03 : Berkedok

18 1 0
                                    

HAPPY READING LOAF 🌷

[ TYPO BERTEBARAN! ]

_____


Ku harus menemui cintaku
Mancari tau hubungan kita
Apakah masih
Atau t'lah berakhir

Kau menggantungkan hubungan ini
Kau diamkan aku tanpa sebab
Maunya apa
Kuharus bagaimana

Kasih..

Di taman depan rumah sore ini, Sendu bersenandung ringan. Di temani kicauan burung milik ayahnya, dan juga kelinci kelinci putih milik mas Satya yang berloncat kesana kemari.

Tiba-tiba saja pikirannya melayang pada kejadian kemarin yang membuatnya hampir kehilangan tabungan berharganya.

Sendu teringat akan Shaka yang dengan tidak sopannya dia meminta Shaka untuk menghantarkan pulang tanpa berucap terimakasih dan setelah itu meninggalkannya di teras rumah begitu saja. Siapapun tolong kutuk anak ini!

Untung kemarin itu ada Mama yang mengajaknya mengobrol-pun entah hal apa. Sendu masih syok saja kemarin, gadis itu pun sehari penuh enggan keluar kamar.

"Jadi nggak enak sama pak Shaka, mau minta maaf kok kayaknya nggak mungkin kalau ketemu lagi" gumam Sendu.

Sendu hendak beranjak dari halaman rumah namun atensinya teralihkan karena hadirnya mobil Toyota Alphard hitam berhenti di pekarangan rumahnya.

Sendu menyerngit.
Pemilik mobil Alphard hitam itu turun dari mobil dengan kacamata hitam bertengger manis di hidung mancung nya dan tak lupa t-shirt polos dengan celana jeans hitam yang melekat sempurna di tubuh berotot nya.

Seketika Sendu lupa cara bernafas.

"HALO MAMI CANTIK"

Anak yang sedang berlari itu menghambur kepelukannya- lagi seperti dejavu, Sendu membalasnya.

"P-pak Shaka..."

"Kenapa gugup?, saya nggak gigit kok"

Gigit aja juga gapapa sihhh rawrrrrrr.

Baru juga di omongin orangnya nongol, panjang umur deh pak.

"Agas sama papi dulu sini," Shaka menarik Ragas membawa bocah itu ke gendongannya, "Kamu nggak ada niatan nyuruh saya masuk dulu apa?"

"Ayo masuk dulu p-pak" Sendu terbrata. Rasanya makin nggak enak karena kejadian kemarin.

Sendu mempersilahkan Shaka menyuruhnya berjalan terlebih dahulu dan di belakang sini Sendu menepuk jidatnya sambil misuh-misuh dalam hati ketika...

"KUPING APA CANTELAN PANCI MAMA PANGGILIN DARI TADI JUG- Eh ya Allah ada tamu toh"

Sendu mengerling malas dengan mama Sendu yang tersenyum malu.

"Sendu, Disuruh duduk dong nak Shaka nya" Bisik Mama.

"Bapak duduk dulu ya, saya bikinin sirup-

-papi Agas mau ikut mami saja ya, Agas tidak mau duduk disini" Ragas langsung beranjak menggandeng Sendu dan berjalan terlebih dahulu.

Di sana Mama menatap bingung. Mami katanya?!.

Seperginya Sendu dan Ragas, mama berjalan kearah Shaka dan duduk di kursi di depannya. Bukun sofa, hanya kursi biasa- kursi itu dulu gaji pertama Mas Satya yang bekerja di perkantoran, kakak sulung Sendu.

"Nak Shaka cari Sendu ya?" sebenarnya Mama Sendu hanya basa basi aja.

"Iya bu, mau lihat keadaan Sendu aja kasian kemarin syok banget, tapi setelah saya lihat tadi udah gapapa kayaknya, ya bu?"

STEP MOTHER [B1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang