Affakah kalian kangen Au?
Pede amat gilakLanjut
Nguenggg***
"Xue suka mie? Xue mau? Akan kakak buatkan.." Ucap Aether menawarkam sebuah mie cup ke Xue yang murung di pojok kasur "mama! Ming mau mii!!" Seru Ming yang kini menarik lengan Aether "M-Ming sayang...sebentar ya...sebentar...nanti mama buatkan oke! Satu untuk Ming dan satu untuk Xu_" "Untuk Ming saja, Xue tidak mau" Jawab Xue mengalihkan pandangannya"Xue...hora, tak apa kakak buatkan ini untuk kamu ya, Ming sayang nanti mama belikan 2...bukan 3 mie cup untuk Ming! Tapi tunggu dulu ya" Kata Aether menatap wajah Ming yang cemberut parah, kebetulan Xiao kini sudah keluar kamar mandi dan melihat pemandangan di depanya dan segera sadar akan apa yang terjadi "oh...Ming sayang? Ada apa? Mau mi juga? Aaahh kebetulan papa lapar beli di luar yuk! Mama akan memarahi kita jika makan instan terus ayo! Papa belikan udon sepuasmu!" Ujar Xiao
"Papa! Papa bersungguh-sungguh kan!! Aassyikk! Udon!! Ayo papa!" Ucap Ming yang kini memeluk paha ayahnya itu "ayo ayo..." Mereka mulai hilang dari ambang pintu dan sedetik sebelum itu Xiao mengedipkan sebelah matanya lalu hilang begitu saja
"Xue...maaf ya, Ming sungguh anak yang egois...tolong maklumi ia..." Kata Aether dengan nada rendah yang kini merebus air di termos listrik "kakak...punya keluarga itu...menyenangkan?" Tanya Xue membuat hati Aether tersentak sejenak, ia tak goyah menahan raut senyumnya di depan Xue "emn...sangat....Xue mau jadi adiknya Ming?" Tanya Aether, lalu Xue menatapnya dengan sungguh sungguh
Aether memegang tangan mungil Xue lalu melihat mata biru tua anak itu "kakak dulu punya bayi...imuttt sekali...pipinya tembem seperti kamu...kulitnya putihh sekali_" Aether terdiam membuat Xue juga diam, mereka saling bertatapan dan Aether kini tersenyum pahit "a-ah, lupakan adik Xue lebih baik istirahat terlebih dahulu...kakak, mau keluar sejenak" Aether kini berdiri dan beranjak dari sana, ia kini memegang perutnya yang sudah kurus kembali dengan tatapan sayu
"Yangqin...mama rindu kamu nak"
***
"Enak Ming?" Tanya Xiao mengelus kepala anak kecil yang sedang berusaha menghabiskan mangkok ke 3 udon yang di belikanya "emn! Enak sekali!" Jawab Ming dengan tatapan berseri seri, Xiao kini mengangguk dan membuka hpnya, di tataplah sebuah notifikasi yang muncul di layar kuncinya'Nomor tidak di kenal:
Hai bajingan'
Xiao mengangkat sedikit alisnya, walau pesan ini singkat Xiao tahu bahwa ini pasti berbahaya, walau sekedar iseng ia harus tetap waspada bukan? Seperti kejadian tadi siang
Ting
Kini layar handphone Xiao menyala lagi dengan notifikasi yang berasal dari nomer yang sama
'Nomor tidak di kenal:
Aku melihat kalian'
"Ming, seusai kamu menghabiskannya segera pulang ya, besok akan ku belikan yang lebih banyak_"
'Nomor tidak di kenal:
Bajingan, lihatlah bawah meja kalian'
Xiao kini membuka matanya lebar, segera ia melihat ke bawah dan di lihatlah bom yang bentukanya sama seperti tadi siang saat Aether menemukan Xue!!!, dengan cepat Xiao segera mengangkat Ming dan lari dari sana "papa! Ada apa?!" Tanya Ming yang benar benar kaget "Seusatu berba_"
DUAR
Warung mie udon itu kini meledak, membuat Xiao dan Ming syok sejenak, tubuh mereka terguling ke belakang sangking dahsyatnya bahkan sampai pundak Xiao yang jadi landasan berbunyi krek "AH! SIAL!" Teriak Xiao yang kini bangun memegang pundaknya itu "PAPA!" Teriak Ming menyadari ada seseorang pria yang melihat mereka dari sebuah mobil sedan hitam, Xiao kini memilih lari dari sana secepatnya sedari pada harus berurusan lagi dengan orang lain, yang ia pikirkan adalah Ming, Ming, dan Ming

KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Hear A Beautiful Song [BL Xiather]
FanfictionHomophobic skip ato sy samber gluduknya Baal . . . . . . Aether, seorang mahasiswa yang mengambil jurusan kedokteran walau ia menyukai musik, dia memiliki teman yang mengambil jurusan yang sama denganya, saat itu temanya mengajak untuk menonton kons...