◒◓◒◓◒◓◒◓◒◓
Setelah mengobati tangan Jaemin yang membiru karena ulahnya, ia jadi yang menyiapkan makan malam.
"Lain kali kalau kau tidak ada kelas, ikut saja denganku ke universitas."
"Untuk apa Jen?."
Jeno meletakkan nasi goreng kimchi buatannya di hadapan Jaemin.
"Ikut saja, aku tidak ingin Hyunjin menganggumu"
Jaemin mengangguk, ia kemudian mengambil sendok dan mulai makan. Sedangkan Jeno ia belum menyentuh makanan sama sekali, matanya fokus pada lelaki Na itu.
"Kau tidak makan?."
Jeno mengambil sendok dan mulai ikut makan.
"Hhmm... Jen, jika aku tidak sengaja bertemu Hyunjin bagaimana?."
Tanya Jaemin was-was. Jeno menatap lelaki mungil itu seksama.
"Kau harus segera pergi."
Jaemin mengangguk.
Tak terasa ia dan Jeno telah selesai makan malam. Membawa piring dan gelas kotor ke sink. Besok pagi baru dia akan mencucinya.
Jaemin menuju ruang tamu, menyusul Jeno. Karena lelaki Jung itu sedang berkutat dengan laptopnya.
"Oh... Iya, nanti setelah sidang skripsi, aku ingin mengajakmu liburan kau mau?."
"Hanya berdua atau bersama yang lain?."
"Dengan yang lainnya tentu saja, biar ramai."
Jaemin mengangguk senang, kemudian ia mencium pipi Jeno cepat. Lelaki Jung itu tersenyum kecil.
"Oh.. Iya, skripsimu bagaimana, sudah selesai?."
Jaemin yang sedang bermain dengan ponselnya, menoleh.
"Sedikit lagi selesai."
Jeno mengangguk. Ia kembali fokus pada tugasnya.
Beberapa menit berlalu.
"Jen, aku tidur duluan ya."
Ucap Jaemin, ia sudah beberapa kali menguap dan mengusap matanya.
"Baiklah ayo tidur."
Jeno menutup laptopnya, ia kemudian berdiri dan menggendong Jaemin di depan, koala hug. Lelaki mungil itu sudah tidur ternyata.
Jeno mengecup bibir Jaemin cepat, dan menyandarkan kepala Jaemin pada bahunya. Setelah itu ia berjalan menuju kamar.
Merebahkan Jaemin, Jeno kemudian mematikan lampu ruangan dan menghidupkan lampu tidur, ia juga menghidupkan penghangat ruangan. Setelah itu ia berbaring di samping lelaki mungil itu dan memeluknya.
◒◓◒◓◒◓◒◓◒◓
Pagi menyapa. Hari ini hari minggu, membuat siapa saja ingin tidur lebih lama dari biasanya. Tapi tidak dengan Jaemin, lelaki mungil itu sudah bangun dan sedang mandi.
20 menit berlalu, Jaemin selesai. Ia menuju lemari dan mengambil baju beserta celana. Menolehkan kepalanya pada Jeno yang masih tertidur.
Selesai berpakaian, Jaemin membuka gorden kamar. Masih pukul 6 pagi matahari belum muncul sepenuhnya. Ia kemudian menuju pintu keluar. Tidak berniat membangunkan Jeno, mungkin ia takut kekasihnya sedang kelelahan.
Menuju dapur Jaemin ingin membuat sarapan.
"Aku buat pancake saja."
Lelaki Na itu mengambil bahan-bahan yang akan ia gunakan di dalam kulkas. Saat masih sibuk dengan adonan pancakenya, bel apartemen berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Boyfriend (Nomin)
AcakROMANCE | M . . . "Kau milikku." Jeno yang sangat posesif pada Jaemin. . . . Warn! Mpreg! BxB! Homo! Jangan Salpak!