Happy Reading
.
.
.
."Pertemuan diantara kita itu bukan hanya sekedar pertemuan biasa, tapi akan menjadi pertemuan paling istimewa yang pernah aku dapatkan. Mulai dari malu-malu, saling senyum, hingga bercanda dan meneteskan air mata bersama. Namun, hal itu tidak akan terulang lagi, karena kita dipisahkan oleh kelas baru masing-masing. Bukan lagi gugus, tapi kenangan itu akan terus tersimpan rapi di hatiku."
~Fayara Armada~
💛💛💛Baksos bukan hanya mengenalkan lingkungan sekolah, tetapi juga membantu menemukan teman baru dan memahami pentingnya kerja sama. Pengalaman ini dapat membuat lebih percaya diri dan siap menghadapi tahun ajaran baru.
"Assalamu'alaikum, misi!" sahut seseorang dari arah pintu.
"Wa'alaikumsalam." serentak mereka yang berada dalam kelas menjawab.
"Mau dokumentasi." jawab seorang tersebut yang ternyata salah satu anggota osis dan juga termasuk dalam panitia tim kreatif. Tugasnya adalah mengabadikan setiap kegiatan yang dilakukan.
"Oh, boleh-boleh, silahkan." balas Kak Qeiza.
"Video perkenalan diri dulu, coba." pintanya.
"Itu, ketua saja yang di video." tunjuk Kak Asher kepada seorang perempuan yang menjabat sebagai ketua gugus.
"Woah, cewe ternyata ketuanya." ujar panitia tim kreatif tersebut. Panggil saja Kak Yuika.
"Iya dong." jawab Kak Qeiza sembari terkekeh pelan.
"Apa tidak ada yang mau cowonya, jadi begitulah." ucap kak Asher.
"Keren-keren." balasnya seraya mengarahkan kameranya, bersiap untuk merekam. "Oke, satu dua tiga.." lanjutnya menekan tombol rekam.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." ucapnya diawali dengan salam.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." jawab semua orang yang berada di dalam kelas.
"Perkenalan nama saya Karuna Sangkara. Biasa dipanggil Karuna, alamat Mallang. Alumni Madrasah Tsanawiyah DDI Ar-Raudhah. Sekian wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." ujar Karuna dengan suara lantang.
"Oke selesai, makasih!" usai mengatakan hal tersebut, Kak Yuika melenggang pergi begitu saja.
Kak Asher dan Kak Qeiza melongo kemudian menggeleng pelan. Sedangkan para anggota tetap berdiam diri tanpa adanya interaksi satu sama lain.
"Ekhem, kembali ke topik awal. Nah, jadi kegiatan pada hari pertama baksos itu cukup perkenalan diri dengan membersihkan sedikit. Dan tentunya, kita akan bersenang-senang merajut kenangan bersama. Karena ini baksos MPLS satu kali saja dalam tiga tahun. Tidak bakalan ada lagi kalau lulus SMA sudah. Makanya, kasih banyak memang moment kebersamaan kita satu sama lain supaya ada pengalaman dan bisa diceritakan kalau sudah punya anak nanti masing-masing." ujar Kak Qeiza panjang lebar.
"Hamma, jauh juga ya pemikirannya." guman Kak Asher.
"Oh iya, tau semua apa itu namanya id card?" tanya Kak Asher.
"Tau..." sunyi, hanya beberapa orang saja yang menjawab, sisanya diam tidak berkutik.
"Kenapa sepi sekali?" heran Kak Asher.
"Pendiam semuanya kayaknya disini deh." ucap Kak Qeiza.
"Nanti kalau pulang, jangan lupa buat id card. Wajib! Semua harus punya. Kalau tidak, bakal ada sanksi yang dikasih sama panitia." ujar Kak Asher memperingati.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILANKILOA (On Going)
Teen Fiction"Mantan boleh asing, tapi teman segugus tidak boleh asing." Tentang mereka, dan catatan takdirnya. Sebuah kisah yang diawali dengan pertemuan. Di pertemukan saat baksos dan mpls membuat mereka kenal sebagai teman, sahabat, atau bahkan bisa menjadi p...