PERSPEKTIF MULUT

9 2 0
                                    

Berani sekali dia berbicara seperti itu , apa hak dia mengatakan seperti itu kepadaku.


Terkadang mulut manusia sejahat itu ketika berbicara, mengomentari sesuatu dengan kalimat negatif dan bersifat memojokkan. Terkadang seperti berlomba tak mau kalah, semakin tinggi nada suara pikirnya semakin bagus, pikirku tidak. Dengan lantang mengatakan kekurangan seseorang menjadi bahan olokan pikirnya keren, pikirku tidak. Kualitas seseorang mungkin bisa di lihat dari cara dia berbicara salah satunya. Merasa apa yang dia ucapkan paling benar dan menutup telingan akan argumen yang lainnya adalah sifat egois dengan pembelaan argumenku lebih baik dan efektif. 

bisakah kamu diam sebentar. suaramu sangat mengganggu telingaku, lagi pula kini tak sedikit yang tak mau mendengarkanmu 

Bukankah berbicara ada adabnya, memperhatikan kalimat dan ucapana apakah dapat menyinggung atau menyanjung. Terlalu buas untuk di lepas begitu saja.

Sering kali kamu menggunakan mulut, apakah tidak bosan ? 

menggunakan otak dan telinga lebih menyenangkan pikirku. 

Tak bermaksud berbicara  dan menggunakan mulutmu itu tidak boleh, boleh saja karena itu hakmu. Namun kamu selalu membatasi hak orang lain dengan mulutmu.

-bil

HIDUP DENGAN ENJOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang