Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu dengan Fatimah Az-Zahra Radhiyallahu Anha sudah saling kenal sejak mereka masih kecil. Mengingat Ali bin Abi Thalib tinggal bersama Rasulullah shalallahu alaihi wa salam saat berusia enam tahun dan Fatimah anaknya Rasulullah tinggal bersama Khadijah Radhiyallahu Anha.
Sejak Fatimah lahir dan tumbuh, Fatimah dan Ali sudah teman sepermainan. Tetapi ketika mereka sudah baligh, tentunya mereka menjaga diri satu sama lain. Dan saat itu, ternyata Ali bin Abi Thalib diam-diam sudah lama menyimpan perasaan suka kepada Fatimah Radhiyallahu Anha.
Semakin beranjak dewasa, Ali semakin mengagumi Fatimah. Tetapi Ali ber sadar diri karena tidak memiliki harta kekayaan untuk dijadikan mahar jika ia menikah dengan Fatimah.
Ali hanya orang biasa yang menumpang hidup di rumah Fatimah sejak kecil. Sedangkan Fatimah Radhiyallahu Anha berasal dari keluarga terpandang dan kaya raya.
Sampai pada suatu ketika, Fatimah di lamar oleh seorang laki-laki. Laki-laki ini adalah yang selalu dekat dengan Rasulullah shalallahu alaihi wa salam, yang mempertaruhkan kehidupan hartanya, jiwanya untuk agama Islam. Laki-laki itu ialah Abu Bakar As Shiddiq.
Ketika mendengar berita tersebut, Ali terkejut serta jiwanya. Ali muncul rasa-rasa yang tidak ia mungkin mengerti, dan Ali berfikir.
"aku bukanlah apa-apa dibandingkan Abu Bakar yang merupakan pedagang sukses dan bijaksana serta mempunyai akhlak yang mulia"
Mengetahui hal itu, Ali pun hanya bisa berpasrah dan berdoa kepada Allah subhanahu wata'ala.
Ali agak rela karena beliau tau jika Abu Bakar di terima, Fatimah berada di tangan yang tepat. Tetapi pada saat itu, Abu Bakar Radhiyallahu Anhu mendatangi Rasulullah shalallahu alaihi wa salam untuk melamar Fatimah. Dengan halus, Rasulullah shalallahu alaihi wa salam menolak lamaran Ali.
Dengan alasan bahwa Fatimah terlalu muda, sehingga akan ada perbedaan usia yang terlalu jauh. Pada karena saat itu, Abu Bakar mertua Rasulullah shalallahu alaihi wa salam.
Ujian Ali bin Abi Thalib masih belum berakhir. Setelah Abu Bakar mundur, datang laki-laki yang gagah perkasa dan pemberani. Seorang laki-laki yang membuat syaitan ketakutan. Seseorang yang di gelar al-Faruq, yaitu Umar bin Khattab.
Umar bin Khattab datang untuk melamar Fatimah ke Rasulullah shalallahu alaihi wa salam. Ali mengetahui bahwa Umar ingin melamar Fatimah Radhiyallahu Anha.
Dan pada saat itu, sebenarnya Ali sudah ridho juga Fatimah menikah dengan Umar. Ali bahagia bisa bersama dengan kedua sahabat terbaik Rasulullah shalallahu alaihi wa salam setelah Abu bakar.
Dimana Rasulullah mengatakan "aku datang bersama Umar dan Abu Bakar". Tapi lagi-lagi Rasulullah dengan halus menolak lamaran Umar bin Khattab dengan alasan yang sama yaitu Fatimah masih terlalu muda.
Setelah Umar bin Khattab, datang lagi sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wa salam yang sangat mulia, yaitu Abdurrahman bin Auf. Beliau datang untuk melamar sang putri Rasulullah dengan membawa 100 unta bermata biru dari Mesir serta 10.000 dinar, jika dirupiahkan 55 Miliar. Tapi sayangnya lamaran bermiliar-miliar itu pun ditolak halus oleh Rasulullah.
Tidak berhenti disitu, sahabat Rasulullah yang mulia lainnya yaitu Utsman bin Affan. Utsman bin Affan memberanikan untuk melamar Fatimah. Mahar yang dibawa Utsman sama seperti Abdurrahman bin Auf. Tetapi tidak disangka dan tidak terduga, Rasulullah menolak lamaran Utsman bin Affan.
***
Note:
Wahh ternyata Rasulullah sudah menolak ke empat sahabat nya yang ingin melamar putrinya Fatimah. Apakah Ali bin Abi Thalib bisa melamar Fatimah Radhiyallahu Anha dan lamarannya itu di terima oleh Rasulullah?🤔. Yap jawabannya ada di bab sebelah yaa(☞^o^) ☞Jangan lupa vote sebanyak-banyaknya yaa, terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam Fatimah Dan Ali [COMPLETED]
RomanceKisah percintaan Sayyidah Fatimah Az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu dalam diam. Di mana keduanya saling jatuh cinta, tetapi mereka memilih untuk diam, sampai Allah mempersatukan nya. Yuk simak cerita nya jangan sampai ketinggalan and...