Ch36

190 23 26
                                    

Tahun baru dengan kehadiran seluruh keluarga Xhiansheng berserta kepper itu sungguh meriah, pesta keluarga di adakan di halaman ruang tamu mansion Xhiansheng, "anak anak..hati hati jika lari larian!" ujar Alice menatap Klee yang tengah bermain dengan Ester dan juga Ming "iyaa" jawab anak anak itu serentak "baguslah..jika mau main petasan bilang kak Albedo ya" ujar Alice "petasan!! Waaa Klee tidak sabarr!!" seluruh anak kecil itu kini mendekati Albedo yang tengah berbincang bersama Zhongli dan Xiao serta Yixao

"gak ada niatan punya anak lagi? Ming kesepian tuh" goda Sucorse menyikut Aether yang tengah memasak udon "e-eh!! Yah maunya begitu, Xiao yang tidak tidak" jawab Aether "hem..sudah pernah memberinya aprodisac?" ujar Childe "heh! Tidak akan!" Aether segera merona di buatnya "ahaha! Tahu tidak, kakak mu juga nanti nanti bilangnya, tapi karena tak sengaja meminum alkohol dia malah minta anak, tidak jelas emang" hela Sucorse "memang biasanya begitu..sabar saja okeh..rencana anak kedua gimana bun?" ujar Childe menatap Sucorse "eehh...sepertinya kapan kapan, dia saja saat menemaniku lahiran udah nangis kejer bilang maaf jika aku salah begitu terus" ucap Sucorse "oh ya? Aku jadi penasaran bagaimana reaksi Xiao saat aku lahiran.." Aether menatap ke atas sembari berimajinasi "udah nangis koar koar lah" jawab Childe

"l-lebih baik kau diam saja.." ujar Aether "he..akan ku antarkan sup ini ke meja makan dulu" ucap Childe mengangkut panci besar itu ke atas meja makan "kondisinya sudah baikan kan?" tanya Sucorse yang masih fokus memotong motong kentang "sudah..lumayan sih, darah yang keluar sudah lumayan kurang juga..luka jahitan juga sudah membaik, hanya phobia yang kurang bagus..aku masih terlalu takut dengan benda tajam serta Autophobiaku...huft" ujar Aether menghela nafas "baguslah...semua orang juga benci kesepian...tak salah Autophobia mu muncul..." Ujsr Sucorse mengangguk angguk menatap kentang di depanya

***
"selamat makan.." ucap seluruh orang yang duduk di ruang makan itu, tidak dengan Albedo yang tengah di obati oleh isterinya karena terkena ledakan petasan yang di ciptakan karena Klee "makan lah saja tidak apa Sucorse.." ujar Albedo tersenyum menatap "tak apa...aku tidak akan makan jika kamu tidak makan juga" kata Sucorse "kau ini" Albedo terkekeh di buatnya "papa...Ester..bawa semangka.." kata Ester yang berlari ke arah mereka berdua membawa 3 buah semangka "terimakasih sayang...sana kembalilah ke meja makan dulu" ujar Sucorse menerima semangka yang di berikan oleh Ester "emn..papa! cepat sembuh!" ujar Ester menepuk nepuk paha Albedo

"imutnya!" jerit Sucorse dengan suara pelan melihat tingkah Ester "namanya juga anak kita" Albedo terkekeh melihat wajah merah Sucorse seusai ia mengucapkan itu "a-aaaa!! Kamu diam saja!!" kata Sucorse yang kini memukul pelan dada Albedo, "ma, lihatlah bucin di pojok itu" ujar Lumine dari meja makan yang mendekatkan kepalanya ke Alice, Alice hanya bisa terkekeh sembari mengeleng geleng melihat mereka berdua "nanti kamu juga akan begitu dengan calonmu" bisik Alice dan di jawab kekehan oleh Lumine "hoy! Yang di pojokan! Cepatlah kemari makananya akan dingin!" teriak Childe memanggil mereka berdua "ya! Segera!" jawab Albedo

"biasanya mama dan papa seperti itu di rumah" ujar Ester yang duduk di sebelah Alice "oke sayang, jangan terlalu jujur di acara keluarga oke?" ucap Alice "ow baik.." Ester mengangguk angguk, acara malam itu sungguh meriah banyak canda dan tawa yang membuat suara gaduh di ruang makan mansion Xhiangsheng itu, tak terkecuali Xiao dan Aether yang tengah berbincang di balkon ruang makan itu, jam sudah menunjukkan angka 10 : 23 para anak anak nampak sudah mengantuk dan kini Sucrose tengah mengantar mereka ke kamar

Dan mari melihat serta mendengar apa yang di bincangkan oleh Xiao dan Aether yang tak usai dari tadi. "ahaha...aku juga tak menyangka di hari itu kita bertemu Xiao...aku sudah di lecehkan beberapa kali dan setiap orang yang lewat hanya pura pura tidak melihat, tetapi di hari itu kamulah orang pertama yang menyelamatkan ku" kata Aether mengusap air mata karena tertawa, "yah lagian aku menguntit mu agar bisa berbincang mengapa saat itu aku marah, untungnya aku datang..eh kau bilang sudah di lecehkan berkali kali? Lalu...sudah berapa?" tanya Xiao penasaran

I Just Hear A Beautiful Song [BL Xiather]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang