BAB 5

2.8K 351 21
                                    

Book ini udah dari tahun 2022, abis tuh aku unpub. Mungkin pembaca lama book ini bisa baca ulang dari awal biar inget lagi ya, wkwkw.
Soalnya udah hampir setahun aku unpub. Mulai dari chapter ini, alurnya udah rada beda ya dari sebelumnya.

Aku rombak alurnya supaya bisa nyelesain sampai ending.

Happy Reading🥰

°°°°

Malamnya dikediaman Park, terlihat ketiga anggota keluarga yang ada sedang menikmati makan malamnya.

"Gimana tadi nyari tuxedo nya? Udah dapet?" tanya rose, jeongwoo hanya mengangguk.

"Ingat, jangan mengacau jeongwoo." peringat mama nya itu.

"Iyaaa, mama." ucapnya malas.

June yang dari tadi hanya menyimak akhirnya ikut kedalam obrolan istri dan anaknya itu.

"Tadi siang teman mu datang je?"

"Enggak tuh pa."

June mengernyit heran, "Tapi tadi kata maid kamu memasak makan siang dalam porsi tiga orang." rose yang mendengar menyunggingkan senyumnya.

"Travis dan haruto ya? Kamu ajak mereka makan disini?" tanya mama nya semangat.

Pipi jeongwoo memerah mengingat kejadian tadi, dimana kedua pipinya dikecup oleh si kembar. Lagian kenapa juga papa nya itu harus membahas.

"Lihat sayang, jeongwoo pasti melakukan hal cabul ke calon menantu kita." tuduh rose membuat jeongwoo melotot tak terima.

"Aku gak segila itu ma!"

"Terus kenapa pipi kamu merah? Kalian ngapain? Lihat, bilangnya gak suka tapi kok doyan."

Jeongwoo merasa terpojokan, setelah meminum air putih dengan perlahan mengangkat bokongnya untuk kabur dari meja makan.

"Duduk, je!" tegur mama nya itu sambil menjewer telinganya.

"Aduh, ma! Lembut sesekali sama jongu kek." rengeknya kesal.

"Udah diem kamu, nyerocos mulu. Oh iya, besok abis pulang sekolah kamu cari cincin ya nanti dijemput si kembar." jelas rose.

"HAH." teriakan spontan dari jeongwoo berhasil membuat sendok yang dipegang rose sedari tadi mendarat mulus dijidatnya.

"Aku bisa pergi sendiri." ucapnya.

"Gak, pokoknya besok kamu sama mereka."

Jeongwoo hanya pasrah, kalau dilawan sudah pasti dirinya akan kalah berdebat dengan mama nya.

••••

TAK!

Lemparan penghapus dari gurunya berhasil membuat jeongwoo terbangun. Doyoung sebagai teman sebangku nya hanya menahan tawa lalu mengalihkan pandangan saat jeongwoo menatap penuh makna ke dirinya.

"Silahkan keluar dari kelas tuan Park!"

Dengan senang hati pemuda tan itu mengambil tas nya lalu berjalan keluar kelas.

kembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang