Hinata tengah disibukan oleh berbagai wawancara dan juga latihannya, beritanya dengan Kageyama membuatnya mendapat banyak pekerjaan tambahan dan dia berusaha keras untuk secepatnya menyelesaikan itu semua agar dia bisa segera pulang ke Miyagi. Ibunya Yamaguchi memberitahu Hinata bahwa Yamaguchi telah mengetahui berita itu dan kini sedang mengunci diri di kamarnya.
Hinata merasa kepalanya terpecah belah, beruntung anggota MSBY membantunya melakukan klarifikasi, pihak Kageyama pun telah melakukan hal yang sama sehingga kini beritanya dan Kageyama berpelukan telah mereda.
Hinata masih berusaha menghubungi Yamaguchi namun Yamaguchi masih enggan berbicara dengannya. Dengan nekat Hinata pergi ke Miyagi padahal nanti malam dia ada kegiatan. Dia tidak peduli dengan tubuhnya yang terasa lelah karena bagi Hinata Yamaguchi adalah prioritasnya. Dia tidak ingin usahanya selama ini menjadi sia-sia.
Hinata menunggu di ruang keluarga Yamaguchi dengan raut wajah cemas, dia menunggu Yamaguchi yang saat ini sedang dibujuk oleh ibunya agar mau menemui Hinata. Setelah melewati waktu yang terasa berat akhirnya Yamaguchi muncul dituntun oleh sang ibu.
Kemudian ibunya Yamaguchi meninggalkan ruang tamu untuk memberikan ruang privasi kepada mereka berdua.
Yamaguchi menundukan kepalanya sementara Hinata menatap wajah Yamaguchi dengan tatapan sedih. Ingin rasanya Hinata memeluk Yamaguchi dengan erat untuk menyalurkan rasa bersalah dan rindunya pada pemuda yang dia cintai ini. Namun Hinata menahan diri, dia tidak ingin membuat Yamaguchi merasa tidak nyaman.
"Tadashi, aku minta maaf, aku benar-benar tidak bermaksud membuatmu kecewa."
Yamaguchi terkekeh, "Seharusnya aku tidak percaya dengan ucapanmu dan berharap padamu. Kau berhasil membuka hatiku padamu namun seketika kamu menghancurkannya. Kau juga berhasil mengobati luka di hatiku namun kamu malah menyumbangkan luka baru."
"Hinata, apakah cintamu itu benar adanya atau kau hanya ingin mempermainkanku karena aku sedang tidak berdaya?" Sontak Hinata langsung meraih tangan Yamaguchi dan menggenggamnya dengan erat meski Yamaguchi berusaha melepaskannya.
"Berulang kali aku harus katakan bahwa aku benar-benar tulus mencintaimu, Tadashi."
"Kageyama atau aku?" Hinata terkejut, "hah?"
"Kageyama atau aku?" tanya Yamaguchi sekali lagi.
"Tentu saja kamu, aku dan Kageyama hanya sebatas sahabat dan juga rival." Hinata semakin mengeratkan genggamannya.
"Lalu kenapa kamu memeluk Kageyama?" Hinata mengangkat sebelah tangannya dan mengusap lembut pipi Yamaguchi.
"Itu pelukan perpisahan karena Kageyama akan pergi ke Italia." Yamaguchi terkejut, "apa? Italia?"
"Iya, Kageyama mendapat panggilan dari tim voli di sana." Hinata pun mulai menceritakan apa yang terjadi malam itu pada Yamaguchi.
Kageyama menemui Hinata di gym tempat tim MSBY berlatih. Kageyama bahkan menunggu hingga Hinata selesai berlatih. Setelah itu mereka berbincang di sebuah taman yang tidak berada jauh dari sana. Mengenang masa-masa saat mereka masih menjadi partner hingga akhirnya kini mereka berdiri di sisi lapangan yang berbeda.
"Hinata, ada yang ingin aku ucapkan padamu," rasa gugup memenuhi wajah Kageyama. "Ada apa, Kageyama?" Senyum Hinata membuat Kageyama semakin dilanda kegugupan.
"Aku .. aku menyukaimu, Hinata Shoyo."
Hinata menundukan kepalanya, "sejak kapan?" tanyanya.
Kageyama menghela napas, "sejujurnya sejak pertama kali kita bertemu di lapangan, tapi aku baru menyadari perasaanku saat kamu memutuskan pergi ke Brazil."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Sugar (HINAYAMA)
Fanfiction⚠️BXB⚠️ Hinata Shoyo x Yamaguchi Tadashi "Aku mencintaimu, dan akan terus selalu mencintaimu selama kamu adalah Yamaguchi Tadashi" -Hinata Shoyo-