Pertemuan Pertama (part 2)

42 5 0
                                    

Halooo maaf yaa guysss baru update lagiii

Hihihi akhir-akhir ini kebetulan jadwalnya lagi padet

Okh deh ngga usah lama-lama lagi  HAPPY READING GUYSSS


Semakin lama suasana diantara kedua manusia ini semakin kaku, dengan Gafi yang bermuka datar dan Zea yang tidak berani melanjutkan obrolan mereka.

Sudah hampir dua jam mereka saling diam, tanpa pergerakan sedikit pun, sekarang hanya tersisa waktu lima belas menit bagi mereka berdua sebelum bel jam ke 3 dimulai. Dimana hukuman mereka selesai dan mereka  harus berada di kelas mereka masing-masing untuk mengikuti jam pelajaran selanjutnya. Ternyata mendekati waktu bel berbunyi Gafi si kulkas memecah keheningan diantara mereka dengan berkata

"Lo cewe yang katanya pinter itu ya? Kalo ga salah nama lo Zea kan?".

Sungguh keadaan jantung Zea saat ini sedang ber-disco karena ini adalah pertama kalinya Gafi berbicara panjang padanya. Belum sempat Zea menjawab pertanyaan tadi, sekarang Gafi sudah bertanya lagi.

"Oh iya btw, lo bisa tau nama gue darimana"

Seperti tersambar petir disiang bolong, Zea terkejut dengan penuturan Gafi. Tidak mungkin kan Zea berkata bahwa Gafi adalah orang yang dia suka. Dengan sedikit gugup Zea menjawab

"Emm, ee itu gue tau dari ee dari  temen gue. Kebetulan temen gue sekelas sama lo."
Untung saja Zea bisa menjawabnya walaupun dengan keadaan jantung yang abnormal. HAHAHAHAHA

Gafi pun menjawab "Hah temen kelas gue? Siapa?"

"Itu emm ee emm itu" lagi-lagi Zea menjawab dengan terbata-bata.

"Itu siapaa?" Tanya Gafi lagi karena belum puas dengan jawaban Zea.

"Itu loh cewe yang pake kacamata, duh mana gue lupa lagi namanya".
Sebenarnya Zea tidak lupa hanya saja dia berpura-pura lupa agar obrolannya dengan Gafi semakin lama. Mengingat Zea bukan tipe anak yang mudah mencari topik. Lagi pula mana mungkin Zea melupakan sahabatnya. Sahabat yang selalu menemani dalam setiap keadaan yang Zea lalui.

"Oh, itu Agatha" jawab Gafi dengan memperlihatkan senyum tipisnya.

Karena senyum tipis milik Gafi sekarang keadaan jantung Zea benar-benar tidak aman. Rasanya dia ingin melompat, ingin berteriak, tapi apalah dayanya yang hanya bisa menjerit dalam hati. Jangan sampai Gafi mengetahui perasaanya, bisa-bisa dia ilfeel kepada Zea.

"Ah iya Agatha" Zea kembali bersuara kini dia ikut mengeluarkan senyum tapi senyum yang sangat manis.

Mendengar jawaban Zea, Gafi hanya membalasnya dengan anggukan. Tak terasa bel masuk jam ke 3 yang mereka tunggu-tunggu akhirnya berbunyi. Dengan gaya khas-nya Gafi mengambil tas juga jaketnya untuk pergi ke kelasnya. Tapi sebelum itu dia berkata dalam hatinya.

"Kenapa waktu ketemu sama dia gue ngerasain hal yang aneh ya?senyumnya kenapa kebayang terus diotak gue" Ah sial gue kan anti sama cewe, tapi kenapa gue rasa cewe yang satu ini beda sama cewe lain?

Zea kira perubahan Gafi akan seterusnya, nyatanya cowo itu kembali menjadi cowo dingin, tanpa mengucap apapun Gafi berbalik badan dan pergi dari lapangan. Sedangkan Zea hanya bisa memandang Gafi dari kejauhan lebih tepatnya memandang punggung Gafi yang semakin lama semakin menjauh dan tidak terlihat lagi. Sadar bahwa lima menit lagi gurunya akan masuk ke kelasnya. Zea pun berlari sekencang-kencangnya, dia takut dihukum lagi seperti tadi.

Wahhh kayanya udah ada kemajuan nih dari perjalanan cinta Zea sama Gafi....

Buat kalian yang penasaran sama kisah mereka jangan lupa kasih ⭐ cerita ini and

STAY TUNEE CHAPTER-CHAPTER BARUNYA YAA
-zazareall

ZEGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang