Malam seperti yang dijanjikan, Haruto segera mencari tahu pemilik nomor tersebut bersama Jaehyuk. Keduanya secara diam-diam menjebol bagian ventilasi dan masuk secara bergiliran.
Setelah sampai di dalam keduanya segera berpencar dan mencaritahu melakui berkas-berkas dari data pribadi siswa di sekolah tersebut. Cukup sulit karena terlalu banyak berkas yang harus dilihat.
Suasana juga gelap hanya diterangi oleh senter yang mereka bawa. "Haruto-ssi, aku mendapatkannya." Haruto segera bergegas ke sana dan melihat apa yang didapatkan Jaehyuk.
"Shin Namgyu," ujar Jaehyuk.
"Apa kau mengenalinya?" Jaehyuk mengangguk. "Kelas berapa dia?"
"Ada di kelas 12 - C, satu kelas dengan Jihoon dan Junkyu." Haruto mengangguk.
"Aku akan membawa ini. Bereskan kembali berkas yang sudah kau keluarkan dan kita akan keluar dari sini." Jaehyuk mengangguk segera membereskan berkas ke tempat semula.
Setelah dirasa selesai, Haruto dan Jaehyuk segera bergegas pergi namun, belum sempat keduanya keluar sebuah gas beracun masuk dan membuat Haruto pingsan.
"Haruto maafkan aku." Jaehyuk memakai masker gas oksigen dan segera meninggalkan Haruto di sana. Jaehyuk keluar dan mendapati Namgyu berada di sana. Keduanya saling bertatapan kemudian Jaehyuk segera pergi meninggalkannya.
Kemudian Namgyu masuk dan membawa tubuh Haruto menuju sebuah tempat di salah satu area sekolah. Di tempat itu Haruto diletakan, tidak hanya itu. Dia juga diikat dengan sebuah tali tambang di atas kursi
Namgyu menyentuh wajah Haruto dengan lembut. Pria itu kemudian menyeringai puas setelah melihat Haruto terikat di kursi tersebut.
Keesokan harinya di kelas Haruto tidak datang. Jeongwoo bingung ke mana pria itu sampai tidak masuk kelas. Singkatnya pelajaran telah selesai. Semua siswa segera keluar kelas untuk menyantap sarapan siang mereka.
Jeongwoo segera bergegas mencari Jihoon dan Junkyu. "Kak!" panggilnya. Kedua pria itu segera menoleh dan mendapati Jeongwoo yang berlari dengan nafas tersengal-sengal.
"Kenapa Jeongwoo?" tanya Jihoon.
"Haruto hari ini enggak masuk kelas, aku bingung ke mana orang itu." Jihoon mengerutkan keningnya begitupula dengan Junkyu.
"Apa kau sudah tanya pada Jaehyuk?" Jeongwoo menggelengkan kepalanya. "Bukankah dia terkahir ingin menemui Jaehyuk."
"Ah, mungkin? Aku akan mencari kak Jaehyuk terlebih dahulu." Jihoon mengangguk. Junkyu seperti khawatir dengan keadaan Haruto sehingga ia tidak fokus jalan membuat dirinya menabrak seorang siswa.
Dia adalah Namgyu.
Junkyu menatap Namgyu, sedangkan pria itu membalasnya dengan tatapan sinis. Jihoon segera menarik tangan temannya untuk mencari meja kosong.
•••
Jeongwoo menemui Jaehyuk yang baru saja keluar dari salah satu bilik toilet. "Kak Jaehyuk!" panggil Jeongwoo.
"Iya, kenapa?"
"Kakak, tahu ke mana Haruto?" Jaehyuk terdiam, wajahnya menjadi pucat setelah ditanya seperti itu.
"Aku tidak tahu." Jaehyuk melenggang pergi, namun tangannya di tahan.
"Bukankah terakhir kali dia ingin bertemu kakak? Ke mana dia?" tanya Jeongwoo semakin penasaran. Jaehyuk yang sudah terpojokkan pun akhirnya mengakuinya.
"Dia..." Jaehyuk terdiam.
"Disekap Namgyu." Bagaikan tersambar petir, Jeongwoo menatap Jaehyuk dengan penuh kewaspadaan.
"Kakak, gila?"
Jaehyuk menunduk. "Aku tidak bisa melawan Namgyu, Jeongwoo. Kau tahu sendiri seberapa berbahayanya dia." Jaehyuk berujar dengan nada yang ketakutan.
"Tapi Haruto masih baru di sekolah ini," lirih Jeongwoo.
"Maafkan aku." Jaehyuk kemudian pergi meninggalkannya. Jeongwoo menatap ke arah cermin dengan tatapan gelisah. Ia takut terjadi hal buruk kepada temannya.
Shin Namgyu adalah seorang siswa yang merupakan teman dekat Asahi dahulu, namun ada sebuah hal yang membuat Namgyu melakukan sesuatu pada Asahi hingga tewas. Namgyu juga pelaku pembunuhan pada Asahi saat itu.
Namun, ia masih selamat karena Ayahnya adalah komandan polisi yang mengusut kematian Asahi.
To be continued.
Tokoh Namgyu itu sesuai imajinasi kalian aja, ya guys! Jangan lupa untuk vote dan comment! ~(つˆДˆ)つ。☆
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaisoku to Dotai Shiryoku || Harukyu
Romance[Wajib follow sebelum membaca!] Watanabe Haruto yang ingin mencari tahu penyebab kematian saudaranya yaitu, Hamada Asahi. Pencariannya menuntun dirinya pada sebuah teka-teki yang berujung pada sebuah masalah baru. Tidak hanya itu, perjalanannya juga...