6. Aksi

8 0 0
                                    

Dan kau ada diantara milyaran manusia
dan ku bisa dengan radarku
Menemukanmu

●○○○●
.
.
.






●○○○●

Sapa, 2017. Tak ku rasakan, genap tahun ke-4 perasaan ini hadir. Namun, aku tak dapat berbuat apapun.

●○○○●












.
.
.

Tahukah kamu saat itu?
Rasanya seperti tenggelam.
Telingaku mendadak sunyi, lidahku kelu, bahkan mataku tak lepas dari mu. Kupu-kupu menari di perutku, jantungku ingin melompat, otakku mendadak tak berfungsi.

.
.
.



















Tahun ajaran baru di SMA Negeri yang Kaluna tempati. Kegiatan masa orientasi siswa atau biasa disebut MOS sedang berlangsung. Kaluna ditempatkan di ruang 1, ruang yang berisikan anak-anak dengan nilai akhir tertinggi dari sekolah sebelumnya.

Seperti MOS pada umumnya yang dikerjai oleh kakak kelas, kami didandani seperti gantungan baju, segala macam benda menggantung di leher siswa baru.

Saat itu Luna menjalani hari-hari MOS dengan biasa saja, tidak ada yang spesial. Kecuali Luna tetap bersama Sasya dan berada di ruangan yang sama.

Kegiatan MOS berlangsung selama seminggu, dan hari terakhir akan diisi dengan penampilan siswa dari setiap ruangan.

Semua siswa baru berkumpul di lapangan, masing-masing ruangan mengirimkan perwakilan untuk tampil diatas podium.

Dari ruang 1 mengirimkan salah satu teman yang akan bermain gitar dan bernyanyi. Anak supel yang akan menjadi populer nantinya.

Saat itu, Luna duduk di pinggir lapangan, sengaja dibarisan belakang agar teduh. Tempatnya juga strategis, Luna bisa mengamati siswa baru disekitarnya dari barisan ruang 1 sampai ruang 11.

Nakula Adipta.

Luna menemukannya, duduk dibarisan laki-laki ruang 6.

Dunia memang sempit sekali.

Kaluna sebenarnya tahu, karena sebelum Luna -ekhem- confess saat itu Luna sempat mengobrol banyak dengan Nakula. Ia akan melanjutkan di SMA yang sama dengan Luna.

Tapi yang Luna heran, mengapa Nakula yang tertawa bersama temannya itu terlihat lebih menarik? Padahal sudah bertekad untuk tidak peduli lagi.

Kaluna Agninata memang bodoh.

Luna berusaha memalingkan tatapannya, menyoraki teman ruangan nya yang sedang tampil diatas podium.

Kamu tidak tampan seperti oppa korea idamanku, tapi mengapa mataku hanya ingin melihatmu?

Aku curiga, jangan-jangan kamu pakai pelet ya, dip?

Acara sudah selesai, sudah dilakukan upacara penutupan kegiatan MOS tahun ajaran baru. Kaluna akan pulang bersama Nessy, tetangga Luna yang sudah dijanjikan pulang bersama.

Nakula Adipta || LHC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang