Informasi

56 10 3
                                    

Hai and happy reading guys!

||||||||

"Noo, Ni-ki mana?" tanya Jay yang menyadari bahwa tidak ada kehadiran Ni-ki di sana.

"Eh? Tadi dia ngikutin gue kok Ama yang lain" jawab Sunoo heran.

"Gue kira dia emang sengaja nggak ngikutin lu, Noo" saut Jungwon.

"Apa kita cari aja ya?" usul Sunoo.

Heeseung, Jay, Jake, Sunghoon, Sunoo, dan Jungwon sedari tadi sibuk menenangkan teman-teman mereka. Hingga tak sadar bahwa Ni-ki tidak ada di sana.

Baru saja ingin mencari Ni-ki, Jay, Sunoo, dan Jungwon dikagetkan oleh Ni-ki yang tiba-tiba saja datang. Ni-ki datang dengan raut wajah yang campur aduk. Entah apa yang ada di pikirannya sekarang, namun ia berusaha untuk bersikap dan berekspresi tenang.

"Nik, lu dari mana aja?" tanya Jungwon.

"Gue kira lu ngikutin gue sama yang lain" ucap Sunoo.

"Lu kenapa dah mukanya kaya gitu?" tanya Jay.

"Ntar aja gue kasih tau. Di sini masih banyak yang panik" bisik Ni-ki kepada ketiga temannya itu.

Malam hari tiba. 20 orang dari kurang lebih 50 orang selamat yang selamat telah tidur setelah makan malam bersama. Mereka melaksanakan segala aktivitas mereka di ruang guru.

Jumlah murid yang datang ke sekolah memanglah sedikit karena murid-murid tersebut datang ketika hari masih sangat pagi dan baru beberapa saja yang datang.

Juga ketika Jay dan teman-temannya terbangun, Jay langsung menelepon salah seorang temannya untuk mengabarkan bahwa sekolah hari ini dan selama seminggu kedepan libur.

Namun saat ingin melanjutkan pembicaraannya untuk meminta bantuan agar terbebas dari wabah zombie ini, tiba-tiba telepon yang berada di ruang guru itu terputus dan Jay belum sempat meminta bantuan kepada temannya itu dan mengabari bahwa ada banyak zombie di sekolahnya sekarang.

Padahal hanya telepon itu sajalah alat komunikasi mereka sekarang. Mereka juga tak ada satupun yang membawa handphone dikarenakan peraturan sekolah yang tidak memperkenankan mereka membawa handphone tanpa seizin guru.

Setelah di rasa semuanya telah tertidur, ketujuh remaja lelaki itu masih bangun untuk menjaga teman-temannya. Tidak lain dan tidak bukan mereka adalah Heeseung, Jay, Jake, Sunghoon, Sunoo, Jungwon, dan Ni-ki.

Mereka berjaga di depan pintu dari dalam ruang guru. Letaknya yang cukup jauh dari tempat teman-temannya dapat membuat mereka dapat membahas rencana tentang rencana yang akan mereka lakukan esok.

Ruang guru itu sangatlah luas. Ukurannya hampir seperti sebuah rumah sederhana. Jangan heran bahwa ruang guru mereka sangat luas, sekolah mereka pun sangatlah besar, luas, dan megah. Namanya juga sekolah mahal mwehehehehe:D.

Mereka memulai percakapannya dengan cerita Jungwon yang mengatakan tentang kondisi gudang juga kandang besar itu telah rusak.

"Yang tadi gue liat sama Ni-ki pintu gudang itu rusak kaya habis didobrak paksa" ucap Jungwon.

"Kandang besar kemaren juga rusak gemboknya kaya abis dibobol" lanjutnya.

"Kalo tadi gue tanya mereka kejadian tadi pagi katanya gini..." giliran Jake yang berbicara.

"Mereka kira zombie-zombie itu cuman murid-murid yang lagi akting buat ngerayain ulang tahun Pak Taehyung hari ini" lanjut Jake.

"Mereka juga bilang gitu. Malah mereka tuh disuruh masuk sama Pak Taehyung, tapi Pak Taehyung kirim chat yang isinya pengumuman itu di grup chat yang nggak ada kepsenya" tambah Sunoo.

"Oooh pantesan... Pas gue meriksa lantai 2 ada beberapa murid yang kayanya mau bikin kejutan deh buat Pak Taehyung soalnya banyak banget alat-alat buat dekor" ucap Jay.

"Di lantai 3 tadi gue juga liat ada yang bawa kue" tambah Jake.

"Tapi... Kalian nyadar nggak sih? Kalo semua zombienya itu ada di dalam kelas, sedangkan pintu sama jendela kelas semuanya tertutup" Heeseung menekuk alisnya tanda ia sedang bingung.

"Soalnya tadi pas gue ke lantai 3, gue masih sempet cegah murid-murid yang mau masuk kelas karna gue liat dari jendela yang gordennya kebuka dikit ada zombie" jelas Heeseung.

"Di belakang nggak ada satupun pecahan kaca juga. Bahkan ada beberapa murid yang nongkrong di kantin" ucap Sunghoon.

"Gue tanya kenapa mereka nggak nyelamatin diri mereka malah bengong nggak ngerti" lanjut Sunghoon.

Ketika yang lain sibuk berbicara sembari memikir keras tentang semua kekacauan ini, Ni-ki justru sibuk dengan pikirannya. Ia terus menerus bengong tanpa mengeluarkan sepatah katapun, bahkan sepertinya ia juga tidak berkedip.

"Oi!" Sunghoon menyadari bahwa Ni-ki sedang bengong sedari tadi.

"Kenapa lu bengong dah?" tanya Jake.

"Apa ada kaitannya sama kejadian tadi ya Nik? Yang katanya pengen lu ceritain" Jay teringat dengan kejadian tadi.

Sunoo dan Jungwon pun teringat dengan kejadian itu. Mereka berdua segera membenarkan posisi duduk mereka. Mereka sangat penasaran dengan cerita Ni-ki tadi.

Ni-ki menceritakan semua yang ia alami tadi dengan sangat detail. Dengan sesekali ia menampilkan raut wajah kebingungan dengan apa yang ia alami tadi.

"Pak Taehyung?" tanya Heeseung ragu.

"Mungkin sih. Soalnya badan sama suaranya mirip walaupun mukanya nggak keliatan" jawab Ni-ki.

"Gue nggak nyangka sih kok bisa Pak Taehyung bisa gini. Padahal gue kira dia orang baik" ucap Jungwon.

"Iya, dia sering ngirimin bantuan loh ke daerah-daerah yang kena bencana alam" ucap Sunoo.

"Kalian yakin kalo ini semua ulah Pak Taehyung?" tanya Jake.

"Atau jangan-jangan ini ulah kembarannya?" Jay menduga-duga, hal itu mendapat balasan bengong dari beberapa teman-temannya.

"Gue dapet kabar kalo Pak Taehyung punya kembaran soalnya Papi gue temen dekatnya Pak Taehyung" jelas Jay.

"Bisa jadi sih. Soalnya waktu itu Ibu gue dapet pasien yang mukanya mirip banget sama Pak Taehyung pas lagi kerja di RSJ deket sini" tambah Jake mengenai informasi yang ia tahu dari Ibunya yang berkerja sebagai psikiater.

"Iya juga. Soalnya Ayah gue pernah baca di berita kalo ada ilmuwan gila yang ditangkap karna korbannya udah banyak dan kasusnya parah banget dan mukanya mirip sama Pak Taehyung" tambah Sunghoon.

Hening. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Sepertinya sudah tidak ada informasi yang dapat mereka kumpulkan hari ini. Setelahnya beberapa dari mereka memutuskan untuk istirahat untuk bergantian menjaga nanti.

"Kalian tahu nanti. Semoga hari itu akan datang secepatnya" batin seseorang dari balik pintu ruang guru yang berada di luar.

|||||||||

See you next chapter guys!

DESTROYEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang