BAB 4

2.2K 309 27
                                    

°°°°

Siang ini terlihat jeongwoo dengan seragamnya sedang berjalan menuju butik milik aunty nya.

Saat sudah didepan butik bisa jeongwoo lihat travis dan haruto yang baru saja keluar dari mobil.

"Hai!" sebagai tunangan yang ganteng, baik, dan ramah jeongwoo menyapa mereka duluan.

Tapi sepertinya jeongwoo menyesal karena mereka berdua hanya tersenyum tipis menanggapi sapaannya bahkan terlihat tidak niat.

"Brengsek." umpatnya pelan lalu mendahului keduanya untuk masuk kedalam butik.

Saat ketiganya masuk bisa jeongwoo lihat aunty nya yang berjalan cepat ke arah mereka.

"Hai, wolfie." sapanya lalu melirik travis dan haruto yang mengintil dibelakang jeongwoo.

"Ini tunangan kamu ya dek?" tanyanya.

Jeongwoo hanya mengangguk lalu mengajak wendy-adik ipar mama nya atau yang kerap kali jeongwoo panggil aunty- untuk melihat-lihat tuxedo yang akan dirinya kenakan dihari pernikahannya, masa bodo dengan si kembar watanabe.

Saat keduanya sudah menjauh, wendy menggoda keponakannya itu.

"Ponakan aunty udah mau nikah, jihoon aja kalah." ucap wendy tersenyum geli.

"Ihh, mama itu loh pake segala jodoh-jodohin. Dikira jongu gak laku apa." rengeknya kesal.

Wendy hanya terkekeh mendengar rengekan dari jeongwoo lalu memilihkan tuxedo yang sekiranya cocok dan mampu membuat semua tamu yang datang terpukau melihat keponakannya.

"Ini salah satu koleksi butik aunty, kamu coba yang ini dulu." ucapnya lalu menyodorkan tuxedo putih kepada jeongwoo.

Jeongwoo mengikuti langkah kaki aunty nya itu dan saat di ruang ganti ternyata ada si kembar watanabe yang sudah mencoba terlebih dulu.

"Masuk sana, nanti kalau udah tunjukkin ke aunty." suruh wendy.

Butuh waktu sekitar 10 menit untuk jeongwoo memakainya sampai saat ia keluar wendy yang melihat dapat tersenyum puas.

"Perfect, kamu mau yang ini aja atau cari yang lain?" tanya wendy. "Kayaknya yang ini aja gak sih je? Calon kamu sampe gak berkutik liat kamu." lanjutnya yang membuat pipi tembam jeongwoo memerah saat melirik ke arah si kembar yang memang menatapnya.

"Yang ini aja deh, males nyoba yang lain."

Wendy mengangguk. "Oke, haruto sama travis juga fix yang tadi?" tanyanya mengalihkan pandangan ke arah mereka.

"Iya, yang tadi aja aunty."

"Kalau gitu kalian boleh balik kok sisanya biar aunty yang urus ke mama sama mommy kalian. Jeongwoo jaga kesehatan jangan sampai pas hari H kamu nya sakit." peringat wendy.

"Iyaaa aunty, jonguu pamit pulang ya."

°°°°

"Kamu naik apa kesini?" tanya travis.

"Jalan kaki." jawab jeongwoo malas. "Aku duluan." pamitnya.

Baru jeongwoo ingin melangkah, haruto mencekal lengannya.

"Bareng kita aja. Sekalian cari makan siang." ucap haruto lalu langsung menarik tunangannya itu.

Jika perkiraan kalian jeongwoo akan duduk dikursi belakang nyatanya salah, karena dengan segala kecepatan haruto ia menarik jeongwoo agar ikut duduk didepan tepatnya dipangkuannya.

kembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang