Permulaan

33 24 23
                                    

Hidup itu bagaikan air, mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.

Biarkanlah air itu mengalir semestinya.

Hazel, Hazel Giarama Senada.
Seorang pemudi pengangguran lulusan SMA.
Biasa dipanggil "Gia" oleh teman SMA nya, sedangkan teman SMP terbiasa memanggilnya "Nada"

Saat SD hingga SMP ia memiliki cita-cita besar dan gemuruh semangat yang tinggi. Ia juga pernah bercita-cita memiliki mobil mewah sedikitnya 5 di dalam garasi rumah impiannya, entah mengapa cita-cita itu hilang saat dirinya menginjak Sekolah Menengah Atas.

Semuanya sirna begitu saja. Tertimbun oleh banyaknya pikiran yang belum terpikirkan sebelumnya.

Orang tuanya tidak tinggal diam, melihat anaknya luntang-lantung sedangkan anak Bu Retno sudah menjadi Polwan, mereka berniat segera menikahkan Gia dengan anak tunggal dari Bapak Jamaludin, orang kondang dari kampung sebelah.

Tepat pada hari Jum'at, setelah Shalat Jum'at turun, keluarga Gia dipertemukan dengan keluarga Bapak Jamal. Di mana dari pertemuan tersebut membuat Gia tak habis pikir dengan keluarganya, memutus sepihak keputusan yang seharusnya Gia juga memutuskan.

Untuk meredam amarahnya, Gia pergi ke warung Mak Sri untuk memakan bakwan dengan banyak cabai agar amarahnya padam, namun Gia tidak sadar bahwa keputusannya pergi ke warung Mak Sri adalah permulaan dari sebuah cerita yang akan membawa hidupnya seperti rollercoaster.

_________

Bapak Jamaludin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bapak Jamaludin.

_________

Hai!
Cerita fiktif ini dibuat untuk menyalurkan beberapa ide yang keluar dari kepala saya.

18/02/23

-Lin

One of Nine | NJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang