17

778 89 21
                                    

Pagi pagi hujan, ayok kita panasin dengan membaca chapter ini:')
















Keadaan semakin bingung sekarang saat Yoshi bangun dari tidurnya dan sudah ada haruto yang sedari tadi memeluknya, pemuda itu ikut tertidur di ranjangnya

Yoshi mendongak menatap wajah tampan bocah itu yang sedang tertidur sembari menyandar pada kepala ranjang, sedangkan dirinya tertidur di dada bidang pemuda itu

Mata Yoshi terus berkedip sembari memandangi rahang tegas pemuda tinggi ini

Dan Yoshi langsung pura pura tertidur saat tangan haruto mempererat pelukannya di tubuh Yoshi dan Yoshi merasakan pemuda itu merubah posisinya

Haruto membuat Yoshi tertidur di tangannya lalu ia bisa dengan mudah menatap wajah damai Yoshi yang dia tak tahu ternya cuma pura pura tertidur

Perlahan bibir basah itu menyentuh keningnya sangat lama hingga rasanya jantung Yoshi akan meledak saja karena perlakuan manis bocahnya ini

Haruto menatap lekat wajah damai Yoshi dengan jarak yang sangat dekat membuat nafas itu berhembus ke wajah pemuda cantiknya ini

Yoshi menelan ludah kasar atas perlakukan haruto yang menurutnya manis

Haruto merapikan anak rambut yang menyentuh mata indah itu lalu memberi kecupan singkat di kedua mata Yoshi

"Jangan nangis lagi" gumamnya sangat rendah hingga tubuh Yoshi meremang dibuatnya

Haruto mengecup kembali bibir tipis itu sedikit lama, Yoshi hanya bisa pasrah karena jika ia bangun, dia bingung jawaban apa yang harus dia berikan pada haruto

Keadaan nya masih Denial, Yoshi gak mau salah mengambil keputusan

Lama haruto mengecup bibir itu akhirnya dia melepaskannya, tapi dia belum menjauhkan wajah itu dari wajah Yoshi yang mulai memerah

"Gue kangen banget cium bibir Lo pas tidur" mendengar itu Yoshi merasa marah karena itu berarti setiap kali dia tidur bareng haruto, anak itu akan selalu mengecupnya di bibir, Yoshi sering bermimpi jika haruto memang mengecupnya di bibir, dan ternyata itu bukan mimpi

"Gue sayang Yo sama Lo, sayang banget" haruto mulai menyentuh wajah itu

"Lo cantik, lebih cantik lagi kalo Lo mau maafin gue" sudah cukup, Yoshi tak dapat menahan panas di wajahnya sehingga kini wajah itu memerah sampai ke kuping, sangat kontras dengan warna kulitnya yang seputih susu

"Jangan sakit" gumam haruto saat melihat wajah itu memerah, dan dia merasakan pipi bulat Yoshinya memanas

"Sumpah Lo cantik"

"Kulit Lo putih" gumamnya sembari mengelus pipi yang memanas itu

"Mata Lo cantik banget" ucapnya sembari menatap mata yang memejam itu dengan bulu mata yang sangat lentik

"Hidung Lo mancung tapi kecil" telunjuknya menelusuri hidung itu dari atas ke bawah

"Bibir Lo tipis, merah, dan manis banget, gue suka" ibu jarinya menekan bibir bawah Yoshi sehingga bibir itu terbuka membuat Yoshi semakin menggoda di mata haruto, tapi ia sadar tak mungkin menghabisi pemuda ini di saat dia sedang tidur dan di saat keadaan dia yang masih marah

Haruto paham, tak segampang itu bagi Yoshi memaafkannya walaupun haruto tau Yoshi mulai menyukai dirinya

"Cantik banget, please kasih gue kesempatan, gue gak akan pernah sia siain kesempatan yang Lo beri, sejujurnya saat gue sama wonyoung di bar waktu itu, gue lagi mikirin gimana caranya gue bisa milikin Lo seutuhnya dan bisa lepasin wonyoung, tapi Lo keburu tau tentang taruhannya" gumaman itu semakin sendu

I Love You 선생님 | Harunori Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang