TEMUI AKU

138 10 2
                                    


Derap langkah kaki gemetar Javier kala menyusuri lorong kantor sang CCO. Otaknya terus berputar mengenai seribu kemungkinan yang terjadi saat ia memasuki ruangan itu nanti. Kedua tangannya saling menggenggam, kecemasan merajai benaknya. Javier si tutor Bahasa Inggris itu sangat merasa terintimidasi dengan obsidian elang Riyyu, seakan tak mampu berkutik dan bibirnya terkatup rapat.

Langkah nya kian berat saat semakin dekat dengan ruangan si dominant. Pikirannya makin melayang pada setiap ucapan Riyyu semalam.

Menginginkannya seutuhnya? Mana mungkin dia hanya seorang dancer dan pria itu pria terpandang. Jangan bercanda Vier.

Dihadapannya kini ada sebuah pintu kayu yang tinggi dan megah, dari luar sini saja Vier bisa mencium pengharum ruangan Riyyu yang sama persis dengan parfumnya. Vier mengetuk pintu besar itu dan terdengar suara berat sang dominant yang menyuruhnya masuk.

Saat pintu itu terbuka Vier menatap sosok Riyyu yang tengah berbicara melalui telepon dan dengan gerakan tangannya meminta Vier mendekatinya.
Setelah menutup telepon itu, Riyyu menarik pergelangan tangan Vier untuk duduk dipangkuannya.

Sejenak Riyyu meneliti penampilan Vier. Vier memang sangatlah mempesona, dengan wajah tampan dan seksi itu. Hanya mengenakan kaos tanpa lengan berwarna hitam dan celana training serta sneaker, dan tak lupa kacamata yang bertengger di hidung mancungnya.Harus Riyyu akui Vier salah satu ciptaan Tuhan yang sangat menggairahkan.

"Ada apa?"

"Vier, tenanglah dulu biarkan ak menciumi tubuhmu yang harum ini."

Vier membiarkan Riyyu melakukan apapun yang Riyyu ingin lakukan. Dan ya Vier tidak menolak sentuhan itu, Vier mengubah duduknya kini menghadap sang CCO dan mengalungkan lehernya manja.

"Kamu kenapa jadi berani gini Vier?"

"Kemarin Riyyu blg, Vier ga boleh lagi kerja di bar?" Nada bicara Vier terdengar lembut dan manja.

Riyyu mengelus pantat Vier dari luar celananya, dan tersenyum manis sambil menyatukan hidung mereka.

"Kamu milik saya, jadi..stop membagi badan indahmu ini untuk orang lain.Sudah cukup kan kamu memamerkannya selama ini."

"Riyyu...ini cuma karena kerja...Ahhhh..." Riyyu memasukkan tangannya pada bongkahan bulat milik Vier dan meremasnya kuat.

"Kamu milik saya...Sekarang ikut saya pulang."

Tak lama berselang, Riyyu segera membereskan barang-barangnya dan membawa Vier ke penthouse mewahnya. Sepanjang perjalanan Riyyu terus menatap Vier dari sudut matanya.

"Nyetir yang fokus, aku gak kemana-kemana tau...jangan dilirik terus." Ucap Vier tanpa menatap sang dominan.

"Dasar kamu ya, tau aja saya lagi liatin terus dari tadi. Abis cakep banget sih?"

"Bau matahari lepek gini dibilang cakep, aneh."

"Ya sudah nanti kamu kan tinggal mandi, oh ya coba cek jok belakang."

Vier mengambil satu paperbag berwarna hitam dan melihat isinya.

"Ini apa?"

"Saya serius soal kamu membuka bar sendiri, itu beberapa pilihan lokasi yang dipilihkan sekretaris saya, jika kamu menyukainya pilih salah satu dan kita akan segera membelinya." Ucap Riyyu panjang lebar.

"Astaga Riyyu ini terlalu cepat..."

"Pikirkan saja lah, waktumu juga masih banyak...tak apa..."

"Baiklah akan ku pikirkan.."

***

STANFORT PENTHOUSE

STANFORT PENTHOUSE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dark TemptationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang