04 : Pertanyaan Bunda

236 58 12
                                    

KLIK KLIK BINTANG DI BAWAH PWEASE

HAPPY READING LOAFF 🤍

_____

_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____

"Ini lo no 9 paham nggak sih, Zey? Kok kayaknya gue 4+4 aja kagak bisa" dengus Pilar.

Kalian pasti ingat dong kedua teman Sendu yang sialan ini membuat Sendu berakhir nangkring sendiri di mall berujung bertemu Ragas yang kehilangan Shaka.

Zey si paling gadis coquette sedunia ini hanya melirik Pilar yang penampilannya berkebalikan 180° dengannya, dengan ogah ogahan.

"Ya lo ada HP, ada kalkulator buat apa bejir?"

"Ck! sesekali ni otak harus gue lemesin, Zey. Kagak kayak lu pacaran aja isinya, virtual lagi"

Si empu langsung melirik nyalang ke arah Pilar.
Tapi Zey harus tetap sabar guys, soalnya dia sekarang lagi vidcall sama pacar virtualnya.

Nikmat mana lagi sih? jamkos, guru nggak ada tapi di tinggalin tugas MTK (its oke lahh), bisa full vidcall sampe siang lagi.

"Kagak ada hubungannya yee Pilar pipi melar!"

Pilar refleks memegang pipinya (apakah dia tambah gendutan? karena belakangan nafsu makannya sangat besar), "Ada lah, Zey"

"Terserah lo deh, Pi. Nggak usah di kerjain, kita nyontek Sendu aja nanti" bisik gadis itu pada Pilar.

"Bisa di kecilin lagi nggak? Gue denger soalnya"

"Ehehee," Pilar dan Zey hanya cengengesan saja saat seseorang yang sedang dia gibahin melirik nyalang di arahnya.

Cuman beda 2 meja yakali kagak denger.

"Ayolah, Sen. Katanya kalau kita nggak pelit sama orang kuburannya bakal di kasih AC sama Tuhan"

STEP MOTHER [B1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang