Bab 7. pasar

22 1 0
                                    

Pagi harinya Lily meminta Ella untuk menemaninya berbelanja kebutuhan rumah ke pasar. Sekalian ada hal yang ingin ia beli.

Dan tentang tragedi penyusupan tadi malam, Lily sudah meminta Ella untuk memeriksa barang barang yang ada di paviliun. Takutnya, ada beberapa barang telah berhasil di bawa oleh pencuri tersebut.

Tapi beruntung lah tidak ada yang hilang satu pun dari barang berharga miliknya. Meski begitu, menurut Lily itu adalah hal yang aneh dan patut untuk ia curigai.

Bukankah tadi malam, pencuri itu memiliki banyak peluang untuk mencuri apapun yang ada di paviliunnya. Mengingat tempat yang sudah Lily anggap rumah itu tergolong minimalis. Dan lagi, pada saat Lily pergi untuk meminta bantuan pada warga cukup menyita banyak waktu.

Dan setelah itu, pencuri itu juga berani berhadapan langsung dengannya. Kenapa tidak langsung pergi saja setelah mendapatkan hasil rampasannya. Dan mengapa harus bercekcok dulu dengannya. Bukankah itu aneh?

Lily berjalan sambil termenung memikirkan semua hal itu. Bahkan ia lupa masih ada Ella yang terus berceloteh, beranggapan Lily sedang mendengarkan dengan baik.

Menyadari tidak ada tanggapan apapun dari Lily. Ella pun mengernyit heran sembari menatap Lily yang sedang berjalan dengan pandangan kosong.

Ella pun memanggil Lily  dengan tangan yang ia lambaikan di depan muka nona-nya itu, tapi Lily tidak merespon, sebab pikirannya sedang di lain tempat.

Sekarang Ella mengguncang lengan Lily. Dan berhasil, Lily sedikit terkejut kemudian menatap Ella dengan wajah bertanya.

"Nona kenapa?" Tanya Ella.

Lily menggaruk pipinya. "Ah! Tidak papa." Kemudian tersenyum lembut.

"Tapi nona melamun. Jangan seperti itu saat sedang berjalan. Nanti bisa terjatuh." Peringat Ella.

Lily kembali tersenyum, melihat bagaimana Ella begitu perduli kepadanya. "Iya Ella. Aku akan mengingatnya."

Ella menghela napas. "Apa nona sedang memikirkan kejadian tadi malam?" Dan tepat. Apa yang di katakan Ella adalah benar.

Tapi Lily tidak ingin Ella ikut terseret masalah ini. Lily sangat yakin apa yang di cari pencuri itu bukanlah hal yang kecil. Maka sudah pasti dia akan datang kembali di lain hari.

"Sedikit. Hanya saja aku merasa mulai lapar. Ayo kita percepat, aku sudah tidak sabar ingin segera makan." Kata Lily sembari mengusap perutnya.

Dan Ella tidak akan memberitahu kegundahan hatinya, atau Ella akan cemas nanti.

Seperti saat dua hari yang lalu. Ketika itu Lily sedang ke hutan belakang paviliun untuk mencari bunga.

Lily suka saat di satu ruangan dalam paviliunnya terdapat bunga cantik yang akan memanjakan matanya. Tapi ternyata hal tersebut membuat Ella kelabakan mencari dirinya. Dan setelah itu Ella selalu berada di dekatnya, bahkan malamnya Ella sampai menginap di paviliun Lily.

Ya! Se posesif itu Ella jika sudah  menyangkut keselamatannya. Itu mengapa Lily sangat menyayangi Ella seperti kakaknya sendiri.

Ella membelalakkan matanya. "Lagi? Bukankah nona sudah sarapan tadi?" Lily dengan segera melambaikan tangannya.

Sedikit ia lihat, terdapat raut wajah sedih di dalam rasa terkejutnya. Lily tahu, Ella pasti mengira makanan yang dia berikan tidak lah cukup sampai Lily ingin mencari makanan lain.

Young Ladies of peace Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang