Nakula Adipta || LHC

7. Move

I like you so much and you'll know it

●○○○●
.
.
.
.

●○○○●

Never knew a love like this
now I can't let go
I'm in Love with you and now you know

●○○○●

.
.
.
.
.

Hujan, 2020. Diluar kendali aku tak bisa berhenti. Jari-jari mu mengalihkan pandangan ku.

.
.
.
.
.

Tuk.

Tuk.

Tuk.

Suara ketikan dari ponsel pintar ku bersaut-sautan.

Agninata Kaluna, aku ketikan pada pilihan kotak username sosial media yang hampir tidak pernah ku buka lagi.

Teman-teman ku berencana untuk mengirim foto kami melalui sosial media supaya langsung terupload dan bisa di download masing-masing, jadi tidak menghabiskan banyak memori di handphone jadul ku.

Ting.

Ting.

Ting.

Notifikasi pun berebut muncul saat aku berhasil memasukkan password akun ku, sudah selama itukah aku tidak membukanya..

...

Siti berulang tahun hari ini!

...

Amanda posting foto baru!

....

Sarah : Annyeong!

....

Nakula A Dipta : bukan ngga...

???

Cepat-cepat Luna buka notifikasi pesan yang tertera di status bar nya, hatinya kembali bergemuruh, ia saja sudah lupa kapan terakhir kali berbincang dengan Nakula.

Isinya mengenai jawaban dari ajakan Luna untuk pergi ke reuni SD mereka 2 tahun yang lalu. Sebenarnya Luna juga tidak mengerti dengan Laki-lakinya, apa yang ada dipikirannya saat membalas pesan yang sudah basi itu.

Tunggu, Laki-lakinya?

Tidak, biarkan ini hanya ada dipikiran bodoh Luna saja.

Apakah Nakula merindukannya?

Itu yang ada dipikiranku, dip. Saat itu Aku masih bodoh, masih memiliki banyak angan-angan mengenai kamu yang ternyata memikirkan ku.

Luna membalasnya, walau sudah terlambat 1 minggu pesan itu tak terlihat olehnya.

Hanya membalas basa-basi biasa dan modal dusta meminta nomor ponsel Nakula supaya ia bisa berlanjut chatting lebih lama, juga karena Luna sudah jarang menggunakan sosial media itu lagi.

Sudah 2 tahun berlalu, namun rasa itu masih sama, memang tidak menggebu-gebu seperti khalayak remaja jatuh cinta, aku tidak tahu, tapi cintaku hanya menginginkan kamu ada dan bahagia.