CHAPTER : 03

108 41 18
                                    

#Author POV#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#Author POV#

"Lo....yang nabrak gue kemarinkan?" Ucap pria itu. (Ada di chapter : 01)

"I-iya hehe...." Y/n, menggaruk tengkuknya tak gatal.

Seketika mereka berdua berdiam diri lalu Y/n melihat plastik yang di tangan pria itu barusan. Pria itu pun mengerti dari tatapan Y/n.

"Eh?! I-ini bukan apa yang lo maksud kok!" Ucapnya dengan tergesa-gesa panik.

Y/n memiringkan kepalanya penasaran.

"I-ini punya kakak gue, dia nitip ke gue buat beli ini tadi." Pria itu menjelaskan kesalahpahaman.

Y/n pun angguk-angguk saja tanda mengerti.

"Btw, lo kerja di sini ya?"

"Iya, barusan aja aku di terima ketika pulang sekolah tadi dan langsung kerja pas malamnya." Y/n.

"Oo gitu..."

Pria itu mengangguk paham.

"Nama lo siapa?" Ucapnya, menatap Y/n.

"Nama aku Baek Y/n." Y/n.

"Hmm, kalo gitu Y/n, salam kenal gue Lee Jihoon." Ucapnya, mengulurkan tangan.

"Salam kenal juga, Jihoon." Y/n, menerima jabatan tangan pria yang bernama Lee Jihoon itu.

"Lo kerja di sini berarti dekat sini dong tempat tinggal lo?" Jihoon.

"Iya bener."

"Ayolah kita duduk di sana yuk. Daripada berdiri terus nih haha."

"Haha i-iya." Y/n, tertawa garing.

"Tempat tinggal lo kosan atau...."

"Rumahku, aku memang tinggal di sini." Y/n.

"Ooh gitu."

Mereka duduk di kursi yang telah di sediakan terletak di luar minimarket.

"Lo kelas 11 jurusan apa?"

"Jurusan seni."

"Kalo gue sih 11 jurusan kesehatan dan kedokteran."

"Oh! Kamu cita-citanya jadi dokter ya?" Y/n.

"Iya hehe." Jawab Jihoon malu-malu.

"Semangat ya berkarirnya." Y/n.

"Pasti! Gomawo Y/n-ah."

Dan terjadilah suasana yang canggung, mereka kehabisan kata-kata.

"Emm....itu...." Y/n.

"Ha?"

"Barang kamu ketinggalan di kasir." Y/n.

"Oh?" Jihoon, sambil melihat sekitarnya.

"Eh iya ketinggalan." Jihoon, menepuk jidatnya.

"Hehe gapapa, tunggu sebentar." Y/n, beranjak dari sana lalu mengambil plastik belanjaan si lelaki itu. Ternyata dia tinggalkan di meja kasirnya -_-

The Bully Became My Husband (Y/n)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang