-01

567 40 4
                                    

"..." = bicara biasa
'....' = bicara dalam hati

Hᴀᴘᴘʏ Rᴇᴀᴅɪɴɢ !

_________________________

"Apa yang harus saya lakukan agar ayah mencintai saya?
Apa saya harus menjadi seperti Zenith?
Apakah dengan begitu ayah akan memanggil nama saya dengan lembut dan menatap saya dengan tatapan penuh kehangatan seperti kepada Zenith?
Apakah ayah tidak akan pernah lagi membuang dan memeluk saya dengan tangan itu?" Tanya Athanasia sembari memohon-mohon pada ayahnya, Claude.

"Hal itu tidak akan pernah terjadi sampai aku mati." Jawaban dingin keluar dari mulut Claude.

"Kenapa?" Tanya Athanasia.

"Saya juga anak ayahanda. Saya telah berada disamping ayah jauh sebelum Zenith." Lanjut Athanasia.

"Bodoh.
Aku tak pernah sekalipun menganggap kau putriku." kata hinaan itu keluar dari mulut Claude, Athanasia sangatlah putus asa.

~Lovely Princess Bab 8
-Takdir yang menjauh

•••

"SINTINGGGG, CLAUDE SYALANNNN!!!!! ARGHHHHHHHHHHH." makian kesal [Name]

"MAU DIBACA BERAPA KALIPUN AKU TETAP KESALL, KENAPA ATHANASIA DIHUKUM MATI? KAU KAN AYAHNYA!" [Name] sangat-sangat kesal membaca novel itu meski sudah membacanya sebanyak 3 kali.

"mbohlah, mending turu ampe mampus."

...

kedip. kedip.

"... dimana ini? mimpi kah? putih semua..."

"Yah, mirip sama alam baka sih." Lanjut Pria berambut panjang berwarna putih.

'Gile, siape ni orang. cakep bener meski ubanan... matanya biru sebiru laut, kulitnya pucat...'

"Apa maksudmu menyebutku ubanan, hei?!"

"eh, kok tau?"

"Tentu saja! Aku Dewa disini! mau kau bicara dalam hati kek, jantung kek, usus kek, aku bisa tau!"

"... Dewa?? Aku kan atheis."

"... Ya, aku tau. Aku akan memberimu kesempatan hidup sekali lagi. Yah, namun beda dunia sih."

"ehh? kenapa??"

"Ekhem, jadi ya.. aku tidak sengaja menghancurkan tubuhmu karena kukira kau orang lain yang harusnya kubunuh, hehe. lalu karena tubuhmu sudah hancur, sebagai gantinya aku akan menghidupkan kau didunia lain."

"Kau kan Dewa? masa bisa sampai salah sih?"

"Disini ada banyak Dewa, sedangkan aku adalah Dewa Kelahiran dan Kematian."

"Ngemri banget."

"Dunia yang akan kau tinggali adalah dunia dengan level <A>. karena kemungkinan besar kau akan mati, aku akan melatihmu caranya bertarung."

"HAH? Itu tempatnya lagi perang atau gimana? Lagian kenapa kau menghidupkanku disitu?"

"Kau dihidupkan kembali kedunia lain dengan level <A> karena dosamu itu banyak banget, kurasa melebihi bumi."

"... oke jadi kapan latihannya?" [Name] tidak ingin membahas soal dosa dosanya. Kenapa? Hidup baru dosa baru, yeyyy.

"sekarang. kau mau mulai dari mana dulu? Pedang? Panah? Sihir? Cambuk? atau yang lain?"

"kurasa aku ingin.. sihir dulu. Ah, berarti didunia itu ada sihir ya?"

"Ya, ada. Namun sihir yang kita latih berbeda dengan sihir disana. Aku akan memberimu kekuatan khusus sihir yang bisa kau gunakan bahkan didunia tersebut."

"Uwaw, jadi doki doki dech."

Tak terasa berapa lama [Name] berlatih, ia sudah bisa menguasai semua senjata termasuk sihir.

"Hei, [Name]. Kurasa latihannya sudah cukup. Sekarang saatnya kau kukirim kedunia sana, dadah"

"Eh? WOYYYYY!!!!" lubang hitam terbuka dan menyeret [Name] untuk masuk.
.
.
.
.
.
.

"Eh? WOYYYYY!!!!" lubang hitam terbuka dan menyeret [Name] untuk masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•> Next ; -02

꧁𝐑𝐀𝐂𝐇𝐄 » SIBAP/WWMAP x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang