penampilan boleh cupu, tapi deketin cewek cantik seantero jagat? gas!
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
Semua orang mengenal Radhika sebagai cowok modal beasiswa, wibu bau bawang, kacamata bulat, alay, dan jaket hitam yang selalu ia kenakan.
Sosok narsis penuh pr...
Aku Kaveysa, akrab dipanggil Veysa, Kak Vey, atau Vey aja gapapa. Jangan panggil aku Thor yaa :3
Nah terus nama kalian siapa?
Perkiraanku cerita ini bakal dibikin romance — angst — teen fiction. Semoga ceritanya rameee, karena tiap aku publish wattpad nggak ada yang sampe ratusan ribu gitu haha
Oke deh, jadi siap untuk merasakan baper dan sedihnya bersama Radhika Rinjani?
Dan inilah Rainjani!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
Bahkan gravitasi saja tak tahu apa yang membuatku jatuh terlalu dalam akan cinta mu.
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
Terik matahari menyinari ribuan murid SMA Jayawardhana yang tengah mengikuti upacara bendera. Seluruhnya merasa lega tatkala pemimpin upacara membubarkan barisan, tetapi kebahagiaan mereka sirna tatkala melihat kepala sekolah memberi titah supaya semua murid kembali ke barisannya masing-masing.
"Maaf ya anak-anak, akan ada pengumuman ranking paralel. Kembali ke barisan masing-masing," ucap kepala sekolah yang umurnya hampir mencapai setengah abad itu.
Sosok gadis yang berada dibarisan depan spontan terkejut dengan perkataan sang kepala sekolah, ia menggenggam jemarinya erat disisi seragam, keringat yang sedari tadi turun karena ditimpa terik semakin mengucur deras.
Agistha Nadeera Rinjani, cewek pemilik muka datar tanpa ekspresi itu takut dengan segala hal yang menyangkut prestasinya. Termasuk dengan rangking paralel yang diumumkan disetiap semester. Rinjani berkali-kali menggaungkan nama Tuhan didalam hati, semoga kali ini peringkatnya tidak mengecewakan.
"Ya baik, peringkat satu diraih oleh...." kepala sekolah yang diketahui bernama Pak Handoyo tersebut menjeda sedikit ucapannya, "Agistha Nadeera Rinjani dari XI MIPA 1! Beri tepuk tangan yang meriah! Silahkan untuk Rinjani maju ke depan,"
Rinjani tersenyum tipis, ia berlari kecil ke tengah lapangan diiringi suara tepuk tangan yang semakin meriah.
Pak Handoyo menyerahkan piala beserta sertifikat kepada Rinjani, cewek itu pun membalas dengan menyalami sang kepala sekolah. Kemudian mereka berdua difoto anggota OSIS yang bertugas sebagai seksi dokumentasi.