7. u don't understand & know (revisi)

749 79 13
                                    

Haii

Happy Reading

Typo? Sudah menjadi belahan jiwa saya tidak.

Jangan lupa vote sama komen okay 😉

Disarankan untuk di baca ulang, karena 100% berbeda dari yang dulu.
________

Berbaring lemas dengan segara luka di sekujur tubuh, itulah keadaan jisung sekarang.

Air mata renjun tidak berhenti untuk keluar, dia merasa sangat bersalah kepada jisung.

Dia tidak menyangka jika neneknya melakukan hal sekejam itu kepada jisung.

Chanyeol hanya mampu memandang kosong ke arah anak bungsunya.

Keadaan anak bungsunya sangat memprihatikan. Dia tidak menyangka jika selama ini jisung di hukum sekejam ini oleh ibunya.

Baru kali ini ia melihat secara langsung keadaan anaknya selepas dihukum oleh ibunya.

Terkejut? Iya dia sangat terkejut. Apalagi keadaan anaknya yang terbilang cukup sangat buruk.

Akhirnya dia tau alasan kenapa si bungsu akan menghilang selama 1 Minggu lebih ketika ibu nya menghukumnya.

Chanyeol melirik ke arah ibunya yang sedang duduk di hadapannya.

Ekspresi nyonya Park terbilang seperti orang yang tak memiliki salah.

"Wae?" Tanya nyonya Park dengan santai ke anaknya, dia meletakan cangkir teh nya dengan anggun.

"Mom says why? Are you kidding? Don't you feel guilty for what you did?"

"No, for what?" Mendengar ucapan dari sang lawan bicara membuat Chanyeol tersenyum miris.

Renjun mendengar itu, dia menatap kebelakang.

Dia berdiri dari kursi rodanya meskipun dia masih lemas, namun mendengar ucapan yang keluar dari mulut Omanya membuatnya naik pitam.

Ia menyeka air matanya dengan kasar dan berjalan menuju Omanya.

" Oma bilang apa? Tidak? Oma gila!? Setelah apa yang Oma lakuin ke adik ku!!? Oma nggak ngerasa bersalah sama sekali!!? "

"He's not u'r brother!"

"He's my Lil brother oma! I don't care whether you like it or not, it's none of my business!" ucap renjun dengan tegas.

"Tck" nyonya park hanya berdecih kecil, lalu dia mengambil gelas yang berisikan teh.

Renjun yang melihat sikap neneknya seperti itu di buat naik darah.

"Oma! Om--"

"Kau tidak akan mengerti dan jangan berusaha untuk ikut campur urusan antara diriku dan bocah nakal itu"

"Dia sudah terikat kontrak"

"What do you mean, mom?"

"Nothing, you won't understand at all."

Renjun dan chanyeol keduanya bungkam. Renjun mendudukan dirinya di kursi dekat adik satu-satunya.

"Aku akan pergi, banyak kertas yang minta aku isi" ucap nyonya park, mengingat dia meninggalkan banyak dokumen yang harus ia urus.

Chanyeol tetap bungkam, dia enggan berbicara kepada ibunya.

Nyonya park hanya menghela nafas dengan kasar. Sebelum ia pergi ia menghampiri cucu manisnya.

"Injuniee, banyak istirahat ya. Kamu jangan terlalu mikirin dia, kamu harus cepet sehat ya sayang" ujarnya dengan mengelus lembut rambut milik renjun.

Renjun hanya terdia saja, dia sama seperti ayahnya enggan menanggapi neneknya.

𝘗𝘢𝘳𝘬 𝘑𝘪𝘴𝘶𝘯𝘨  (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang