Love You, Suamiku - MarkHyuck

000

Mark Jung, berdiri di depan supermarket dengan perasaan kesal. Papanya lagi-lagi memaksanya untuk segera menikah dan hal itu membuatnya sangat muak.

Sang papa sangat mendambakan seorang cucu dari anak sulungnya itu, yang tak lain Mark.

Lelaki 27 tahun itu menyesap kopinya dan segera membuang wadahnya di tong sampah. Ia ingin pulang.

Namun langkah kakinya tertahan saat mendengar percakapan gadis di depannya dengan seseorang di telepon.

"Ma, Caca laper. Caca malu kalo pinjem duit lagi ke Nana. Kan duit yang Minggu lalu belum bisa bayar."

"..."

"Iya, Ma. Caca juga dari kemarin nyari pekerjaan tapi susah banget. Mau nangis aja rasanya huhuu."

"..."

"Gapapa deh. Caca bakal nahan laper sampai Mama gajian ya. Jaga diri baik-baik Mama ku sayang."

tuutt

Setelah sambungan dihentikan, gadis itu berjongkok frustasi di depan supermarket itu.

Kepalanya ia sembunyikan di atas lengan yang ia tumpukan pada lututnya.
"Hiks.. ya Tuhan, Caca capek hidup kayak gini terus."

Mark merasa iba dengan gadis itu. Namun disisi lain ia merasa sebuah kesempatan emas muncul di hadapannya.

Tak ragu lelaki itu mendekat. "Hm permisi."

Caca mendongakkan kepalanya untuk menatap lelaki asing di depannya, ia lantas berdiri. "Iya?"

"Em kamu butuh uang?" Tanya Mark.

"Hah? Eh iya T-tuan."

Caca sedikit kikuk menjawab. Selain bingung akan pertanyaan freak ini, dia juga bingung mau panggil lelaki didepannya ini apa.

Karena lelaki ini terlihat tidak tua namun setelan pakaiannya sangat mencerminkan kalau dia bukan orang biasa. Maka dari itu mungkin panggilan tuan tak terlalu buruk baginya.

"Jadilah istri saya. Kelak ekonomi kamu akan terjamin, apapun juga yang kamu mau bakal saya turuti."

Hah???!!!

Sumpah, Caca rasanya pengen ngereog saking shocknya.

Jadi? Dia dilamar gitu? Di depan supermarket gini dengan lelaki yang bahkan namanya saja Caca tidak tahu?

What the fucek!

Dan apa katanya? Ekonominya akan terjamin? Gila! Dia gak lagi mimpi kan.

"M-maksudnya saya jadi s-sugar baby gitu?"

Jika iya, fix! Caca tak segan untuk menolaknya. Caca memang sangat butuh uang kok, tapi ya pakai cara yang halal bestieee.

"Bukan, jadi istri saya. Meski kita nanti sudah menikah, tenang saja saya tidak akan menyentuh kamu," jelas sang lelaki.

Caca diem, dia masih shock.

"Bagaimana?"

"Tuan gak becanda kan?" Caca memastikan.

"Tidak, jadi bagaimana? Mau?"

Caca iseng-iseng mengangguk, membuat sang lawan bicara menghela nafas lega.

"Denger-denger kamu lapar ya? Mari saya ajak makan dulu."

Bentar, jangan-jangan orang ini mendengarkan obrolannya tadi dengan Mamanya dong?

hmm jika benar,
AAAAAAA CACA PENGEN JADI KODOK AJA.

malu banget dia.

Sesampainya di restoran, Mark dan Caca duduk dan terlarut dalam keheningan.

Mark memesan ruangan VIP yang di mana itu membuat Caca malu pake banget. Soalnya doi cuma pakai piyama motif Doraemon tapi makannya di restoran mahal + ruangannya VIP.

hhh sedih.

Setelah selesai dengan kegiatan makannya, Mark membuka obrolan.

"Mungkin kamu anggap saya pria gila yang tiba-tiba ngomong kayak gitu. Tapi saya bener-bener butuh seorang istri biar papa saya gak maksa saya terus."

Ahh Caca ngerti deh.

"Oh gitu ya."

Beneran, Caca gak tau mau bales apaan soalnya!

"Tapi Tuan itu ganteng, gak mungkin kalo gak punya pacar. Eum, kenapa gak nikah sama pacarnya aja?"

Lelaki ini menghela nafas sebelum menjawab, "Pacar saya seorang model, dan papa saya tidak suka jika punya menantu model. Lalu papa saya maksa saya untuk putus dengannya, dan semenjak itu saya sudah gak nafsu lagi sama perempuan kecuali dia."

Acha manggut-manggut. Pantesan aja tadi lelaki ini bilang kalo gak bakal sentuh dia meskipun sudah menikah, nyatanya sudah tak punya nafsu lagi.

kayaknya sih.

"Besok siang kamu ke kantor saya, ya. Ini alamatnya," ujarnya sambil menyodorkan sebuah kartu untuk Caca.

Caca menerimanya, belum sempat bertanya si lelaki asing ini sudah berdiri keluar dari ruangan. Sialan emang.

Caca bergumam kecil, "Mark Jung ya namanya."

TBC

haii, book ke 3 aku nih
semoga suka.😂