prolog

1 0 0
                                        

_membayangkan kehidupan manis hanya mampu membuatku tertawa sambil menangis_
 
                             @jesc_C.A

×_×

Derasnya rintik hujan sama sekali tak dihiraukannya. Entahlah dirinya bersyukur hujan deras ini mengguyur tubuh besarnya dan menyamarkan segala tetesan air matanya. Atau mungkin sang langit pun dapat merasakan apa yang ia rasakan?

_RIANTI KHAYRINE_ dan _BRAHMA ANDRENAL SANDJAYA_ dua nama yang terlukis indah diatas putihnya batu nisan yang selalu berhasil mengundang kembali ribuan pisau yang entah sudah berapa kali menikam perasaannya.

Hancur.
Ia dapat merasakan kehancurannya. Hancur akan perasaannya, hancur akan keluarganya, bahkan mungkin hancur akan masa depannya. Bahkan setelah ini... Ia tak tahu harus tinggal dimana. Mengingat semua harta peninggalan kedua orang tuanya sudah dikuasain seseorang yang tak lain adalah pamannya. Lantas apa yang harus ia lakukan? Mengambil kembali apa yang sudah menjadi haknya?

Impossible.
Tentu saja semua itu tidak mungkin. Dirinya yang terlalu lemah sangat tidak mungkin melawan pamannya yang memiliki pembela.

Apa boleh ia mengatakan bahwa tuhan tak adil padanya? Mengapa harus kedua orang tuanya yang tiada? Mengapa harus mereka? Tidak bisakah tuhan juga mengambilnya? Lalu hidup bersama mereka disurga?

Dan disaat mereka tiada, apa masih tersisa seseorang yang rela membelanya selain tuhan? Ataukah tuhan pun tak sudi membelanya? Apa boleh ia meminta tuhan biarlah kematian yang menyudahi segalanya?

×_×

sweet in the devilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang