Sudah untuk yang ke sekian kalinya Karina menguap sampai air matanya hampir keluar. Ia sangat mengantuk akibat semalam begadang mengejar deadline tugas laporan praktikumnya yang harus dikumpulkan hari ini. Resiko siswa yang lebih suka bersenang-senang dahulu dan bersusah-susah kemudian, seminggu penuh bersantai-santai hanya tahu main dan semalam suntuk kebut-kebutan untuk mengerjakan laporan.
Seharian di sekolah yang terpikirkan oleh Karina hanyalah tempat tidurnya yang empuk dan nyaman. Sampai hampir tak ada pelajaran yang masuk ke otaknya hari ini. Tapi tenang saja, toh, ia tetaplah siswa yang cerdas walau kadang tidak serius memperhatikan guru yang menjelaskan. Terima kasih pada otak encernya yang telah banyak membantunya bertahan selama ini.
Sayangnya, rencana Karina yang ingin tidur seperti orang tewas sepulang sekolah terpaksa harus batal akibat chat yang diterimanya siang ini selepas ia baru saja tiba menginjakan kakinya di depan rumah. Dengan sangat terpaksa ia hanya bisa pulang untuk makan, mandi dan berganti pakaian karena ia harus kembali lagi ke sekolah demi rapat OSIS.
"Dasar Yangyang sialan," omel Karina yang benci sekali mendapat chat dari sang sekretaris OSIS karena isinya selalu tidak jauh dari jadwal rapat dan perintah-perintah lainnya. Mengapa juga tadi tak sekalian saja langsung mengadakan rapat tepat saat pulang sekolah sehingga tak perlu membuat orang membuang tenaga harus bolak-balik seperti ini.
Dengan sisa kesadaran jiwa dan nyawanya yang tipis, Karina tetap memaksakan diri untuk mandi dan bersiap. Walau dengan bermalas-malasan dan telah memiliki niat buruk untuk absen dari rapat, pada akhirnya Karina telah rapi dengan penampilannya yang super biasa saja. Hanya baju kaos dan celana jeans, serta rambut yang ditata apa adanya melengkapi wajah muramnya. Niat buruknya yang ingin absen dari rapat segera terpatahkan akibat paksaan Giselle yang bahkan telah sampai ke sekolah lebih dulu.
Setelah izin pada bundanya, Karina segera berjalan keluar rumah sembari memeriksa chat yang masuk di ponselnya. Pesan dari dua orang yang berbeda menghiasi notifikasinya. Karina memutuskan untuk mengabaikan salah satu di antaranya-pesan dari seorang yang sedang dihindarinya karena mereka sedang tidak dalam hubungan yang baik. Sementara pesan lainnya dibalas oleh Karina dengan senang hati-pesan dari seorang yang telah menunggunya di depan rumah. Mereka telah janjian untuk berangkat ke sekolah bersama.
"Ngapain dari tadi lama banget gue tungguin. Gue udah diteror ketos nih dia ngechat gue mulu," oceh Jaemin sontak dengan keluhan saat melihat Karina keluar dari gerbang rumahnya.
Jaemin yang tengah menunggu di luar pagar rumah dengan setia di atas motornya adalah orang yang telah membuat janji dengan Karina. Jaemin juga adalah pengurus OSIS yang kebetulan dekat dengan Karina karena lingkaran pertemanan mereka. Jaemin adalah sahabat Haechan, Haechan adalah pacar Giselle, dan Giselle adalah sahabat Karina. Dari situlah Karina mengenal dekat Jaemin walau mereka bukanlah teman sekelas, bahkan sebelumnya mereka tak pernah berinteraksi saat dulu Haechan dan Giselle belum berpacaran.
"Lah ngapain ketos nyariin lo, gak penting juga," cibir Karina selagi memakai helm yang diberikan oleh Jaemin padanya.
"Jelas gue orang penting. Ketua panitia acara gitu loh," sumbar Jaemin dengan tepukan penuh kesombongan di dadanya.
"Oh, jadi lo yang ngadain rapat dadakan sampe ganggu jam tidur gue?" tuduh Karina yang sudah siap memindahkan amarahnya dari sang Sekretaris OSIS kepada Jaemin.
"Dih! Gue mah juga ogah mending main dari pada rapat. Kalo mau protes sana ke Yangyang, sang sekretaris yang maha pengatur."
"Udahlah bacot mulu ntar te―"
Belum juga Karina menyelesaikan satu kalimatnya, ia tiba-tiba terlonjak kaget dengan tangan yang menutupi mulut untuk menahan jeritannya. Sesosok pria yang memegang helm di tangannya tiba-tiba muncul dan menghantam keras kepala Jaemin dengan helm tersebut. Untungnya Jaemin juga memakai helmnya sehingga pukulan itu tidak melukainya, namun sempat membuatnya goyah dan hampir terjatuh dari motornya. Jaemin pun sama terkejutnya dengan Karina karena ia tidak menduga pada datangnya serangan mendadak tersebut. Kemunculan pria itu terlalu cepat hingga tak ada satu pun di antara mereka yang sempat menyadarinya sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KITKAT <nct dream ft. aespa>
Fanfic00'dream-aespa high school oneshot collection - 🐰⭐, 🦊🦋, 🐶❤, 🐻🌙