4

104 16 8
                                    

Hinata menatap tajam Kenma yang sedang fokus ke game dihadapannya. Dia merasa kesal karena Kenma kini seolah tengah menganggapnya hanya sebuah udara yang tidak terlihat.

"Kau cukup pintar untuk tahu alasanku ke sini Tuan Kozume Kenma." Kenma melirik sebentar ke arah Hinata sebelum kembali memfokuskan diri ke dalam game.

"Kau ingin mengabari soal kemenanganmu, selamat. Aku jadi tidak menyesal menjadi sponsormu."

Kesabaran Hinata kini tinggal setengah lapisan tisu, sebelum dia membanting monitor mahal milik Kenma, Hinata memilih untuk menyeretnya. Kenma memberontak, namun jelas tenaganya kalah dari Hinata yang seorang atlet voli.

Kenma memberengut kesal saat Hinata mendudukannya di atas kasur miliknya.

"Jadi, alasanmu menjadi tak terurus seperti kemarin itu karena kau telah berakhir dengan Kuroo?" Kenma memalingkan wajahnya.

"Kenma.."

"TIDAK! Aku hanya sedang sibuk saja Shoyo. Tidak ada hubungannya dengan Kuroo. Aku sungguh, jangan menatapku seperti itu!" Hinata mendudukan dirinya di samping Kenma.

"Jadi?" Hening sejenak, Kenma menghirup udara sebanyak yang dia bisa untuk menetralkan rasa sesak yang menghimpitnya. Dia memejamkan mata, kembali mengenang luka yang dia dapatkan dari mantan kekasihnya.

"Mereka berhubungan satu tahun lebih, dan aku tidak tahu. Kau menganggapku sebagai sahabatmu atau tidak Ken?" Kenma membuka matanya, kemudian langsung merangkul tangan Hinata dan menggoyang-goyangkannya.

"Tidak! Kamu sahabatku! Sahabat terbaikku!" Oke, Hinata terkejut sekarang. Sejak kapan Kenma bisa menjadi menggemaskan seperti ini?

"Iya, iya.."

"Aku cuman tidak ingin kau memikirkan hal lain saat berada di Brazil. Aku ingin kau tetap fokus dengan tujuanmu." Kenma menghela nafasnya, dia pun menyenderkan kepalanya ke bahu kokoh milik sahabatnya.

"Apalagi yang menjadi pasangan Kuroo sekarang adalah Tsukishima, kekasih dari orang yang kamu cintai."

"Ken, bisa kau jelaskan semuanya?" Kenma menimbang-nimbang, dia takut Hinata lebih terkejut saat mengetahui kenyataannya.

"Berjanjilah untuk tidak marah setelah kau mendengarnya." Hinata mengernyit bingung.

"Tergantung dari apa yang aku dengar."

"Ayo, janji dulu." Rengek Kenma sambil mengacungkan kelingkingnya. Hinata menyerah, dia pun mengaitkan kelingkingnya pada kelingking sahabatnya.

"Satu setengah tahun lalu, sesuatu terjadi. Aku tidak terlalu mengetahui detailnya, hanya saja kejadian itu merenggut penglihatan Yamaguchi Tadashi." Hinata langsung beranjak membuat Kenma terjengkang.

"Yamaguchi? Apa?"

"Yamaguchi tidak dapat melihat lagi Shoyo. Melihat keadaan Yamaguchi entah mengapa Tsukishima malah meninggalkan Yamaguchi. Hingga tiba-tiba dia menjadi dekat dengan Kuroo dan ya sekitar empat bulan sejak kejadian itu mereka berdua menjadi sepasang kekasih." Melihat ekspresi Hinata yang mengeras Kenma langsung memegang tangan Hinata, berusaha menenangkan, meski sebenarnya tangannya pun bergetar.

"Setelah itu Kuroo pun meninggalkanku." Kenma berusaha keras menahan air matanya yang hendak keluar.

"Aku tahu sejak lama Kuroo tertarik dengan Tsukishima. Namun karena Tsukishima telah memiliki kekasih jadi Kuroo enggan mengambil langkah, dia malah mengajakku menjalin hubungan." Hinata mulai mendekap Kenma yang semakin bergetar.

"Aku bodoh karena telah menerimanya, aku dengan percaya dirinya menganggap akan mampu membuat Kuroo berpaling, namun ternyata aku salah." Kenma sudah tidak dapat membendung tangisnya.

My Lovely Sugar (HINAYAMA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang