CHAPTER : 02

116 44 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


/Skip/

#Author POV#

Dua hari kemudian....

Y/n sekarang telah bangun dari tidurnya. Hari ini sekolah di liburkan. Y/n sedang melakukan bersih-bersih di rumah lamanya dan sekarang sudah menjadi tempat tinggalnya setelah sekian tahun lamanya.

Mulai dari membersihkan kamarnya, ruang televisi, dapur, kamar mandi dan- apa kalian mengira rumahnya bertingkat? Jawabannya tidak, rumahnya sederhana dan yang penting layak di tinggali. Y/n hanya sendirian membersihkan seluruh penjuru rumahnya, tanpa adanya pembantu dan keluarga, dia cuman sendiri. Dan yang terakhir....kamar orang tuanya.

Dia sudah berada di depan pintu kamar ortunya. Hanya berdiam diri dan terpaku dengan melihat knop pintu. Sudah lama dia di sana dan dia pun mengangkat kepalanya kembali. Dia menghela nafas. Dan memberanikan diri untuk memutar knop pintu ke bawah dan....

Ceklek~

Gelap.

Kamarnya gelap tanpa adanya pencahayaan matahari yang masuk.

Y/n meraba-raba dinding demi mencari letak sakelar. Akhirnya dapat!

Klak!

Penjuru ruangan itupun menjadi terang.

Y/n melangkah ke depan lalu membuka gorden.

Uhuk uhuk!

Wajar gordennya berdebu karena rumah ini tidak di penghuni setelah sekian lamanya. Y/n pun mulai membersihkan kamar itu. Y/n melihat-lihat semua foto yang terpampang di dinding dan membersihkannya dengan kemoceng.

Y/n tersenyum, kamar ortunya tidak ada yang berubah masih sama dengan yang dulu. Dia beralih ke ranjang, dan merapikannya. Serasa selesai, dia pun keluar.

Dia berjalan ke dapurnya dan mencari minuman.

Gluk gluk gluk~

Sangking lelahnya dia meminum air putih itu hingga tandas.

Kruyukk~

Y/n meraba perutnya lapar. Dia pun membuka lemari es dan....

Kosong.

"Uhhh, aku lupa membeli makanan kemarin." Y/n, meringis kesal.

/Skip/
Minimarket*

Y/n sedang memilih-milih bahan-bahan keperluan sehari-harinya.

"Semuanya 7000 won." Kasir yeoja itu.

Y/n merogoh sakunya dan memberikan beberapa uang ke kasir itu.

Di perjalanan*

Y/n mengecek uangnya di saku dan mengeluarkannya.

"Sepertinya aku mulai harus mencari pekerjaan di sini."

The Bully Became My Husband (Y/n)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang