Chapter 21 || End to end

1.5K 85 6
                                    

untuk agenda hari ini, porsche dan keluarga kecil nya akan pergi ke mansion utama. porsche akan mengajak anak anaknya untuk pergi ke rumah mertuanya, sudah beberapa tahun ini dia belum pergi ke sana. pha pasti akan sangat senang

porsche sudah menyiapkan anak anaknya lebih awal. jika tidak di bantu mereka akan susuh di atur, ini memeng masih sangat terlalu pagi. hanya porsche yang bersemangat. kedua suaminya dan anak anaknya bahkan masih duduk sambil memejamkan matanya

"calva, mommy tidak mau ya kau seperti itu"

"ihh mom aku masih ngantuk" rengek calva

"tidak boleh seperti itu. kau tidak ingin bertemu pepo dan paman khun?"

"iya mau, tapi va masih pengen merem"

"tidak ada bermalas-malasan, ayo kita sarapan dan kita pergi ke rumah pha"

calvan membuka mulutnya lebar-lebar, porsche mulai menyuapi anaknya. meksipun masih sangat mengantuk calva harus memberinya, jika tidak mommy akan marah padanya

"phi kalian berdua juga cepat makan"

"baby ayolah, hari ini saatnya libur dan beristirahat di rumah" ucap kinn memelas

"hari ini kita pergi kerumah pha"

"itu bisa siang nanti"

"tidak bisa, aku mau sekarang" nada bicara porsche mulai kesal

"phi lakukan saja, kau lihat istri tercantik kita sudah ingin meledak di pagi hari" bisik vegas

"okok terserah"

"hem, habiskan sarapan itu dulu" kinn mengangguk, kedua pria tampan itu menghabiskan sarapan nya sampai habis

.
.
.

mobil itu berhenti di sebuah mansion yang sangat megah dan mewah. porsche dan keluarga masuk ke dalam saat gerbang mulai, terbuka dengan sendirinya

"mom ayo masuk" calva menarik narik tangan porsche, dia sudah tidak sabar bertemu pepo

"sayang perlahan saja nanti kamu jatuh"

"mommy lama deh" calva melepaskan genggamannya dari porsche

anak laki laki itu berlari dengan cepat masuk ke dalam mansion. calva sama sekali tidak takut dengan tatapan pria² besar yang berjaga di sana, untuk apa takut. jika kelak dia akan menjadi pemimpin mereka

sosok yang tak asing menurut calva, anak laki-laki itu menghampiri nya. memeluk dari belakang. sosoknya yang tak lain adalah pepo

grepp

"pepo, calva kangen" girang anak itu

"kamu mengagetkan saja va"

"heheh maaf ya"

"kamu datang bersama siapa?"

"mommy"

"huh kalian seharunya mengabari dulu, jika ingin kesini"

"apakah pho tidak merindukan ku?" suara yang tidak asing sama sekali

calva tersenyum senang, saat sang mommy datang dengan senyuman khasnya

"porsche.." ucap pha lirih

"pha merindukan mu nak" sambung nya lagi

"aku juga pha"

pha memeluk tubuh porsche erat, sudah lama memang mereka tidak saling bertemu. porsche juga sangat merindukan pha, pha sudah seperti orang tua kandungnya sendiri

"hem..hanya porsche?"

tatapan pha sekarang beralih pada kedua pria gagah yang berada di belakang porsche. mereka nampak lebih dewasa sekarang

My two husbands END [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang