Kilas Balik.

55 4 1
                                    

Selamat Makan~

>>>>

19 Agustus 20xx

.

Suara sorakan yang berasal dari lapangan outdoor itu terdengar sampai kedalam kelas. Pemuda dengan pipi berona merah karena terpaan sinar mata hari dari arah jendela itu merasa terusik.

Ini hari pertama diadakannya Classmeeting setelah minggu minggu ujian kemarin dilaksanakan.

"Enja!"

Teriakan yang disusul tepukan pelan pemuda bernama Asli Senja itu rasakan, mengerjapkan mata kala sinar surya menyapa langsung pandangannya.

"Kenapa Iyel?"

Ternyata itu Dariel teman sebangkunya. "Ayo ke lapangan, lo ingetkan janji yang gue buat? "

'Janji? Ini Iyel seriusan mau Confess?'

Senja ingat Dariel pernah bilang kepadanya, temannya itu berjanji akan mengutarakan perasaanya kepada seseorang yang ia sukai selama ini, selepas hari-hari ujian selesai. Karena beberapa minggu lagi tahun terakhir mereka di masa sekolah menengah keatas, temannya ingin mencoba peruntungan tersebut.

"Kelas Jeremy lagi tanding, ayo ikut kelapangan."

Suara Dariel membuyarkan lamunan sesaatnya, "Iyel, lo yakin? Lo udah pikirin ini baik-baik, kan?"

Rasa takut dan cemas menghampiri Senja, padahal bukan dirinya yang akan mengutarakan perasaan.

"Enja, dengerin gue oke. Gue emang gak ngarepin Jeremy buat nerima confess gue ini, tapi gue pengen ngelepasin beban yang selama ini gue tanggung. Maksud gue, kita bakal lulus sebentar lagi, jadi gue 100% yakin mau coba sekarang."

Senja pikir Dariel ada benarnya juga, mungkin jika temannya itu ditolak, Dariel akan berencana move on. Hahaha, Dariel bahkan sudah memikirkan kemungkinan terburuknya.

"Ayo Ja cepet, gue gamau mundur lagi, " Dariel menarik pelan tangan Senja dan mereka berdua langsung menuju ke Lapangan.

.

.

Dilihatnya seseorang dengan Jersey basket bernomor punggung 04 mendrible si kulit bundar menuju posisi ring berada.

"Babak pertama 5 menit lagi beres, gue bakal turun buat samperin Jeremy. Doain gue ya Ja"  Dariel mengepalkan tangannya keatas dijawab dengan anggukan oleh Senja.

'Iyel gue berdoa buat kebahagian lo'
Ucap Senja dalam hati.

Bunyi peluit terdengar itu pertanda babak kedua sudah selesai. Senja yang beradan di tribun melihat Jeremy dan kawan setimnya menepi kepinggir lapangan. Dirinya juga melihat Dariel berlari kecil dan dengan sigap memberikan sebotol minuman isotonik kepada Jeremy.

"Thanks." Kata Jeremy kemudian meneguk airnya sampai habis.

"Anu, Jer" gugup Dariel, suaranya terdengar gugup dan kurang terdengar karena riuhnya suara disekitar.

"Ya?" Melirik kecil pada lelaki berpipi bulat di depannya itu sebelum mengedarkan pandangannya kearah sekitar.

"Jeremy, gue suka sama lo. Gue ga minta lo jawab confess gue tapi gue harap lo terima kotak ini." Kata itu terucap dengan sempurna walau hanya dengan satu tarikan nafas.

"Eh? Ini sekarang lo lagi confess? tapi sorry gue ga kenal lo."

"Siapa Jer?" Salah satu anggota tim bertanya kepada Jeremy. Mengangkat bahu acuh, "ga kenal, tapi dia bilangnya lagi confess."

Clichè [Daengsung/Myungnyangz]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang