Bab 03. ingin kembali

84 7 0
                                    

Warning!! Boring part⚠️⚠️

Lily meletakkan beberapa pasang baju dan makanan di atas selembar kain. Namun sebelumnya makanan berupa roti gandum dan buah buahan itu sudah di bungkus dengan baik agar tidak mengotori pakaian.

Setelah itu Lily menyatukan setiap ujung kain dan mengikatnya sehingga selembar kain tersebut dapat ia gunakan sebagain tas yang kemudian ia gantung di bahunya.

"Tuan Putri apa benar yakin ingin kembali ke kerajaan?"ujar Ela, pelayan Lily. "B-bukan maksud hamba ingin menentang keputusan Tuan putri. hanya saja.. perjalanan kita akan sangat berbahaya, hamba sungguh menghawatirkan keselamatan Tuan putri, bagaimana jika sesuatu yang buruk menimpa anda nantinya." Lily lantas mengusap lengan Ela.

"Jangan khawatir, kita akan baik baik saja. Kamu percaya-kan, Sama aku?" Melihat tekat yang begitu besar di dalam manik mata indah sang putri, Ela pun dengan patuh menganggukan kepalanya.

"Jika itu memang keputusan Tuan putri, hamba akan ikut bersama, dan menjaga Tuan putri dengan segenap jiwa raga hamba." Lily tersenyum senang mendengar jawaban Ela.

Usai perbincangan singkatnya dengan debu ajaib di belakang rumah beberapa menit yang lalu, kini Lily berencana untuk kembali ke kerajaan tempat putri ini di lahirkan.

Lily yakin ada sesuatu di tempat itu yang akan mengungkap pertanyaan besar dari masalah yang harus dirinya selesaikan di dunia ini.

Lily pikir jika ia masuk ke dalam tubuh ini, itu artinya hal pertama yang dapat ia pecahkan adalah masalah yang menimpa putri ini. Maksudnya, Lily ingin memecahkan masalah dari putri ini, karena dia adalah satu satunya clue yang ia dapatkan.

Dan sumber masalah putri ini berasal dari keluarganya sendiri. Itu mengapa Lily ingin segera pergi ke tempat tersebut.

Sebenarnya akan lebih mudah jika Ela dapat menceritakan kisah putri ini secara terperinci, ataupun sang debu ajaib yang akan memberi tahu tugas tugas seperti apa dan harus apakah dirinya kedepan nanti. Tapi ini nihil.

Ela tidak tahu apa apa, dia hanya mengerti harus ikut dan menemani Tuan putrinya selama di perasingan. Sedangkan sang debu ajaib akan muncul jika Lily membutuhkan informasi yang tidak dirinya ketahui, dan itu pun terbatas.

Di sini pun debu ajaib tidak menentang keputusannya seperti yang dilakukan Ela. Itu artinya ia memang harus ke tempat tersebut.

Lily dan Ela terus berjalan mengikuti jalan setapak yang merupakan satu satunya jalur yang mereka temui dari arah rumah kecilnya.

Tidak lama kemudian keduanya di hadapkan dengan empat jalur berbeda yang membuat Lily bingung. Dan keempat jalur tersebut cukup rimbun dengan semak semak yang membuat sempit jalurnya.

Di sana Lily terdiam sebentar untuk menentukan jalan yang benar. Saat Lily ingin bertanya kepada Ela, gadis kurus itu langsung berlutut dengan mengatupkan kedua telapak tangannya. "Ampun Tuan putri! Maaf kan hamba yang bodoh ini tidak mengetahuinya."

Lily segera membuat Ela berdiri. "Aku cuma tanya, jika kamu tidak tahu ya sudah. Tidak perlu sampai begitu." Ela menunduk. "Maaf kan hamba Tuan putri, jika memang yang hamba lakukan membuat Tuan putri merasa tidak nyaman." Lily melambaikan tangan. "Tidak perlu di pikirkan."

Lily kembali fokus dengan jalur di depannya, ia berpikir akan mengambil jalur yang berada di sebelah kiri. Dan ia pun mengambil langkah untuk berjalan ke sana, tapi sang debu ajaib tiba tiba muncul memberi intruksi.

Young Ladies of peace Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang