Satu

5K 224 0
                                    

◒◓◒◓◒◓◒◓◒◓

Jaemin merapikan penampilannya di depan cermin. Sebentar lagi ia akan berangkat ke universitas. Jeno, kekasih Jaemin sudah menunggu diruang tamu.

Lelaki cantik nan mungil itu keluar dari kamar dan segera menghampiri kekasihnya.

"Jen, ayo."

Jeno yang tadinya fokus pada ponselnya menoleh kepada Jaemin.

"Ayo."

Keduanya keluar dari apartemen, dan menuju mobil.

"Jen, nanti aku izin keluar ya."

"Kemana?."

Jeno membuka pintu mobil begitu juga dengan Jaemin.

"Jalan-jalan sebentar."

"Dengan siapa?."

"Dengan Haechan, Renjun dan Giselle."

"Tidak."

Tolak Jeno. Ia menghidupkan mesin mobil.

"Tapi Jen..."

"Kalau kau ingin pergi harus denganku."

"Isshh...."

Akhirnya Jaemin memilih diam, ia mengalihkan pandangannya pada jendela mobil.

"Selalu seperti ini."

Jaemin menghembuskan nafasnya pelan, merasa jengah.

Jeno hanya diam sambil sesekali matanya melirik kearah Jaemin.

◒◓◒◓◒◓◒◓◒◓

Jeno dan Jaemin telah sampai di universitas. Mereka berdua keluar dan berjalan bersama menuju fakultas masing-masing.

Kelas Jaemin masih 1 jam lagi baru akan masuk, sedangkan Jeno, lelaki itu akan masuk 15 menit lagi.

Akhirnya Jaemin memilih menuju kantin, karena biasanya teman-temannya yang lain pasti disana. Diikuti oleh Jeno di belakang.

Jeno tiba-tiba memeluk Jaemin dari belakang, membuat lelaki mungil itu tersentak. Kebetulan lorong sedang sepi.

"A-apa yang kau lakukan?."

"Kau mengabaikanku."

Jeno semakin mengeratkan pelukannya.

"Aku tidak mengabaikanmu, aku hanya sedang tidak mood saja."

"Sama saja."

Membalikkan tubuh Jaemin, Jeno dengan cepat menempelkan bibir mereka berdua.

Jaemin tentu saja kaget, ia berusaha mendorong Jeno, namun nihil, tidak berpengaruh apapun.

"Hhmmpphh...."

Tanpa sadar Jaemin meloloskan suaranya. Dengan cepat ia memukul dada lelaki Jung itu.

Jeno akhirnya melepaskan tautan bibir mereka dan menatap Jaemin.

"Baiklah, nanti sore kita pergi keluar, kau mau?."

"Tapi aku ingin bersama teman-temanku."

"Kalau begitu tidak akan ku izinkan."

Dengan kesal Jaemin menghentakkan kakinya dan segera pergi dari hadapan Jeno.

"Ya!!.. Jaemin tunggu."

Baru saja akan menyusul Jaemin, Alin muncul dan menghadang Jeno.

"Jen, sebentar lagi kelas di mulai."

Possessive Boyfriend (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang