1987 [banginho]

7

pagi ini minho berangkat kerja dengan sedikit gelisah, ia masih belum berkomunikasi dengan sang ibu minho harusnya tidak berbicara seperti itu "duhh bodohnya aku" lirih minho

minho yang asik jalan dengan fikirannya yang entah kemana tak sadar ia sudah sampai ke pabrik, tanpa menunggu lama ia masuk dan memulai pekerjaan nya, tugas minho tidak sulit tugasnya hanya menghitung dan memastikan boneka' nya sesuai

bos datang dengan seseorang di sampingnya, jika dilihat sepertinya konsumen yang akan membeli boneka' ini

"oh minho saya minta tolong ya kamu sama bangchan tolong antarkan boneka' ini ke tempat pak wira" ujar bos kepada minho

minho mengangguk mengiyakan permintaan bos nya, ia berjalan ke arah chan yang sedang berkutit dengan pekerjaan nya.

"kak chan, bos menyuruh kita mengantar barang konsumen sekarang"

"oh oke tunggu aku siapkan mobil dahulu"

chan pergi dengan semangat menyiapkan mobil yang akan meraka pakai untuk mengantar barang

🍂

pengantaran barang sudah selesai, saat ini mereka sedang di perjalanan pulang, tak banyak interaksi di keduanya chan yang fokus pada kendaraan dan minho yang fokus memandangi pemandangan

karena jaraknya yang jauh sekitar 4jam perjalanan mereka mengantar barang sampai sore, langit yang sudah me merah menandakan sebentar lagi akan gelap, mereka terus berjalan hingga

"DARR!!"

"eh suara apa itu?" minho

"gatau! aku bakal turun dan ngecek"

chan turun dan ya benar saja dugaan buruknya itu, ban mobil yang di bawanya pecah

"minho ban nya pecah, gimana nih?"

"benarkah? aku tidak tau di sini sepi banget aku pikir jauh pemukiman warga di sekitar sini"

minho panik+bingung bagaimana mereka bisa pulang kalau begini, dia tidak ada telepon jadi tidak bisa menghubungi orang-orang pabrik, "bagaimana nasib ku" batin minho

"ah begini saja kita istirahat dulu malam ini di mobil dan kita akan pergi berjalan untuk meminta bantuan oke" chan berusaha menenangka, ia tahu minho sedang panik sekali

minho hanya bisa pasrah sekarang, mereka masuk kedalam mobil nya kembali dan menutup pintu mobil

"ee.. apa kau lapar?" tanya chan, karena dari tadi minho mengelus elus perutnya

minho memanyunkan bibirnya dan mengangguk

"iya laper banget" keluh minho

hahha chan gemas melihat tingkah minho yang lucu, ia menggerayah tas yang ia bawa dan mengeluarkan sepotong roti

"nih makan, tadi saat berangkat aku membawa roti untuk jaga-jaga dan benar saja ini di gunakan" ujar minho sembari menyodorkan sepotong roti tadi ke minho

minho menatap roti itu dengan nafsu, ya minho terlihat pendiam, tapi sebenarnya dia sangat mencintai makanan hahaha

di ambilnya sepotong roti tadi dan memakannya, mendadak ia sadar akan sesuatu dan menghentikan aktivitas memakan nya

"kakak tidak makan? emang tidak lapar?" saking laparnya minho sampai lupa dengan chan yang juga pasti belum makan

"gapapa makan aja kakak ga lapar kok kamu gih makan" jawab chan lembut

minho mengangguk dan memakan sisa roti yang ada di tangannya.

malam ini udara lumayan sejuk chan berjaga-jaga takut ada orang jahat yang tiba-tiba muncul, sedangkan minho sudah terlelap dalam mimpinya

chan mamandangi minho yang sedang tidur, wajah minho terlihat seperti anjing polos yang lucu entah semua rinci wajahnya chan suka

tiba-tiba minho meringkuk kedinginan chan yang sadar akan itu langsung menutup jendela mobil yang tadi ia buka, di pandang nya minho yang masih kedinginan, entah apa yg merasuki di peluknya tubuh minho yang kedinginan, minho yang merasakan kehangatan pun semakin pulas dalam tidurnya, chan hanya tersenyum geli melihat tingkah minho

beberapa menit kemudia chan ikut tertidur dengan minho yang masih di dalam dekapannya, keduanya sekarang sudah masuk ke dalam bunga tidurnya masing-masing hingga pagi pun datang.

azekk azekk azekk babang chan udah mulai peluk peluk nih jadi atut wkwk

26 des 22