1. Sandykala Diujung Cakrawala

57 26 15
                                    

Happy Reading
.
.
.
.

Pertemuan dengan waktu yang singkat, tapi dapat menghasilkan kenangan yang banyak. Melalui berbagai macam hal-hal yang mungkin tidak dapat terulang kembali. Kenangan yang indah, seindah taman bunga dengan kupu-kupu yang beterbangan disekitarnya. Waktu yang singkat, sesingkat engkau melupakan janji mu untuk tidak ada kata asing. Biarkanlah kami, orang-orang yang merindukan hal itu tetap tenggelam dalam kerinduan, berangan-angan tentang kejadian itu akan terulang.

~Cyrinda Danastri~

💛💛💛

"Gugus sembilan, berdiri!" instruksi ketua osis.

Hari ini, lebih tepatnya hari kamis tanggal 04 Juli 2024, merupakan awal mula bagi siswa baru SMA Renjana. Baru beberapa menit yang lalu, mereka tengah pembagian gugus masing-masing. Para calon siswa baru juga dilengkapi dengan alat yang harus dibawa, yaitu sapu lidi untuk perempuan, sabit untuk laki-laki, serta bekal, tumbler atau botol air, alas shalat, alat tulis menulis, dan terakhir tas karung merupakan tempat untuk menyimpan barang bawaan. Dan jangan lupakan, pakaian yang mereka gunakan adalah seragam olahraga sewaktu SMP.

Suasana begitu ramai. Banyak wajah baru yang tampak antusias sekaligus cemas. Mereka semua dikumpulkan di lapangan futsal. Para osis sekaligus panitia peserta MPLS, memberikan sambutan hangat.

Kemudian berdirilah beberapa siswa yang merupakan gugus sembilan, setelah perhitungan angka yang dilakukan tadi.

"Untuk gugus sembilan, silahkan ikuti pendamping gugusnya, yakni Kak Asher dan Kak Qeiza."

Dua orang panitia kemudian melangkah menuju lapangan basket. Diyakini mereka merupakan pendamping gugus sembilan, para peserta pun mengintili di belakang.

"Ayo adik-adik, sebelah sini." panggil Kak Qeiza memberi arahan.

"Silahkan kalian berbaris." pinta kak Asher.

Anggota gugus sembilan diam saja, meski begitu mereka tetap mematuhi arahan yang diberi. Mungkin efek karena mereka belum saling mengenal satu sama lain? Hal tersebut memang sering kali terjadi. Yang awalnya tidak kenal, berujung ribut disaat Bertemu. Yang awalnya tidak akrab, pada akhirnya menuai air mata disaat perpisahan terjadi.

"Eh, Aezar, ketemu lagi kita." sahut salah satu anggota perempuan yang bernama Karuna secara tiba-tiba.

"Iya, jujur, udah bosen banget gue liat muka lo." ungkap seorang laki-laki yang dipanggil Aezar itu.

"Kurang ajar!" umpat Karuna menahan kekesalannya.

Ah, jika dilihat-lihat, ternyata keduanya memakai pakaian olahraga yang kembar. Pantas saja kelihatan dekat, ternyata mereka berasal dari SMP yang sama.

Mata Kak Asher meneliti satu persatu adik gugusnya. Rupanya, ia tengah menghitung berapa banyak anggota gugus sembilan.

"Jadi, gugus sembilan berjumlah dua puluh satu." ungkap Kak Qeiza setelah selesai menghitung.

"Okay, perhatian!" ucap Kak Asher setengah teriak.

"Siap!" sahut seluruh anggota gugus sembilan.

"Jadi, sebelumnya sudah disampaikan, bahwa hari pertama baksos diperbolehkan untuk membawa handphone. Karena, nanti adakalanya kita akan membutuhkannya. Tapi, di hari kedua sampai seterusnya, sudah tidak diperbolehkan. Kenapa? Jikalau membawa handphone, pasti fokus kalian akan teralihkan. Jangan sampai ada yang kehilangan, siapa yang mau tanggung jawab? Makanya, tidak diperkenankan untuk membawa." jelas Kak Asher.

MILANKILOA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang