Episode 5. The real shooter is...

98 9 0
                                    

Junkyu sibuk meneguk kaleng kola di lorong sekolah sambil menggenggam buku paket miliknya. Ia baru saja dari perpus untuk mengambil beberapa lembar jawaban yang ada di buku paketnya.

Junkyu terus melangkah sampai akhirnya dia tertabrak. Seorang siswa terlihat menabraknya. Junkyu terjatuh begitupula siswa itu.

Brak! Trak!

Junkyu mengambil buku paketannya dan menoleh siswa itu yang juga mengambil barang miliknya.

'Piatol?' tanya Junkyu di dalam hatinya.

Siswa itu terlihat panik kemudian bergegas pergi meninggalkan Junkyu sendirian. "Eh, tunggu!" Junkyu mengejar siswa itu.

Siswa berlari dengan sangat cepat membuat Junkyu kelelahan. Namun, Junkyu ingin tahu kenapa siswa itu membawa senjata api di sekolah. Junkyu terus mengejar, berbelok ke satu lorong dan ke lorong lainnya.

Sampai akhirnya siswa itu terpojok. Junkyu perlahan mendekati siswa itu dengan hati-hati, takut terkena tembakannya.

"Kau, kenapa kau membawa senjata api? Dari mana kau mendapatkan itu?" tanya Junkyu.

Dengan wajah yang pucat dan keringat di keningnya. Pria itu mengarahkan senjatanya ke arah Junkyu yang jelas membuat pria manis itu panik. "Aku! Aku damai! Santai!" Junkyu berusaha menenangkan siswa itu.

"Menjauh! Atau kau akan ku tembak!" ujar siswa itu.

"Siapa nama mu? Aku berjanji akan merahasiakan mu!" ujar Junkyu dengan suara yang pelan agar siswa itu lebih tenang.

Siswa itu terdiam, perlahan menurunkan senjatanya dan mulai memperkenalkan dirinya. "Aku Nakamoto Yoshinori. Tolong jangan laporkan aku!"

"Kau kenapa sebenarnya?" Junkyu menahan bahu Yoshi.

"Aku hanya disuruh! Bukan keinginan ku! Aku mohon jangan laporkan aku!" Suara Yoshi semakin terdengar panik.

Junkyu kemudian memeluk Yoshi dengan lembut. Menenangkan pria itu dengan pelukannya. "Ceritakan padaku yang sebenarnya, aku akan memastikan kau akan selamat. Aku berjanji akan hal itu."

Yoshi mengangguk. Keduanya segera pergi dari sana. Tidak lupa Junkyu mengambil pistol itu dan menyimpannya agar Yoshi tidak panik.

Keduanya berada di dalam kamar asrama Junkyu. "Mari jelaskan padaku apa yang sebanyak terjadi dan kenapa kau membawa senjata api ke sekolah."

"A-Aku..." Yoshi tampak gugup. "Aku disuruh oleh seorang polisi untuk membawa pistol itu ke dalam sekolah tanpa diketahui oleh siapapun, perintahnya." Yoshi menatap telapak tangannya. "Aku bisa merasakan jika pistol itu seperti baru digunakan, maksudku seperti baru ditembakkan."

Junkyu mengeluarkan pistol itu dan meletakkannya dia atas meja belajarnya.

"Lalu?"

"Tapi tetap saja aku merasa takut karena memegang senjata api, aku takut dilaporkan dan dimasukan ke penjara." Junkyu mengusap-usap punggung Yoshi.

"Sudahlah, tidak perlu dipikirkan. Pistol ini biar aku yang memegangnya." Junkyu menyentuh pistol itu dan meletakan di laci meja belajarnya.

Brak!

•••

"Pak! Pak! Lepaskan teman saya, pak!" Jihoon berusaha menahan tubuh polisi yang membawa Junkyu ke dalam mobil polisi.

"Pak! Junkyu tidak bersalah!" Jihoon berteriak keras menahan tubuh temannya itu yang perlahan di bawa masuk ke dalam mobil polisi.

"Kim Junkyu!"

Dari kejauhan Yoshi menatap Junkyu dengan tangis di matanya. Andai saja ia tidak bertemu dengan Junkyu, pasti ia yang akan dibawa. Yoshi menangis di kamar Junkyu setelah bersembunyi di dalam lemari dibantu oleh Junkyu.

Sebelum pintu kamarnya didobrak, Junkyu meminta dia untuk bersembunyi di dalam lemari. Setelah itu polisi masuk dan menangkap Junkyu dengan pistol yang ditemukan di dalam laci mejanya.

Tak hanya Junkyu yang dibawa, Haruto juga dibawa, namun dengan mobil rumah sakit. Haruto ditemukan tergeletak dalam keadaan pingsan setelah tertembak.

Berita itu menjadi ramai diperbincangkan oleh para siswa. Berita itupun tersebar sampai keluar sekolah membuat kedua orang tua Junkyu dan Haruto jadi panik dan meminta pertolongan pihak sekolah.

"Tidak ku sangka Junkyu melakukan itu."

"Ih, iya benar sekali, kok bisa, ya?"

"Apa kematian Asahi juga karena dia?"

Dan masih banyak lainnya.

Selama seminggu para siswa terus membicarakan kasus Junkyu dan Haruto mereka semua berpikir bahwa Junkyu lah yang melakukan itu semua namun, Jihoon, Jeongwoo, dan Jaehyuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.

Mereka bertiga dibungkam oleh kepolisian dan pihak sekolah yang bersekongkol menutup kasus kematian Asahi.

To be continued.

Maafin ya, kyu nya ku masukin penjara .⁠·⁠´⁠¯⁠'⁠(⁠>⁠▂⁠<⁠)⁠´⁠¯⁠'⁠·⁠.

Jangan lupa vote dan comment!

Kaisoku to Dotai Shiryoku || HarukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang