Ploy dan Ohm kembali dari mini market terdekat, karena harus membeli minuman dan beberapa cemilan untuk acara mereka.
" Ini..." bisik Ohm, secara diam-diam memberikan satu kotak kondom kepada Perth.
" Memangnya aku memesan nya ?" tanya Perth bingung.
" Kau memang tidak pesan, tapi siapa tau kau membutuhkan nya nanti..." bisik Ohm kembali.
Dengan ragu Perth akhirnya menerima nya, dan langsung menyimpan nya ke dalam saku celana nya.
" Kau tidak merencanakan ini semua kan ?" bisik Saint pelan, takut suara nya akan di dengar oleh kedua pemuda itu.
Ploy malah mengulum senyum nya, dan menatap Saint dengan tatapan yang begitu sulit terbaca oleh Saint.
" Sialan, apa karena patah hati membuat otaknya sedikit bergeser..." monolog Saint, seraya menatap Ploy yang kini sudah duduk di samping Ohm.
" Saint, sini !" seru Ploy, melambaikan tangan nya agar Saint mendekat.
Saint menghela nafas nya, lalu berjalan menghampiri semua nya.
Kemudian Saint duduk di samping Perth, yang saat ini sedang meracik si putih." Kalian biasa menggunakan ini ya..." cicit Ploy, seperti nya gadis itu merasa tak heran dengan apa yang Perth dan Ohm lakukan saat ini karena saat di apartemen malam itu Ohm pun memakai barang haram itu.
" Kami sudah biasa, kalau kau mau kau pun bisa mencoba nya..." ucap Ohm.
Sedangkan Perth diam saja, memilih meracik si putih sambil sesekali melirik ke arah Saint yang duduk di samping nya.
" Selesai, siapa yang mau coba duluan...?" tanya Perth, menatap semua nya satu persatu.
" Biar aku duluan..." Ohm berinisiatif lebih dulu, dan mulai menghirup si putih melalui hidung nya.
Srot...
Satu hirupan panjang Ohm lakukan, lalu menengadahkan wajahnya sembari menggosok-gosok ujung hidung nya.
" Bagaimana...?" tanya Perth.
" Mike memang tak pernah mengecewakan..." ucap Ohm, Mike adalah seorang pengedar di mana Perth dan Ohm selalu mendapatkan barang haram itu.
Perth tertawa pelan, lalu lanjut dengan dirinya yang mencicipi si putih.
" Saint, ayo..." Perth menyiapkan untuk Saint, lalu Saint kembali mencoba nya sama seperti waktu di hotel malam itu.
Ploy sampai ternganga melihatnya, ia tak mengira jika Saint sudah biasa menggunakan barang haram itu.
" Saint_kau..." Ploy menatap Saint.
" Aku pernah mencobanya Ploy, seminggu yang lalu...bersama Perth." jelas Saint.
" Ohh..." Ploy hanya ber oh ria, sambil mengangguk pelan.
" Ploy, kau mau juga ?" tanya Ohm.
" Tentu saja, jika Saint bisa...aku pun harus bisa." cicit Ploy, lalu mulai mencoba nya.
Ploy terlihat biasa saja, tidak tersedak seperti Saint saat pertama kali mencoba nya.
Sepertinya ini bukan yang pertama bagi Ploy.
" Aku sudah pernah, mencoba nya bersama mantan kekasih ku itu." gumam Ploy pelan.
Dan kembali mereka mencobanya lagi dan lagi, hingga mereka mabuk dan benar-benar merasa fly.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRIPTEASE ( END )
FanficBuat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita ttg PS, kali ini straight Di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homophobic di larang mampir, terlebih lagi buat tukang copas...di larang mendekat