04

45 6 0
                                    

"Gue udah putus Han"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue udah putus Han"

"Hah?" Jujur, Jihan bingung banget harus ngerespon gimana.

"Lucu banget sih Han," kekeh Jeo yang melihat Jihan yang hanya membeku setelah ia mengatakan kalau ia sudah putus dengan Zea.

Hening melanda mereka berdua hingga....

"Nah dah sampai, silahkan turun tuan puteri." Ucap Jeo sambil membungkuk, berlagak seperti pangeran.

Iya, dia turun duluan dari motornya itu, untung Jihan ga oleng pas Jeo turun.

"Apaan dah random banget." Memang mulutnya ini gapernah sinkron sama hati, buktinya aja Jihan malah blushing.

Untung saja hari sudah gelap, kalau tidak, mungkin wajah Jihan yang mirip kepiting rebus itu akan diledek habis-habisan oleh Jeo.

"Masuk terus langsung tidur ya, gue mau balik ke rumah Haru," Ucap Jeo pelan sambil ngusak surai halus Jihan.

"Iya, hati-hati ya"

Mereka saling melempar senyum hingga Jeo menjauh dari perkarangan rumah Jihan.

"Udah putus ya?"

"Apa gue masih punya kesempatan?" tanyanya pelan entah kepada siapa.

Jihan menghela nafas pelan, kemudian memasuki rumah peninggalan orang tuanya yang ia tinggali sendiri.

---
Flashback

Jihan merasa sudah memantapkan hatinya, ia akan menyatakan perasaannya pada Jeo.

Walau ia tau konsenkuensinya hubungan persahabatan mereka mungkin akan canggung atau bahkan renggang kedepannya, perasaan itu tumbuh setiap harinya sehingga membuat Jihan heran, Jeo sadar tidak sih dengan afeksi-akfeksi yang Jihan berikan?

Setelah berkonsultasi dengan Pakar Game Haru Winata, ia mendapat saran seperti ini "Kalau suka mah nyatain aja, kalau ditolak tinggal cari yang lain." dan "Kalau diterima jangan lupa PJ ya, inget ya gue yang bantu lo biar jadian."

Duh, apa-apaan yang terakhir itu? jelas-jelas Haru Winata itu kerjaannya hanya merecoki Jihan dan Jeo kalau lagi berduaan.

Sekarang, perlukah Jihan mengutuk dirinya sendiri karena terlalu banyak mengulur-ulur waktu? bisa-bisanya ia kalah cepat dengan Zea untuk menyatakan perasaannya pada Jeo.

Zea Alova murid kelas sebelah, Jihan tidak pernah mendengar nama itu disebut sebelumnya hingga Jeo yang mengajaknya untuk ikut makan bersama di kantin sekolah.

Pada awalnya Jihan tidak memikirkan yang aneh-aneh kok, hanya saja dua minggu setelah itu tatapan Zea ke Jeo terlihat sangat berbinar-binar? Jihan tidak tau pasti tapi dia tahu bahwa Zea memiliki perasaan lebih pada Jeo.

Hingga saat Jihan ingin menyatakan perasaannya pada hari itu, terdengar langkah kaki yang tergesa-gesa dibelakangnya.

"JIHAAAN"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lebih Dari Egoku | Jeongwoo, JihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang