¹⁴ ᴍᴇɴᴊᴇɴɢᴜᴋ

240 31 3
                                    

Valen POV

Semalam aku pulang cukup malam, untung saja hujan nya mau reda

Kalo makin deres bisa masuk angin nanti

06.00

Saat bangun aku melihat bibi ku yang sedang mengupas apel dan Rafa yang masih molor

"Eh Valen?"
"Mau sekolah ya?" Tanya bibi

"Engga, Valen mau nemenin bibi aja"
"Bibi udah sarapan?"

"Udah kok, ini tinggal makan buah nya"
"Coba kamu bangunin Rafa deh Val"
"Suruh berangkat sekolah ya, kasian kalo tugas yang semalem ga dikumpul, nanti ga dapet nilai" Suruh Bibi pada ku

"Iyaa" jawab ku

Aku memutuskan mengambil sedikit air dari kamar mandi

Toh itu cara yang ampuh juga kok

"Itu air nya buat apa?"
"Mau kamu siram?" Tanya bibi

"Engga disiram juga kali biii, cuma di cipratin aja"

"Bibi ga ikutan lho ya kalo soal itu"

Aku mulai menciprati muka Rafa dengan air

Tapi anak nya ga ada reaksi

Lama lama jadi jengkel, ku siram aja kali ya?

Jangan deh, kasian

Pada akhirnya dari sekian banyak nya air yang terbuang untuk membangunnya nya, DIA AKHIRNYA BANGUN

"Apa sihh??"
"Lagi tidur juga ih"
"Ganggu aja!" Protes Rafa

"Ganggu apaan deh"
"Bangun, sekolah"
"Semalem tugas mu juga udah ku kerjain loh"
"Ku siram juga lama lama" Protes ku balik

"TAPI KALO MAU BANGUNIN ORANG YA JANGAN KAYAK GITU DONG!"
"GA SOPAN TAU!"

"HALAH, TINGGAL BANGUN AJA PROTES!!"

"Udah, kalian jangan teriak teriak ini di rumah sakit lho" lerai bibi

"Tuh dengerin bibi, protes mulu lu jadi orang" ujarku

"Udah Val.."
"Mending sekarang Rafa mandi, terus berangkat ya"
"Biar nanti masih ada waktu buat sarapan"

"Iya bibi" jawab Rafa

•••

"Kaka ga sekolah?" Tanya Rafa

"Ga lah, buat apa sekolah"

"..."

"Valen, jangan ngomong yang engga engga" kata Bibi

"Bercanda kok Bi hehe"

Ku lihat bibi ku hanya menghela napas halus lalu memberi Rafa uang saku

"Rafa, nih uang nya"

"Iya bi, makasih"

"Dipake yang bener, jangan di ilangin" kata ku

ᴡᴇʙᴛᴏᴏɴ; ᴡᴇᴇ!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang