan yang sama, ia berputar lagi, dan perlahan matanya mulai berair. Sungguh, Felix lelah berada di bawah bayang-bayang kesempurnaan yang terus menuntunnya untu menjadi seorang white swan. Dulu saat ibunya masih hidup, ayahnya bahkan tidak pernah peduli sedikitpun tentang minat Felix di bidang ballet, namun mengapa kini ayahnya sangat terobsesi? Bahkan ibunya Felix tidak pernah menekan Felix untuk menjadi white swan, kalau Felix bisa daripada harus memilih menjadi white swan atau black swan, Felix ingin menjadi angsa saja yang tidak istimewa, daripada harus terus dituntut untuk menjadi sempurna hanya karena kau istimewa.

Felix bukan anak pembangkang, biarpun ayahnya selalu bersikap kasar dan terus membentak Felix, tetapi sesekali Felix butuh pelampiasan, ketika dirinya sudah terlalu muak pada ballet, pada statusnya yang seorang black swan, pada semuanya, ia akan mengunjungi sebuah danau besar yang tidak jauh di belakang rumahnya. Untuk pergi menuju danau itu, Felix hanya perlu melewati sebuah persimpangan di hutan dengan pohon-pohon ek yang lebat. Terkadang dia menangis sambil menatap jernihnya air danau, terkadang ia terkagum oleh pantulan langit di permukaan danau.

Setelah perasaannya membaik Felix berjalan pulang. Selepas makan malam, ayahnya memberinya sepucuk surat dengan amplop hitam dan cap emas, surat itu ditujukan untuk Felix dan hanya boleh dibuka olehnya. Ah, rupanya ini sudah waktunya. Semua sudah mendengar kisah white swan dan black swan, Odette akan memerlukan pangeran untuk menyatakan cinta padanya agar kutukan white swan bisa terpatahkan, namun bagaimana dengan Odile? Apa ia ditakdirkan untuk terus hidup selamanya di bawah kutukan sebagai black swan?

Isi surat yang ditujukan pada Felix bukanlah sesuatu yang menarik, hanya pemberitahuan tentang datangnya bulan purnama musim dingin pertama yang menandakan pesta dansa istana, di mana Pangeran Siegfried harus menyatakan cintanya pada Odette agar kutukan white swan bisa terpatahkan. Felix tidak iri, toh kutukan black swan tidak memiliki pengaruh buruk apa-apa terhadap dirinya, Felix pikir hal itu disebut kutukan hanya untuk mendramatisir saja. Tetapi ayah Felix berbeda, tentu ia tidak ingin memiliki seorang anak yang hidup selamanya dengan sebuah kutukan. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

♬ ♪[BLACK SWAN]♪ ♬ HYUNLIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang