Episode 2

19 6 0
                                    

Aku terbangun dari tidurku, ada suara keributan dari luar. Aku melihat kearah jam, masih jam 1 dini hari.

" Suara apa itu ribut-ribut, dijam 1 ini? " Aku berangkat duduk.

" Ris, kau mendengar suara ri-? " Aku baru menyadari kalau Risa tidak ada dikamar.

Aku keluar dari kamar, dan mendapati mereka bertiga sedang ada diruang depan.

" Ada apa ribut-ribut? " Aku bertanya.

" Harimau masuk kedalam rumah, Ru! " Risa berlari menghampiri ku.

Aku melihat kearah Bizt dan Xerost yang sedang sibuk menjinakkan harimau tersebut.

" Aduh, biar aku saja yang menjinakkan nya. " Aku berkata.

" Jangan Harumi, kamu kan cewek. " Bizt melarang ku.

" Aku cewek, bukan berarti lemah. " Aku menatap sinis Bizt.

" O-oke, hati-hati, Harumi. Oh ya, Risa. Tolong obati tangan Xerost. " Bizt berkata.

Risa segera mengobati tangan Xerost yang terluka.

Aku mulai menjinakkan hewan, dibantu dengan Bizt. Harimau itu pun menjadi jinak seperti kucing.

" Kau bimbel di mana, Harumi? " Bizt menoleh kearah ku.

" Bimbel apa? " Aku menanyakan balik.

" Bimbel menjinakkan hewan. " Bizt menjawab sambil tertawa.

Aku tidak menghiraukan pertanyaan Bizt, karena aku sibuk mengelus bulu lembut harimau itu.

Dari kejadian tadi, kami tidak tidur sampai pagi. Bizt dari tadi bermain dengan 'Spriger', harimau tadi. Risa sedang membantu Xerost memasak, dan aku membersihkan rumah.

                  ***********

Paginya aku dan Risa diajarkan menggunakan senjata. Kami belajar menggunakan pedang dan busur.

" PERHATIAN SEMUA! "

Tiba-tiba terdengar teriakan seorang nelayan yang sedang berlari dari arah laut. Semua orang berkumpul, termasuk kami berempat.

" Perhatian semua! Nair, sang penguasa lautan telah muncul! Mala petaka akan datang! Mala petaka yang hanya datang seratus tahun sekali. "

Aku dan Risa tidak tahu, karena asal kami bukan dari sini.

" Kalau mala petaka akan datang, pasti 'orang terpilih', juga akan muncul, kan? " Tanya warga lain.

" Tapi, siapa 'orang terpilih' itu? " Tanya warga lain.

Risa menoleh kearah Bizt dan Xerost.
" 'Orang terpilih' itu apa? " Tanya Risa ke Bizt dan Xerost.

" 'Orang terpilih' adalah sekumpulan anak muda yang berani melawan kejahatan, mereka mewarisi kekuatan terdahulu. " Jelas Bizt.

" Kekuatan? Kekuatan apa? " Sekarang, giliran aku yang bertanya.

" Pertama, elemen. Setiap pemilik kekuatan ini, mempunyai berbeda-beda elemen, mulai dari api, air, petir--dan masih banyak lagi. Kedua, berteman dengan hewan, biasanya elemen dan kekuatan ini, tertaut satu sama lain. Ketiga, penyembuhan. Keempat, berbicara dengan alam liar. Dan ke lima, melihat masa lalu.Sebenarnya masih banyak lagi, tapi hanya itu saja yang aku tau. "

Kami berdua hanya mengangguk-angguk mengerti.

                  ***********

Kami berempat ke pinggir laut untuk bertemu Nair, sang penguasa laut.

" Aku ingin bertanya. Nama kampung ini apa? " Tanyaku ke Bizt.

" Kampung Pesisir Nair. " Jawab Bizt.

Setelah bertanya, kami segera mencari Nair. Kami berteriak sekencang mungkin.

" NAIR! NAIR! MUNCUL LAH! "

Air laut tiba-tiba bergulung tinggi, dari air laut itulah muncul Nair. Tubuh Nair, seperti naga, dengan warna keemasan. Nair berubah bentuk menjadi pria tampan. Dia berjalan ke pinggir pantai.

" Kalian lah, orang terpilih itu. " Ucap Nair dengan nada datar.

" Dua perempuan disana. Kalian bukan berasal dari sini, kalian dari dunia lain. " Nair menoleh kearah kami. Aku dan Risa mengangguk.

" Jadi mala petaka apa yang akan datang? " Bizt bertanya ke Nair.

" Aku belum tau pasti. Tapi, suatu saat nanti akan datang seorang pemuda dengan kekuatan yang tak terkalahkan bersama rombongannya untuk menguasai dunia ini. " Jawab Nair.

" Pergilah ke Gunung Xi Ha Fu. Disana kalian akan bertemu pendekar Hiha, dia mempunyai petunjuk kedua. "

" Tapi, Gunung Xi Ha Fu itu dimana? " Bizt menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

" Nanti kalian akan tahu sendiri, kalian jalan saja kearah selatan, setelah itu serahkan saja kepada alam. " Nair pergi ke dalam air, dan berubah menjadi naga semula.

                  ************

Kami bersiap-siap pergi ke Gunung Xi Ha Fu. Kami memakai baju hitam hitam, dengan jubah. Kami juga membawa Spriger dalam perjalanan ini.

" Semua siap? " Tanya Bizt.

" Makanan, siap. " Jawab Xerost.

" Peralatan bertahan hidup dihutan, siap! " Jawab Risa semangat.

" Senjata, siap! " Jawab ku.

" Kau sudah siap, Spriger? " Tanya Bizt.

" AUM! " , Spriger mengaum sambil " mengangguk.

" Baiklah, ayo berangkat! " Ucap Bizt bersemangat.

                    ***********

Saat diperjalanan kami mendapatkan banyak masalah. Terutama saat ini, kami sedang dihadang oleh enam ular raksasa yang besarnya dua kali lipat dari saat aku dan Risa diselamatkan oleh Bizt.

Kami mulai melawan ular-ular itu. Tapi, ular-ular ini mempunyai bisa yang mematikan. Busurku dan Risa tidak berguna untuk melawan ular-ular ini.

Aku dan Risa dalam keadaan terdesak. Bizt dan Xerost tidak bisa membantu kami, mereka juga sedang melawan dua ular.

Aku menatap mata ular yang ada dihadapan ku. Ular tersebut pergi menjauh dari kami. Bingung? Ya, kenapa ular itu menjauh?.

Setiap aku menatap mata ular-ular itu, mereka mulai menjauh dari sekitar kami.

" Kau bisa berteman dengan hewan. " Ucap Xerost kepadaku.

" Hah? Yang benar saja. " Aku tidak percaya dengan apa yang dikatakan Xerost.

" Xerost benar, Harumi. " Bizt meyakinkan ku.

              ~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Divote kawan, biar Otosan dan Okasan saya bangga ☺👍🏼

Typo? Tolong komen 🗿

FOUR SELECTED TEENAGERS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang