Bali, 27 Desember 2019
"Ayo joget chel, jangan jadi cupu lo disini" teriak Vio sambil meliuk-liukkan tubuhnya.
Rachel mengumpat beberapa kali. Sial ! Memiliki sahabat laknat seperti Vio membuatnya cukup frustasi jika gadis itu berulah.
Seperti saat ini, Rachel telah dibohongi oleh si laknat itu. Bilangnya mau beli oleh-oleh, tapi belok ke tempat dugem.
Rachel bukannya wanita alim yang tidak tau menau tentang dunia malam seperti itu. Hey come on, dia bukan gadis jadul yang selalu bersembunyi di ketiak orangtuanya, Rachel pernah beberapa kali pergi ke tempat seperti itu.
Lagipula, wanita yang pergi ke club belum tentu jalang bukan ? Banyak diantara mereka yang hanya 'kepo' atau sekedar mencicipi rasa minuman sang bartender.
Beberapa kali Rachel menghela nafas, minumannya sebentar lagi tandas dan gadis bernama Vio itu masih asik dengan dunianya tanpa memikirkan perasaan Rachel yang baru saja 'berpisah'.
Dengan sekali tegukan, minuman berwarna biru itu lolos membasahi mulut Rachel. Ia lantas bangkit guna menyeret Vio keluar dari tempat itu.
"AYO BALIK, BESOK KITA FLIGHT" Teriak Rachel tepat di telinga Vio, yang diajak bicara malah terdiam sambil plonga-plongo.
Rachel hilang kesabaran, ia langsung menarik lengan gadis itu dan menyeretnya keluar.
"Aduh aduh santai chel, ah elah lo mah" omel Vio sambil cemberut.
Rachel menyilangkan tangannya di depan dada sambil menatap gadis yang setengah mabuk itu dengan tatapan mengintimidasi.
"Iyaa ayo balik. Diajak dugem biar nggak sedih malah ngajak pulang" sindir Vio kemudian berjalan mendahului Rachel.
Keduanya pulang dengan menaiki taxi tanpa terlibat obrolan lagi. Bukannya lagi marahan, tapi Vio tidur.
Sesampainya di hotel, Rachel yang kelelehan karena harus memapah Vio yang setengah sadar itu memutuskan untuk mandi. Nggak tau kenapa tapi ia ingin berendam dengan air hangat malam ini.
Setelah menanggalkan semua pakaiannya, gadis itu memasuki bathub yang sudah terisi air dengan sedikit busa di dalamnya.
Rachel memejamkan matanya, seketika itu bayangan perselingkuhan yang dilakukan oleh Felix terulang di kepalanya.
Bukan tanpa sebab Rachel pergi ke Bali dengan Vio. Gadis itu ingin memberikan surprise ulang tahun Felix yang notabene adalah kekasihnya.
Felix dan Rachel berpacaran kurang lebih satu tahun. Long distance relationship antara Jakarta dan Bali. Hubungan mereka berjalan baik-baik saja, atau mungkin memang sebenarnya Rachel yang terlalu mudah dibodohi lelaki itu.
Niat hati pergi ke Bali ingin menemui sang kekasih, justru berakhir tragis kala Rachel dan Vio memergoki Felix tengah check in hotel dengan seorang wanita di tempat yang sama dengan mereka.
"Chel lo nggak bunuh diri kan ?" Teriak Vio sambil menggedor pintu kamar mandi.
"Jangan ganggu dulu yo, gue pengen sendiri"
Rachel menghela nafas berat. Bohong jika dirinya baik-baik saja sekarang. Bohong jika ia tidak ingin melabrak Felix dan jalang itu. Harusnya tadi ia menolak ajakan Vio dan memilih melabrak kedua persetan itu.
Setengah jam berlalu dan kini Rachel sudah berbaring di ranjangnya. Beberapa kali ponsel gadis itu menyala ketika notifikasi dari Felix memenuhi lockscreen nya.
"Masih mikirin yang tadi ?" Tanya Vio sambil memakan pop mie goreng favoritnya.
Rachel tak menjawab, masih sibuk melamun.
KAMU SEDANG MEMBACA
HYDRANGEA || HEARTFELT
Romance[SEQUEL TRY ME] Hubungan Rachel dan Vano sudah berjalan hampir tiga tahun. Dan selama ini mereka jauh dari kata 'berantem'. Hanya pertengkaran kecil dan Vano selalu mengalah. Hingga suatu saat, peri overthinking menghampiri otak gadis itu. Kekhawati...