Chap 13

261 32 7
                                    

Tepat jam 12 malam Saint dan Ploy pergi meninggalkan club, dan langsung menuju ke hotel tempat di mana Perth dan Ohm kini berada.

Begitu sampai hotel kedua nya langsung menuju ke lift, yang akan membawa kedua nya menemui kedua pemuda itu.

Ploy lebih dulu keluar di lantai sembilan, karena Ohm mendapatkan kamar di lantai itu sedangkan Saint lanjut menuju ke lantai sepuluh.

Ting

Pintu lift terbuka, Saint pun keluar dan mencari kamar bernomor 505.
Langkah kaki nya terhenti, begitu ia melihat kamar yang ia cari.

Saint tidak langsung mengetuk pintu nya, untuk sesaat ia berdiri seraya menatap ke arah pintu. Seperti nya ia sedang mengumpulkan segala keberanian nya, untuk bertatap muka dengan kekasih nya.

Tok tok tok

Saint mengetuk pelan, dengan dada yang berdegub kencang. Tak lama kemudian pintu pun terbuka, namun...

" Aakhh !" pekik Saint terkejut, ketika satu tangan menarik tangan nya ke dalam kamar.

Brughh !

Tubuh Saint terdorong ke dinding kamar oleh Perth, pemuda itu langsung melumat bibir nya.

" eumm mmpphh..." suara Saint teredam oleh lumatan Perth yang sangat brutal, dan panas hingga ia sulit untuk bicara.


Lidah Perth mendorong untuk masuk, Saint yang mengerti akhirnya membuka mulut nya memberi akses lidah kekasih untuk menjelajahi rongga hangat nya.

Lidah Perth membelit, memberi hisapan liar nya sembari berbagi saliva. Lumatan kasar dan brutal Perth membuat tubuh Saint terbakar, dan merasakan gairah nya mulai menyentak.

" Hahh hahhh..." Saint terengah-engah, ketika lumatan kedua nya terputus.

Perth menatap Saint lekat, dengan kedua kening saling menempel.
" Aku sangat merindukan mu...beberapa hari jauh dari mu sungguh membuat ku hampir gila..." ucap Perth, dengan nafas memburu.

Saint mengulurkan tangan nya, untuk mengusap wajah kekasih nya." Maafkan aku, aku salah...maaf." sesal nya, dan Perth dapat merasakan nya saat ia menatap lekat kedua manik kekasih nya.

Cupp

Cupp

Perth mengecup kedua mata Saint, satu tangan nya mengusap lembut wajah cantik kekasih nya.

" Aku pun minta maaf kepada mu, karena terlalu emosi hingga tak ingin mendengar penjelasan mu."

Grepp

Saint memeluk Perth erat, begitu erat seakan takut di tinggalkan lagi oleh pemuda itu.
" Jangan menghilang lagi..." lirih Saint, begitu erat memeluk Perth.

" Tidak akan, aku tidak akan melakukan itu lagi..." bisik Perth.

" Aahhh Perth..." Saint mendesah, ketika Perth mulai mencumbui leher nya. Tak di pungkiri oleh Saint, betapa ia sangat merindukan sentuhan kekasihnya.


Tanpa menyudahi cumbuan nya Perth membawa Saint menuju ke ranjang, ia merasa tak tahan lagi untuk segera menggempur kekasih nya.

" Perth..." Perth membaringkan Saint di atas ranjang, lalu kedua nya saling tatap.

" Bolehkah ?" tanya nya, dengan tatapan memohon nya.

Saint mengangguk, dan tersenyum kepada Perth." Lakukan...aku pun menginginkan mu..."

STRIPTEASE ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang