My Lovely Sugar (HINAYAMA)

3

Hinata akhirnya masuk ke dalam tim MSBY Black Jackal. Dia satu tim dengan lawannya zaman SMA yaitu Miya Atsumu, Bokuto Koutaro, dan Sakusa Kiyoomi. Bahkan Bokuto dan Atsumu membuat heboh seisi ruangan melihat kedatangan Hinata.

"Ah datang lagi satu sumber polusi suara," gumam Sakusa melihat keramaian yang dibuat Bokuto, Atsumu dan Hinata.

Hari ini tim MSBY akan melawan tim Adlers Schweiden. Hinata nampak sangat bersemangat karena impiannya untuk mengalahkan Kageyama akan segera terwujud.

"Shoyo-kun, ku dengar gadis-gadis Brazil sangat sexy, apakah kau pernah tidur dengan mereka?" Sontak pertanyaan Atsumu membuat Sakusa melemparkan bola voli ke kepalanya.

"OMI-KUN, KAU JAHAT!"

"Maaf tanganku licin," jawaban dari Sakusa semakin membakar amarah Atsumu dan dia hendak membalas Sakusa. Namun sayang aksinya di hentikan oleh Shugo Meian, kapten mereka.

"Ayo mulai pemanasan!"

*****

Sebelum pertandingan di mulai Hinata bertemu dengan Kageyama. Mereka saling menyeringai dan menatap tajam satu sama lain.

"Aku akan mengalahkanmu!" ucap Hinata.

"Aku yang akan mengalahkanmu lagi, dan akan aku pastikan setelah ini kau akan melihat ke arahku!"

Belum Hinata menjawab, tiba-tiba ada yang merangkul bahunya. Kageyama langsung mengeluarkan aura gelap yang sangat pekat.

"Wah wah wah, ada yang sedang reuni," Atsumu semakin menyeringai melihat Kageyama yang terbakar cemburu.

"Lepaskan tanganmu darinya!"

"Santai Tobio-kun. Ah senang sekali aku bisa membuktikan ucapanku tempo dulu. Kini aku yang akan memberikan toss pada mantan partnermu ini."

"Sudah sudah, pertandingan hampir di mulai. Lebih baik kita segera ke lapangan," Hinata melerai mereka sebelum terjadi adegan yang tidak diinginkan.

*****

Memasuki lapangan, Hinata melihat beberapa orang yang dikenalnya hadir di sana. Dia melihat para mantan seniornya. Dia juga melihat mantan manager timnya dulu, Yachi yang sedang melambaikan tangan ke arahnya. Di sebelah Yachi pun ada Tsukishima, tapi di mana Yamaguchi?

Hinata mengedarkan pandangan berharap laki-laki yang bersurai hijau dan pemilik senyum manisnya itu berada diantara jajaran penonton. Sayang sekali harapan Hinata tidak terwujud. Dia tidak menemukan Yamaguchi dimana pun.

Pertandingan pun di mulai. Sorakan penonton semakin terdengar menggema memenuhi stadion lapangan. Mereka saling sahut mendukung tim andalannya masing-masing.

Melihat perubahan Hinata yang sangat pesat membuat mantan rekan timnya merasa terkejut sekaligus bangga. Terutama saat Hinata melakukan jump service mereka sontak bersorak kegirangan.

Pertandingan berjalan dengan sangat panas. Antar tim saling mengeluarkan kemampuan terhebat mereka. Bahkan minus tempo dari Atsumu dan Hinata membuat pertandingan semakin menarik.

Pertandingan pun berakhir, MSBY keluar sebagai pemenangnya. Hinata merasa bahagia karena dia berhasil mengalahkan Kageyama, salah satu impian terbesarnya.

Setelah semuanya selesai, Hinata dan Kageyama menemui rekan-rekan mereka dahulu. Saling menukar kabar dan juga nomor ponsel. Setelah puas, mereka mulai membubarkan diri.

Kini yang tersisa hanya Tsukishima, Yachi Hinata dan Kageyama.

"Kalian berdua benar-benar hebat, aku bangga dengan kalian!" Yachi menangis terharu, dia merasa sangat bangga melihat keberhasilan anggotanya dahulu.

"Terima kasih karena kalian telah menonton kami. Ngomong-ngomong aku tidak melihat satu orang, di mana Yamaguchi?" Pertanyaan dari Hinata membuat Tsukishima dan Yachi menegang.

"Itu.." Yachi belum menyelesaikan ucapannya langsung terpotong oleh panggilan seseorang.

"Kei."

Laki-laki dengan kemeja merah dan vest abu, sebuah blazer menggantung ditangannya, rambutnya yang hitam menegak ke atas. Hinata mengernyit mendengar panggilan orang tersebut pada Tsukishima, sejak kapan mereka dekat?

"Tetsu," Tsukishima menyambut kehadiran laki-laki tersebut dengan senyum hangat, Hinata semakin dibuat bingung karenanya.

"Sudah selesai? Pulang yuk Sayang." Hinata bahkan tidak menutupi ekspresi terkejutnya, matanya yang bulat semakin terlihat bulat.

"Tunggu sebentar? Sayang?" Hinata menghentikan langkah Tsukishima yang hendak menghampiri laki-laki tersebut.

"Kuroo-san, kenapa kau memanggil Tsukishima Sayang?"

"Ah Chibi, apa kabar? Senang melihatmu kembali." Kuroo melambaikan tangannya pada Hinata sambil tersenyum. "Kenapa kau kaget dengan panggilanku, Kei kan kekasihku." Hinata merasa dirinya seperti tersambar petir sekarang.

"KEKASIH? LALU KENMA?"

"Hubungan kami sudah lama berakhir. Ku kira kau sudah tahu?" Hinata menggelengkan kepalanya. "Ya sudahlah. Kami pamit pergi dulu ya, setelah ini kami masih ada acara." Tsukishima melenggang pergi begitu saja, dan Kuroo sedikit membungkukan badannya sebelum pergi mengikuti langkah Tsukishima.

"ASTAGA, APA SAJA YANG SUDAH AKU LEWATKAN SELAMA AKU DI BRAZIL?" Kageyama menepuk bahu Hinata.

"Padahal berita tentang mereka sudah ada sejak setahun lalu, kau benar-benar tidak update berita di Jepang ya." Hinata menatap Kageyama.

"Kau tidak memberitahuku!"

"Aku juga mengira kau tahu. Kozume Kenma dia sangat dekat denganmu bukan, bahkan dia juga sponsormu." Hinata memijit pelipisnya.

"LALU YAMAGUCHI? YAMAGUCHI BAGAIMANA SEKARANG? DI MANA DIA?" Kageyama menenangkan Hinata yang mulai hilang kendali.

"Aku tidak tahu. Sudah lama aku kehilangan kontak dengannya. Dengan semua pekerjaan dan latihanku, aku sulit berhubungan dengan yang lainnya." Kageyama berkata jujur, dia bahkan jarang mengabari keluarganya.

Hinata pun memandang Yachi yang tampak sedikit gugup.

"Aku juga tidak tahu, maaf." Yachi menundukan kepalanya.

"Ngomong-ngomong aku pulang duluan ya, sampai jumpa nanti." Yachi buru-buru meninggalkan mereka berdua.

"Nanti juga dia mengabari kita, kau tenang saja. Lebih baik kita pulang," ajak Kageyama. "Mau pulang bersamaku, Hinata?" Kageyama mengulurkan tangannya pada Hinata.

Hinata menolak ajakan Kageyama dengan halus. Melihat respon Yachi, Hinata tahu kalau Yachi menyembunyikan sesuatu. Dia cukup peka dengan hal itu. Dia saat ini ingin menuju satu tempat untuk mencari jawaban.

"Apa kau tidak mau melihat ke arah ku Hinata?" Gumam Kageyama lirih setelah Hinata beranjak pergi.

#####TBC#####