10. Peringatan Keras

287 27 2
                                    

Jangan lupa berikan vote dan komentar ya guys, karena sangat berharga untuk saya 💖

***

Kelvin menempatkan posisi mobilnya di depan sebuah gedung yang tidak terlalu bagus, tiga kali lebih kecil dari gedung perusahaannya, dan tentu Kelvin yakin isinya pun akan kalah jauh dari gedung miliknya.

"Bagaimana bisa dia tinggal di tempat jelek seperti ini?" ejek Kelvin saat melewati koridor yang sangat sepi, tidak sama sekali menunjukan jika tempat itu adalah sebuah apartement.

Semakin heran, karena apartement ini pun tidak memiliki lobby, well, mungkin tempat ini terlihat seperti rumah susun. Oke, Kelvin akan menyebutnya seperti itu.

Kemudian, langkah pria itu beralih menuju lift yang mana sesuai dengan bayangannya, tidak ada mewahnya sama sekali. Suara mesin dari lift tersebut pun terdengar nyaring saat beroperasi, membuat Kelvin yakin jika tak akan lama lagi mesin itu akan rusak.

"Sial. Aku bisa mati jika setiap hari menaiki lift seperti ini!" desis Kelvin saat lift itu membawa dirinya naik ke lantai enam, dengan kecepatan yang sangat lambat.

Bahkan datang ke apartement wanita itu sudah menguji kesabaran Kelvin!

Kemudian, usai lima menit berada di dalam lift, tiba lah Kelvin di lantai enam, lantai di mana unit wanita itu berada. Dan tidak membutuhkan waktu lama untuk Kelvin menemukan pintu bernomor empatpuluh tujuh yang ia ketahui adalah milik wanita itu.

"Ketemukan kau wanita penipu," sunggut Kelvin memberikan tatapan sengit sebelum menekan bel pintu unit tersebut. Kelvin harap unit jelek ini masih berpenghuni, dan si penipu itu tidak berencana untuk kabur usai menukar arlojinya dengan barang tiruan.

Maka perlu tiga kali Kelvin menekan bel tersebut, sebelum akhirnya Kelvin mendapatkan teguran dari seorang pria yang ternyata baru saja saja keluar dari unit sebelah wanita itu.

"Kau mencari Clara?" tanyanya pada Kelvin.

Kelvin meninggikan sebelah alis, agak heran mengapa pria asing itu bisa menegurnya di kala ia sedanh sibuk menekan bel. Well, Kelvin memang sangat tidak mengerti apa itu tetangga, hingga saat ditegur seperti ini pun ia merasa tidak nyaman.

"Kau siapa?" tanya Kelvin malah mempertanyakan identitas pria itu.

"Aku tetangganya, dan aku rasa Clara tidak sedang di unitnya saat ini," jawab pria itu masih dengan sikap akrabnya walau Kelvin sudah memandangnya risih.

"Jadi, di mana dia? Maksudku di mana kelab tempatnya bekerja?" timpal Kelvin segera ingin tahu di mana keberadaan wanita itu.

"Kelab? Kau pikir dia bekerja di tempat itu?"

"Ya selain itu memangnya di mana lagi? Aku rasa dia tidak bekerja di bank atau di perusahaan besar. Sudah lah, cepat katakan di mana dia, karena aku memiliki urusan yang belum selesai dengannya!" tandas Kelvin tidak sabar.

"Kurasa kau salah, mengira Clara bekerja di kelab. Dia bekerja di sebuah studio kebugaran, kau bisa menemuinya di sana," kata pria itu sambil memberitahu tempat di mana Clara bekerja.

Sedangkan Kelvin hanya diam dengan reaksi curiga, mengenai ucapan pria itu yang mengatakan si penipu itu bekerja di studio kebugaran.

Not A Bitch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang