Bab 5

101 17 1
                                    


"Hei kau tidak apa-apa." Yeonjun menepuk tubuh gadis muda yang sempat terkena hempasan tadi, ia tak sadarkan diri. Hempasan dari angin tersebut menebas semua hal yang ada disekitarnya termasuk barang-barang diperpustakaan.

Dengan sigap Yeonjun menggendong tubuh tersebut, takut-takut apa bila seranggan kedua akan terjadi. "Apa kau pikir aku akan membiarkanmu begitu saja." Suara itu lagi-lagi menggeluarkan kekuatannya, Yeonjun menggunakan tanggan kananya untuk menahan serangan itu. Namun tubuh lawannya begitu gesit, Yeonjun tidak dapat menggikutinya.

Pikirannya terbagi ia tidak bisa membiarkan orang yang berada dalam gendonggannya ikut terluka, membuatnya hanya bisa mengghindar sampai ia bisa mengghindar beberapa kali.

Beomgyu yang kebetulan mendenggar suara ledakan disiang hari itu dengan cepat berlari kearah sumber suara, ia sudah menduga beberapa vampire mulai menggawasi mereka.

"Apakah masih ada orang didalam." Beomgyu bertanya saat dia sampai didepan pintu darurat.

"Tadi kami melihat masih ada dua orang yang terjebak diantara tumpukan rak buku." Jawab seseorang setenggah panik saat telah berhasil kelaur dari tempat kejadian.

Bemgyu melihat bagian dalam yang tak lama Yeonjun dapat melewati pintu darurat, wajahnya terlihat kelelahan dengan luka sayatan di tubuh dan wajahnya "Cepat bawa dia keluar dari tempat ini." Ujar Yeonjun pada orang yang berhasil kelaur dari perpustakaan.

Orang tersebut menerima tubuh itu dan tak lama suara hantaman terdenggar, dua orang tersebut terhempas kearah kanan dan Beomgyu pada arah sebalikknya.

Tubuhnya terkunci. Yeonjun kesulitan bergerak lehernya tertahan oleh sesuatu, darah menggalir dari dalam kulitnya saat kuku-kuku tajam itu mulai mencekik lehernya. Samar-samar dia mulai dapat melihat orang didepannya, dia memiliki memiliki pupil berwarna merah sepertinya namun sebuah ukiran tato mawar putih tergambar diwajahnya.

Orang terakhir yang berakhir keluar dengan sadar tadi melihat ngeri pada pandangan didepannya, ia mencoba bergerak namun aura dari orang yang mencekik leher Yeonjun membuatnya ikut ketakutan "Cepat bawa ia pergi." Ujar Yeonjun dengan suara patah-patah "SEKARANG." Ia mempertegas suaranya agar orang tersebut mau menggerakan tubuhnya.

Dengan gagap orang itu menggangguk dan membawa gadis yang tidak sadarkan diri itu pergi ketempat lebih aman, Yeonjun menggeluarkan nafasnya lega. Namun dari kejauhan terdengar suara pelatuk.

Sontak Yeonjun dan Vampir itu mengghindar, melihat kearah sumber seranggan Vampire tersebut mendapati Beomgyu yang kini memegang pistol ditanggannya "Pemburu Vampire." Ujar makhluk immortal itu yang kini beralih menyerang Beomgyu.

Beomgyu terus menggeluarkan tembakannya untuk memperlambat gerakan musuh dan ketika musuh itu menyerang dia menghindar kearah Yeonjun "Hyung tangkap."

Yeonjun yang dari kejauhan menerima benda itu "Ini." Dia menatap sebilah pedang yang dilemparkan Beomgyu tadi.

"Itu senjata milik pemburu Vampire yang telah diberi mantra." Jelas Beomgyu yang menghindar dari seranggan Vampire.

Tanpa basa-basi Yeonjun menarik senjata itu yang memancarkan sebuah kaligrafi lama. Ia dengan sigap berlari dan menyerang Vampire yang mencoba menyentuh Beomgyu. Beomgyu sendiri berpindah kearah yang lebih jauh dan mengganti pistolnya dengan sebuah laras Panjang. Dua serangan itu menyatu membentuk sebuah gerakan cahaya yang sangat cepat karena hantaman dua gerakan yang diberikan.

Di tenggah pertarunggan yang sengit itu Yeonjun dengan menggunakan pedangnya menahan seranggan yang mencoba menggenai jantungnya, ia mundur kearah Beomgyu untuk menanyakan titik lemah dari musuh "Apa kau tidak tau cara menggalahkannya."

"Senjata yang kita bawa saat ini dilengkapi oleh mantra yang menggandung racun untuk kaum vampire, seharusnya dia sudah mencapai batas kemampuannya saat ini." Beomgyu melihat kearah vampire yang masih berdiri dengan tegap didepan mereka seolah siap menerima seranggan berikutnnya "Jika tidak maka dia bawahan dari lima bangsawan besar."

"Bawahan bangsawan??" Yeonjun cukup terkejut dalam pertanyaannya, apa yang direncanakan para bangsawan sampai datang kedaerah seperti ini.

"Tapi itu tidak masalah aku punya rencana." Beomgyu menatap tajam kearah Vampire tersebut dan mengganti isi pelurunya "Aku akan menggalahkannya dalam satu tembakan."

"Kau hanya perlu membuka jalan dan ketika tembakan ini menggenai jantungnya tubuh itu akan berubah menjadi debu." Beomgyu mengganti isi pelurunya, tatapannya menjadi tajam seolah insting berburunya siap membunuh mangsa.

Yeonjun pun menarik pedangnya ia mengambil jalan dan mulai menggerakkan senjata tersebut, Vampir itu pun menghindah. Mereka pun tiada henti saling bergerak memberikan serangan, Yeonjun menyerang pada tiap sendi-sendi dari musuh untuk menghentikkan gerakkan yang sudah dapat ia baca.

Mata rubynya yang menatap gerakan yang begitu cepat tersebut menggambil satu seranggan dan melemmparkan musuh mengghadap kearah Beomgyu "dapat." Ujarnya menatap kearah lensa dan menarik pelatuk yang dengan cepat bergerak masuk kedalam tubuh musuh, peluru itu pun tertahan didalam sana dan tak lama sebuah bunyi ledakan terdenggar dari tubuh yang tak bisa mati itu.

Asap menggepul begitu cepat di Lorong itu. Yeonjun mendekat kearah Beomgyu karena merasa masalah telah teratasi dengan sempurna "Apa kau pikir semudah itu." Suara itu membuyarkan lamunan dua orang ditempat itu. Asap yang tadinya menggepul keluar seolah dihisap oleh vampire itu dan menyatu kedalam tubuhnya, aura didepannya menjadi hitam pekat. Wajah Vampire itu memancarkan kegelapan diantara asap yang keluar dari tubuhnya. Kini sebuah tanduk terpasang dikepalanya, memperlihatkan kekuatannya layaknya monster mutan yang ditemukan oleh Yeonjun kemarin malam.

"Beomgyu apa-apan itu." Yeonjun bertanya tidak percaya.

"Aku sendiri belum pernah melihat hal seperti ini." Beomgyu ikut terkejut, percobaan apa yang dilakukan para vampire sampai-sampai menggubah tubuh mereka menjadi seperti monster mutan didepannya. Itu tidak seperti menggunakan percobaan laboratorium, itu lebih seperti menggunakan sebuah mantra terlarang.

"Kalian akan mati disini maka salah satu kandidat akan mengghilang." Vampire yang telah berubah seperti monster itu kembali menyerang dan menggarahkannya kearah Yeonjun yang sontak menarik pedangnya dan melindunggi Beomgyu.

Duar..

Suara tembakan kembali terdenggar itu berasal dari arah didepan mereka dan monster itu melihat kearah belakangnya "Berani beraninya kau." Vampire itu berbalik menyerang kearah sumber suara, namun tarikan peluru kembali terdenggar dan salah satunya menggenai kepala Vampire itu yang membuatnya terlempar begitu jauh. Tubuh makhluk itu pun kini benar-benar berubah menjadi abu dan menghilang begitu saja.

Dua yang tersisa diruangan itu melihat kearah sumber suara "Soobin..." Ujar Yeonjun .


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EDEN Of Lotus [SoobJun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang