Di sebuah rooftop gedung restoran ternama terdapat seorang pria tampan bernama Jeon Jungkook dengan gadis berparas cantik sedang dinner berdua. Pria itu menyewa tempat tersebut khusus untuk orang spesial yang kini ada dihadapannya.
"Ini semua kamu yang ngerencanain?" tanya Yu Jimin, nama gadis itu.
Jungkook mengangguk iya,
"Kamu suka?""Suka, bagus banget." puji gadis itu.
"Ji, ada yang mau aku omongin ke kamu." ucap Jungkook sedikit gugup.
"Boleh. Apa?" sahut Yuji sapaan gadis itu pun menatap pria itu.
"Aku cinta sama kamu. Apa kamu mau jadi pacar aku?"
Gadis itu benar-benar terkejut setelah mendengar kalimat Jungkook yang tak terlintas sama sekali dibenaknya. Raut wajah Yuji seketika berubah datar.
"Kamu mau kan jadi pacar aku?" tanya Jungkook kembali penuh harap.
"Kenapa harus pacaran kalau temenan aja kita juga bahagia kook?"
"Karena aku sayang sama kamu. Aku mau kamu jadi milik aku hari ini dan hari-hari seterusnya. Aku nggak mau kamu nantinya sama orang lain lagi."
"Kamu kan tau aku belum lama putus dari Taehyung? luka itu masih terlintas jelas dipikiran aku kook. Aku selalu teringat gimana dia dibelakang aku main gila sama Tzuyu, temen aku sendiri. Jadi aku rasa aku belum siap untuk pacaran lagi."
"Kamu tau dia udah sama cewek lain, terus kenapa kamu nggak bisa buka hati buat orang lain, buat aku ji? lagian dia juga udah bahagia kok sama Tzuyu."
"Oh gue tau, lo masih cinta sama dia?" tanya Jungkook tak mendapat jawaban dari Yuji. Gadis itu terdiam.
"Come on, ji! lo udah disakitin sama cowok brengsek itu, dia udah nyelingkuhin lo sama cewek lain. Ngapain juga lo masih cinta sama dia?!!" lanjut lelaki itu kesal dan sedikit membentak."Lo pikir move on semudah membalikkan telapak tangan? nggak! itu sulit kook, karena gue beneran cinta sama dia." balas Yuji tak terima.
"Lo nggak akan bisa lupain dia selama lo nggak ada usaha sama sekali. Ji, gue tau itu nggak mudah. Tapi please gue mohon sama lo, kasih kesempatan gue buat jadi pacar lo. Gue bakalan berusaha bikin lo jatuh cinta sama gue dan lupain Taehyung. Gue janji!"
"Kalau gue nggak bisa suka sama lu gimana? kalau nantinya gue tetep nggak bisa lupain tuh cowok lo bisa apa, hah?"
"Gue bakalan berjuang sekuat tenaga gue. Gue nggak kalah kok dari Taehyung, semua yang dia punya gue juga punya. Terus apa yang bikin lo nggak bisa cinta sama gue? bahkan gue punya point plus, gue nggak pernah nyakitin lo!"
Yuji pun menunduk menutupi tangisnya setelah mendengar ucapan Jungkook itu. Ia sadar, seharusnya dia memahami itu dari awal.
"Gue nggak mau lu kecewa, Jungkook. Kita temenan, bahkan kita sahabat dan gue nggak mau lu terluka nantinya. Gue sayang sama lo sebatas sahabat, nggak lebih.""Urusan itu, biar jadi urusan gue. Yang gue butuhin sekarang kesempatan dari lo. Please kasih kesempatan gue buat perjuangin cinta ini ke elu ji. Gue beneran cinta sama lo. Perasaan ini udah gue pendem dari dulu, dimana pertama kali kita ketemu." mohon Jungkook berharap gadis itu mau membuka hati untuk menerimanya.
Yuji pun akhirnya luluh dan memberi Jungkook kesempatan. Dirinya sadar itu keputusan tidak mudah, tapi dia harus mencobanya.
Setelah makan dan ngobrol, keduanya pun kini didepan rumah Yuji. Sebelum pulang, Jungkook mengantar teman yang kini menjadi kekasihnya itu pulang terlebih dahulu.
"Makasih ya." Yuji.
"Sama-sama sayang." jawab Jungkook membuatnya melotot terkejut.
"Kenapa?""Aneh tauk."