be there for you

799 61 6
                                    








i'll burn the world to save you, promise.





...

Jeno bener-bener kacau. Wajah babak belur bukan masalah lagi untuknya. Hati dan pikirannya begitu kalut.  Dia memukul Haechan tanpa penyesalan. Hanya satu orang yang ada dibenaknya saat ini.

Dia.

Gadis bernama Jagat Raya. Yang baginya lebih berharga melebihi apapun di dunia ini.

Kepalan tangannya yang penuh luka menggedor pintu apartemen Raya. Beberapa kali pria itu memanggil nama sang gadis, namun tak ada respon apapun dari dalam sana.

Jeno pun segera menekan beberapa digit angka untuk membuka pintu tersebut. Pria itu hanya bisa tersenyum miris.

060600, tanggal lahir Haechan. Dia hanya menebak secara asal, dan sialnya pintu justru berhasil terbuka dengan rangkaian angka tersebut.

Gelap.

Hanya kegelapan yang seketika dia tangkap ketika dirinya melangkah memasuki apartemen tersebut. Semakin dalam dirinya melangkah, aroma alkohol yang bengitu menyengat tertangkap oleh indra penciumannya.

"Raya.." Lirihnya memanggil sang gadis dengan hati yang teramat pilu.

Sorot cahaya redup terlihat dari celah pintu kamar yang tak tertutup dengan rapat. Jeno melangkah mendekat, lalu membukanya secara perlahan. Berharap sang gadis berada di dalam sana dengan keadaan yang lebih baik dari hari-hari sebelumnya.

Langkah Jeno terarah kearah pintu balkon kaca untuk membuka tirainya supaya cahaya matahari bisa masuk.

Namun setelah kamar tersebut terlihat lebih terang, dia tak menemukan Raya disana. Kepanikan mulai menyerang Jeno. Bayang-bayang hal buruk pun menghantui Jeno.

Jeno berlari membuka pintu kamar mandi di dalam kamar tersebut. Nihil. Dia juga tak menemukan Raya di dalam sana.

Hingga suara tangis lirih terdengar olehnya. Jeno mengikuti suara tersebut. Mendekat dan terus mendekat.

Tubuh Jeno serasa lemas seiring dia berlutut di dekat tampat tidur Raya. Dia membungkuk lebih dalam. Ingin rasanya dia kembali menghajar Haechan begitu dirinya menemukan Raya berbaring tengkurap dibawah kolong tempat tidur dengan kondisi lebih kacau dari hari-hari sebelumnya.

Hatinya begitu pedih melihat gadis yang sebelumnya begitu ceria itu berada dalam kondisi mengenaskan seperti ini.

Jeno lebih merendahkan tubuhnya dengan berbaring tengkurap di dekat tempat tidur gadis itu. Tangan kanannya terulur hendak meraih Raya didalam sana. Namun Raya enggan menyambut uluran tangannya.

Rahang Jeno mengeras. Bahkan untuk menangis pun dia sudah tak sanggup lagi.

Bagaimana bisa gadis yang dia cintai sepenuh hatinya selama ini menjadi seperti ini hanya karena seorang pria tak tau diuntung itu?

...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Missing ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang