BAR 🔞🔞

188 12 0
                                    

TW:
🔞
Bxb
Anal Sex
Vibrator



Vier merasakan sakit yang luar biasa pada lubangnya, seakan pinggangnya mati rasa karena Riyyu tak mempersiapkan lubang Vier dengan semestinya.
Dengan nafas yang terenggah-enggah Riyyu meraih tas miliknya, dan mengambil sesuatu dari sana, Riyyu mengambil salep untuk Vier, dan tentunya painkiller untuk dia minum.

"Minum dulu...biar nyerinya gak terasa."  Riyyu menyodorkan segelas air dan pil itu.

Setelah Vier meminumnya, memang rasa nyeri yang dia rasakan sedikit berkurang. Dan Vier melihat Riyyu tengah mengoleskan salep pada lubang Vier yang lecet.

"Stop Riyyu Enough...Aku gak papa memang resiko ku kan harus bisa melayanimu karena kamu sudah membayarku mahal."

Riyyu menatap Vier dengan marah.

"Aku suka sama kamu, jadi stop bilang kamu seakan jalangku malam ini. Mulai besok stop kerja disana Vier. Kamu bisa membuka bar sendiri di tempat yang kamu mau, asal kamu tetap bersamaku. Dan jangan melakukan sex dengan siapapun."

"Tapi-"

"Stop Vier, jangan menolak..."

Riyyu meminta Vier meminum lagi sebuah pil, yang tanpa Vier sadari itu adalah pil perangsang dosis tinggi.

Sekujur badan Vier terasa panas setelah meminum pil itu. Tubuhnya menjadi sensitif sekali... dan Riyyu menyeringai dalam diem.

"Reaksi obat itu cepat sekali, setelah ini aku ingin merasakan hentakan miliknya di lubangku." Bathin Riyyu.

"Riyyu...i feel...hot...why..." ucap Vier terbata karena merasakan panas yang tak biasa.

"U feel horny right?" Ucap Riyyu sambil meraba dada bidang Vier yang sangat menggodanya itu.

"Help Me Riyyu...what the fucking pill u give to me?"

"Cuma sedikit afeksi aja biar kamu gak fokus sama lubangmu yang sakit tadi...now your turn Vier."

Tanpa menunggu lama, Vier segera menindih tubuh Riyyu dan mulai mengendus leher Riyyu yang beraroma seduktif.

" i like your perfume..."

"I..know..Vier...ahhh"

Riyyu merasakan getaran yang sangat luar biasa saat lidah Vier dengan lihainya menjilati bahkan menggigit kecil serta membubuhkan tanda kepemilikan pada leher jenjangnya.

Vier menatap wajah Riyyu yang sudah dipenuhi kabut gairah, pipi memerah telinga memerah bibir bengkak dan leher yang penuh hickey.

"My masterpiece." Ucap Vier sambil menyentuh salah satu hickeynya di leher Riyyu dan meraba dada mulus Riyyu.

"Ah...please...don't tease me Vier...touch me..." rengek Riyyu saat Vier hanya meniupi puting Riyyu.

Vier segera melumat puting kiri Riyyu dengan rakus dan menimbulkan desahan manja dari Riyyu.

"Yes...More.. No...ahhh geliii Vier ah..."

Vier senang saat respon tubuh Riyyu sensitif sekali. Vier tak berhenti hingga disana, Vier menjilati perut Riyyu dan melirik pada piercing yang ada di pusar Riyyu.

"Kamu sangat cantik...sangat luar biasa menggoda sayang."

Vier menciumi perut rata Riyyu sesekali menggoda paha dalam Riyyu.

Vier melebarkan kaki Riyyu dan ya terlihat miliknya yang memerah dan tegak.

"Puaskan milikmu selagi aku menjilati lubang nakalmu ini...paham?"

Riyyu menurut dan mengocok miliknya sendiri sambil menatap lapar pada Vier, desahan yang ia keluarkan sangat membuat akal sehat Vier makin terkubur.

Yang ia pikirkan hanya kenikmatan persetubuhan malam itu dengan Riyyu.

Lubang Riyyu sangatlah cantik..
Merona dan berkedut, saat Vier mengendus lubang itu..
Aromanya sangat nikmat...aroma khasnya membuat Vier mabuk kepayang.

Darahnya mendidih efek obat dan juga Riyyu yang seksi ini.
Riyyu menggerakkan badannya tak beraturan saat ia mulai mengocok dengan kecepatan yang lebih dari tadi.

Vier meraih pelumas dan melumuri miliknya yang sangat besar itu.

Segera tanpa aba-aba Vier melesakkan miliknya dalam sekali hentak.

"Oh Fuck...Vier fuck u...gila ya kamu...sakit...keluarin ahhh stop please sakitt.... " teriak Riyyu.

Harusnya, Vier mempersiapkan lubang Riyyu, tapi nafsu sudah menutupi semuanya.
Kini Riyyu harus siap dengan hentakan demi hentakan yang mengguncang prostatnya.

"Deeper Baby...please.."

"Riyyu...so tight...ahhhh jangan diketatin bangsat...ahhhh enak banget lubangmu"

"Fuck ...me..harder Vier...Ahhh...ya...disitu...disitu ahhhhh"

"Enak hah...kayak gini....sedalam ini hah.."

"Yes.. ahhh...ahhh...terlalu besar...milikmu.  ahhh...aku suka."

"Ah..shit Riyyu....jangan diketatin terus... "

"Vi..aku...ah...cum...ahhhh"

Riyyu mengeluarkan cairannya begitu banyak, tubuhnya melemas dan sudah pasrah akan apapun yang akan dilakukan Vier.

"Berbaliklah sayang.." perintah Vier.

Riyyu kini telah menungging dengan menggoda, pantat sintalnya sangat menggoda milik Vier yang belum merasakan pelepasan.

Vier meraih tas miliknya diujung kamar dan kembali dengan sesuatu yang tak disadari Riyyu.

Vier meraih vibrator itu dan membenamkannya pada lubang Riyyu.

"Euuhh.. ahhh Vier...apa itu..."

"Diam dan nikmati."

Saat Vier menyalakan getaran vibratornya, mata Riyyu melotot dan merasa gatal pada lubangnya.

"Ah Vier...itu..apa.. ah..no..no..no..jangan ditambah milikmu..."

Vier menulikan telinganya, dan kembali menghentak hole Riyyu dengan getaran maksimal dari vibrator itu.

Baik Vier maupun Riyyu merasa sangat puas dan milik Vier berkedut saat ia menghentakkan miliknya dan ujung penisnya menyentuh vibrator itu.

"Good Babe...ya..ketatin sekarang...ahhh enak banget sayang...aku mau cum sayang."

Vier terus menghentak dengan kekuatan supernya. Dan tak berselang lama, Vier menyemburkan cairannya dilubang milik Riyyu.

Belum puas dengan pelepasannya itu, Riyyu dibalikkan tubuhnya menghadap Vier.

"Gimana? Enak?"

Riyyu mengangguk lemah, tubuhnya lemah tapi masih ingin dipuaskan.

"Next round..gonna be harder oke...be ready..."

Dark TemptationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang