My Javier

103 13 0
                                    

TW
Anal sex
Switch subdom
Sextoy

Vier POV

Memang pria ini ada stresnya,padahal baru aja pulang kerja belum juga ganti baju udah main nyerang aja gini. Kuakui meski tubuhnya lebih kecil daripadaku tapi aura dominannya membuatku bergidik ngeri, aku bahkan tak berani melawan ucapannya, dan membiarkan dia melakukan apapun yang dia mau.

"Vier... "

"Yes, Sir Riyyu..."

"Now your turn..."

"Are..Are u serious Sir?"

“Ya aku rindu saat kau membuatku tak berdaya Vier…” ucap Riyyu ditelingaku dengan hembusan nafasnya yang menerpa kulit leherku.

Rasanya, hanya dengan hembusan itu aku melayang, benar-benar melayang,jemari lentiknya meraba dada bidangku dan mengusapnya acak. Sentuhan seringai bulu itu membuat merinding tubuhku.

Tak ku sia-sia kan momen langka ini.Segera aku meraih pinggang rampingnya dan menghirup aroma parfum kesukaanku yang dia selalu pakai saat bersamaku.

Ku jilat leher jenjangnya yang melingkar kalung berlian sederhana tanpa pendant, hanya rantai kecil yang makin menambah keindahan dan keseksian Riyyu. Sorot matanya menginginkan lebih dari sekedar sentuhan. Kupastikan malam ini dia dibawah kendaliku seutuhnya dan membuatnya tak mampu berkutik lagi.

"VIER....AAAHHHHHHH"

Yes satu lengkuhan meluncur indah dari bibirnya..Buat dia makin mabuk kepayang Vier…

Aku makin merapatkan tubuh kami, aku melepas kancing kemejanya dengan cepat dan melucutinya. Tak lupa aku membubuhi sekujur leher dan tulang selangka nya dengan maha karya Vier yang sangat indah.

"Vier....eeeeggghhhhhh"

"Apa sayang?”tanyaku sambil meraba puting tegaknya dan memilinnya gemas.

"Ahhhh yes...lick Vier..."

Segera ku jilati puting yang membuatku ketagihan itu,kalian mau tau rasanya? Lembut, kenyal dan tentunya sangat nikmat. Apalagi melihat reaksi Riyyu bagai cacing kepanasan dan mengeliat tiada henti.

Matanya terpejam, mulutnya terbuka kala merasakan lidahku menjilati area perut hingga pinggangnya, tak lupa tanganku meremasi bongkahan sintalnya. Gairah kami sudah sangat tinggi, tak mampu terbendung lagi dan Riyyu sudah membaringkan dirinya di sofa karena sudah sangat tidak tahan dengan semua serangan yang aku berikan.

RIYYU POV

Aku benar-benar dimanjakan dengannya, aku merasa puas setiap kali usai bercinta dengannya. Entahlah karena usianya yang lebih muda dariku atau memang staminanya yang sangat fit. Terbukti aku selalu dibuat tak berdaya, biasanya akulah sang dominan dan tak ku biarkan seorang pun memasukiku, tapi Vier…

Aku sungguh menginginkannya, tubuhnya, aromanya, aku sungguh terlena, seperti saat ini, aku dibuat pasrah dan hanya mampu mendesah dan menahan pelepasan demi kepuasan yang berkali lipat.

"Aaaaaahhhhhhh"

Jari-jarinya menyusuri tubuhku yang tak terbalut apapun, permainan jarinya…oh tidak..

Jarinya kini menelusuri paha dalamku dan mengelus milikku dengan tempo pelan… ah dia ingin menyiksaku rupanya, seringai nakalnya membuatku makin terangsang.

“Riyyu… kau siap? Aku akan menghujam lubangmu tanpa ampun.”bisiknya pada telingaku.

Ya..aku ingin…aku sangat ingin merasakan desiran nikmat itu. Tangannya kini mulai meremasi pantat indahku dan mencari lubang kehangatan kesukaannya.

Dia benar-benar gila, tanpa pelumas dia melesakkan dua jarinya begitu saja, rasa sakit dan nyeri menyatu dan gerakan mengguntingnya itu membuat milikku rasanya tegang sekali, dan titik itu…dia berhasil menemukannya.

“Ah..i got it …” “Ah..no.no.Vier sakit…” “Vier…cukup…ahhhh” “cukup?tapi pinggulmu menyesuaikan hujamanku Bitch…”

"Aku masuk..." katanya dan aku melirik sebentar betapa besar milik Vier yang tengah dikocok itu.

"Aaaahhhhhh….fuck….Vier…sakit…”

"Ohhh…nikmatnya Riyyu…lubangmu Bitch….sungguh sempit.. “

"Ah Vier ah….tidak…jangan langsung…perih..oh..no…Vier…akkkhhhhhh”

Dia seakan tuli, dia terus melesakkan miliknya ke lubangku tanpa ampun. Temponya makin tak beraturan, dia mulai mempercepatnya, rasanya tubuhku bagai terbelah. Aku meneteskan air mata dan dia melihat itu lalu mengusapnya lembut.

Dia menciumiku demi mengalihkan rasa sakitku, memang drysex itu nikmat, tapi awalnya sangat sakit.

"Bertahanlah Riyyu ini baru awal..."

Oh God…apa lagi yang akan dia perbuat…

POV OFF

Vier melirik nakas yang mudah ia jangkau, sambil terus menghujam dia meraih anal plug yang cukup panjang, dengan model ulir. Vier melesakkan benda itu pada lubang Riyyu yang masih tertanam miliknya.

Riyyu menjerit kesakitan dan mendorong tubuh Vier dengan tangannya.

"Vier, itu apa? Sakit sempit jangan…”

"Sebentar saja, nikmati .”

Dan benda itu ikut tertanam sempurna di lubang Riyyu, Vier hanya tersenyum sambil menciumi punggung mulus Riyyu.

"Kamu hebat sayang…”

"Sa..sa..kit Vier..Tolong…”

"Diam..”

Vier makin menggila dan terus menghujam hingga Riyyu menjerit kesakitan..Dan Vier melihat lubang Riyyu lecet dan mengeluarkan darah, dia segera mempercepat gerakannya, dan mengejar pelepasannya.

"Vier...aku...mau..."

"Yes bersama Riyyu..."

"Aaahhhh Vi..er...ahhhhhh"

"Ohhh Riyyu....aaahhhhh"

Riyyu mendapatkan pelepasannya dan tak lama dia tak sadarkan diri, Vier masih terpejam usai pelepasannya, dan saat Vier mencabut benda itu dan miliknya, mengalir deras cairan Vier bercampur darah.

Vier panik saat Riyyu pingsan, dia segera menggendong Riyyu dan membawanya ke bathup, Vier dengan telaten membersihkan lubang Riyyu hingga tubuh Riyyu, setelah itu ia baringkan Riyyu di kasur, dia berlari mengambil kotak PPPK milik Riyyu, dia ambil salep dan mengoleskannya pada lubang Riyyu. Tangan Vier saja bisa masuk sekarang, pasti sakit rasanya.

Vier segera membersihkan dirinya, tak lupa ikut berbaring memeluk Riyyu dan menungguinya hingga sadar.

Dark TemptationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang